Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability sebesar 5 α= 0,05. Jika sig ά 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak. Jika sig ά 0,05, maka H0 ditolak H1 diterima

3.10.3 Koefisien Determinan

Koefisien Determinan R 2 digunakan untuk mengukur proporsi atau presentasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Jika determinan R 2 semakin besar atau mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas semakin besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika determinan R 2 semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang paling signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.

3.10.4 Uji Asumsi Klasik

3.10.4.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal Situmorang dan Lutfi, 2015:175. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan Kolmogorv-Smirnov dengan menggunakan tingkat signifikan 10.

3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. jika varians sama, dan ini Universitas Sumatera Utara yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas Situmorang dan Lutfi, 2015:176.

3.10.3.3 Uji Multikolinearitas

Yang berarti variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Varians Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0.1 atau nilai VIF 10, maka tidak terjadi Multikolinearitas Situmorang dan Lutfi, 2015:176. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Perusahaan

PT. Reycom Document Solusi merupakan sebuah perusahaan yang bekerja untuk memenuhi dan melayani kebutuhan untuk pengelolaan dokumen secara profesional. Perusahaan ini pertama kali berdiri di Jakarta, pada tanggal 7 Oktober 2003. Perusahaan ini berpusat di Jakarta, dan tersebar dibeberapa kota lainnya di wilayah Indonesia. Yang pertama kali mendirikan PT.Reycom Document Solusi adalah Bapak Randy Chandra yang menjabat sebagai Direktur Utama dan Bapak Frans Reiner sebagai Komisaris. Di medan sendiri PT. Reycom Document Solusi pertama kali diresmikan pada 6 Juni 2011. Pada saat itu beralamat di Jl. Zainul Arifin no 2755A. Tak lama kemudian perusahaan ini berpindah kantor ke Jl. Abdullah Lubis no. 30 A sampai sekarang. Saat ini Reycom Document Solusi Group memiliki jangkauan pasar untuk seluruh wilayah Indonesia. Dengan klien dari banyak perusahaan mulai dari perusahaan lokal hingga perusahaan Internasional. Hingga saat ini, sudah lebih dari 50 perusahaan klien diberbagai wilayah Indonesia. Dan perusahaan klien datang dari berbagai industri, terutama perbankan, asuransi,otomotif, pemerintah dan lain-lain. Yang meliputi: Taspen, AXA, AIA Financial, Bank International Indonesia, Perum PENRI, Asuransi Jiwa Sequis Life, Alianz Life Indonesia, Roy Morgan Research, BNI 1946, Bank Mandiri, Asuransi Jiwa Bumiputera, dan banyak lainnya. Sampai pada akhir 2014, diperkirakan jumlah karyawan RDS Group diseluruh Indonesia mencapai 2000 orang, yang ditugaskan di 5 lima kantor di Jakarta, salah satu kantor di Surabaya, salah satu kantor di Medan, Denpasar, dan juga Semarang. Dalam menawarkan rangkaian lengkap manajemen dokumen, PT.RDS berusaha untuk membantu klien dalam meminimalisir biaya, waktu, dan sumber daya Universitas Sumatera Utara