D. Penyelesaian Perselisihan Sengketa Para Pihak Dalam Perjanjian
Sewa Menyewa Ruangan Toko
Dalam kehidupan sehari-hari terlebih didunia bisnis, pada dasarnya setiap orang yang melakukan perjanjian kontrak yang telah disepakati oleh para pihak
tentu menghendaki segala sesuatu berjalan dengan baik, dilaksanakan secara sukarela atau dengan itikad baik tanpa adanya masalah yang timbul dalam
perjanjian tersebut terlebih berupa sengketa.Akan tetapi pada kenyataannya dalam suatu perjanjian tidak memungkinkan timbulnya suatu permasalahan atau
sengketa.Maka dari itu para pihak dalam suatu perjanjian perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi masalah dan atau sengketa sehingga tetap dapat menjaga
kepentingannya.Dengan mengetahui beberapa segi pentingnya penyelesaian sengketa, para pihak di harapkan akan memiliki dasar pertimbangan untuk
menggunakan penyelesaian sengketa secara tepat. Untuk mengatasi penyelesaian perselisihan sengketa yang terjadi diantara
para pihak yakni dapat dilakukan melalui dua pola penyelesaian sengketa yaitu pertama penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan litigasi dan yang kedua
penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa non litigasi. Penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan litigasi ini maksudnya
yaitu suatu forum untuk penyelesaian sengketa yang terjadi antara para pihak yang bersengketa yang diselesaikan melalui pengadilan.Dalam forum ini para
pihak atau kuasanya saling mengalahkan argumentasi pihak lain. Segi positif dari forum penyelesaian sengketa melalui pengadilan ini adalah putusan yang harus
dihormati oleh para pihak.Terlepas apakah pengadilan telah menerapkan hukum dengan benar atau tidak, putusan pengadilan bersifat mengikat secara
Universitas Sumatera Utara
hukum.
117
Kelemahan utama dari penyelesaian sengketa melalui pengadilan ini adalah banyaknya kritik yang sudah melekat dalam pelaksanaan penyelesaian
sengketa melalui pengadilan ini yaitu dengan melekatnya predikat sebagai mafia peradilan.
Penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa non litigasiyaitu lembaga penyelesaian sengketa atau beda pendapat melalui prosedur
yang disepakati oleh para pihak yakni penyelesaian sengketa diluar pengadilan dengan cara konsultasi, negosiasi, mediasi, atau konsiliasi, atau penilaian
ahli.
118
Negosiasi adalah proses konsensus yang digunakan para pihak untuk memperoleh kesepakatandi antara para pihak. Selain itu mediasi merupakan
proses negosiasi pemecahan masalah dimana pihak luar yang tidak memihak bekerja sama dengan pihak yang bersengketa untuk membantu memperoleh
kesepakatan perjanjian dengan memuaskan.Apabila pihak yang bersengketa tidak mampu merumuskan suatu kesepakatan dan pihak ketiga yang mengajukan usulan
jalan keluar dari sengketa, proses ini disebut konsiliasi. Sengketa atau beda pendapat perdata dapat diselesaikan oleh para pihak melalui alternatif
penyelesaian sengketa yang didasarkan pada itikad baik dengan mengesampingkan penyelesaian secara litigasi di Pengadilan Negeri.
119
Kedua penyelesaian sengketa tersebut memiliki persamaan dan perbedaan.Dalam hal persamaan yaitu penyelesaian sengketa melalui jalur
pengadilan litigasi dan penyelesaian sengketa melalui alternatif penyelesaian sengketa non litigasi yaitu keduanya sama-sama memberikan suatu pemecahan
117
Fitrotin Jamilah, Strategi Penyelesaian Sengketa Bisnis, Jakarta: Pustaka Yustisia, 2014, hal. 111.
118
Budiman N. P. D Sinaga, Op.Cit., hal. 54.
119
Ibid. , hal. 56.
Universitas Sumatera Utara
masalah dalam suatu kasus yang dipersengketakan.Dalam hal perbedaan yaitu dalam penyelesaian sengketa melalui jalur pengadilan litigasi yaitu putusan yang
dihasilkan adalah mengikat bagi para pihak, sedangkan penyelesaian sengketa melalui jalur alternatif penyelesaian sengketa non litigasi yaitu putusan yang
dihasilkan tidak mengikat para pihak yang bersengketa.Maka dengan putusan tersebut para pihak yang bersengketa dapat menolak ataupun menyetujui isi dari
putusan tersebut. Dalam hal perjanjian sewa menyewa ruangan toko yang di buat oleh
PT.Ramayana Lestari Sentosa, Tbkyakni telah diatur perihal cara penyelesaian perselisihan sengketa para pihak di dalam perjanjian tersebut. Cara penyelesaian
perselisihannya yaitu terdapat di dalam Pasal 7 yang mana di dalam perjanjian tersebutmenyebutkan bahwa penyelesaian perselisihan diselesaikan dengan cara
musyawarah oleh kedua belah pihak dan dibuatkan secara tersendiri adendum, apabila ada hal-hal yang belum diatur atau tidak cukup diatur di dalam perjanjian
sewa menyewa ruangan toko tersebut.Apabila terjadi perbedaan pendapat atau perselisihan diantara para pihak yang berkaitan dengan perjanjian ini, maka kedua
belah pihak sepakat untuk diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat dengan jangka waktu paling lama satu bulan.Apabila perselisihan antara para pihak dalam
perjanjian sewa menyewa ruangan toko ini tidak dapat diselesaikan dalam batas waktu satu bulan tersebut maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan
perselisihan sengketa antara para pihak ini melalui jalur pengadilan yaitu Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di Jakarta.
Menurut penulis pasal ini sudah mempertimbangkan hal-hal lain yang dapat dilakukan sebelum menyelesaikan perselisihan sengketa para pihak ini ke
Universitas Sumatera Utara
jalur pengadilan. Karena dalam perjanjian ini sebelum proses penyelesaian perselisihan sengketa para pihak ini di bawa ke jalur pengadilan, proses
penyelesaian sengketanya sudah cukup baik yaitu dengan diselesaikannya secara musyawarah mufakat apabila terjadi perbedaan pendapat dan dalam hal
penyelesaian perselisihan secara musyawarah tersebut telah diberikan waktu satu bulan kepada kedua belah pihak yang bersengketa agar perselisihan antara para
pihak dalam perjanjian ini dapat diselesaiakn secara kekeluargaan.
Universitas Sumatera Utara
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan