Jaringan Imaginer Profil Lokasi Penelitian

4.1.2. Jaringan Imaginer

Jaringan Imaginer merupakan salah satu dari sekian banyak jaringan bisnis yang tergabung dalam perusahaan Oriflame Indonesia khususnya berada dalam naungan kantor Oriflame cabang Medan. Jaringan Imaginer sendiri didirikan oleh Windy Natasia Febrina Hasibuan yang pada saat itu di damping oleh ketiga orang sahabat dalam perjalannya membangun bisnis Oriflame yakni Dwi Corri, Deby E.C. Gultom, Sartika Silitonga, dan Joy Sipayung. Pemilihan nama Imaginer sendiri mereka ambil karena terinspirasi oleh Quotes Oriflame pada tahun 2012 yakni “Imagine Is Possible” dan juga dari kebiasaan mereka berempat yang sering membayangkan kesuksesan – kesuksesan yang akan mereka capai dalam bisnis Oriflame, maka dari itulah mereka memilih nama Imaginer sebagai nama komunitas bisnis mereka. Jaringan Imaginer telah terbentuk sejak tanggal 28 Juli 2012 dan kini telah berusia lebih dari 4 tahun sebagai komunitas bisnis yang berada di kota medan. Hingga saat ini total keseluruhan member Oriflame yang terdapat dalam Jaringan Imaginer sendiri sudah mencapai ribuan orang yang tersebar di seluruh Indonesia serta berada di bawah binaan para direktur jaringan Imaginer. Namun untuk member Oriflame yang berada di bawah binaan Windy sendiri hanyalah ratusan orang saja. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Foto Anggota Manager Gathering Jaringan Imaginer Dalam bisnis Oriflame tidak ada persyaratan yang mengikat perihal membangun jaringan bisnis. Asalkan upaya yang dilakukan tidak melanggar kode etik dan bertujuan untuk memajukan ataupun mengembangkan bisnis, setiap anggota berhak mendirikan jaringan bisnisnya sendiri. Hanya saja kerap kali jaringan yang masih kecil dan baru bertumbuh lebih memilih untuk bergabung pada jaringan bisnis Leader mereka telah matang dan lebih berpengalaman. Semua itu bertujuan agar para anggota baru mendapatkan pembinaan, ilmu dan pengalaman yang cukup untuk menjalankan bisnis dengan baik. Seperti halnya dalam jaringan Imaginer, pada awalnya Windy dan para sahabat membangun komunitas bisnis ini dengan bermodalkan kemauan dan keyakinan bahwa mereka mampu membina dan mewujudkan mimpi banyak orang untuk sukses bersama di dalam bisnis Oriflame. Tidak ada aturan ataupun kewajiban yang dibuat secara baku oleh para pendiri jaringan Imaginer. Semua hal ini dikarenakan kesadaran mereka bahwa setiap member Oriflame merupakan Universitas Sumatera Utara konsultan yang independen dan memiliki hak mengenai jalan yang ingin mereka pilih dalam menjalankan bisnis. Hanya saja Windy sebagai pendiri utama jaringan Imaginer sangat menekankan aturan yang berkaitan dengan kode etik sebagai member Oriflame. Semua hal tersbut bertujuan agar tidak adanya pelanggaran yang dilakukan oleh setiap komponen dari jaringan Imaginer. Sebagai seorang pendiri dari suatu jaringan bisnis yang besar tentu saja Windy memiliki visi dan misi dalam membina jaringan bisnisnya. Ia menginginkan seluruh orang yang tergabung di dalam jaringan Imaginer dapat sukses menapaki setiap jenjang karir yang diberikan oleh Oriflame. Ia pun menginginkan agar seluruh Leader yang tergabung di dalam jaringan Imaginer dapat segera meraih jenjang Diamond Director keatas. Oleh dasar keinginan – keinginan itulah Windy merasa sudah menjadi tanggung jawabnya untuk membina dan mengantarkan para anggotanya menjadi sukses seperti dirinya. Telah banyak prestasi yang Windy dan jaringan Imaginer raih dalam bisnis Oriflame. Diantaranya ialah The Fastest Growing Leader nomer 2 se Indonesia yang diumumkan saat konferensi di London tahun 2015. Penghargaan tersebut merupakan sebuah penghargaan bagi seorang pemimpin jaringan dengan pertumbuhan tercepat tingkat nasional. Dimana yang menjadi patokan penilaian Oriflame Indonesia ialah data pertumbuhan jaringan dan para pemimpinnya serta data perbandingan pertumbuhan jenjang karir pada tahun 2014 dan 2015. Selain itu Windy juga mendapatkan penghargaan sebagai The Fastest Growing Leader pertama di Oriflame cabang Medan. Hal ini dikarenakan kemampuannya membina anggota dan merekrut orang – orang baru untuk bergabung bersama menjalankan Universitas Sumatera Utara bisnis Oriflame. Sehingga ia mampu meraih 2 tangga jenjang karir sekaligus yakni Diamond Director dan Senior Diamond Director dalam kurun waktu satu tahun. Seperti halnya disetiap komunitas ataupun organisasi, di dalam jaringan Imaginer juga memiliki kepengurusan yang bertugas untuk mengelola perkembangan dari jaringan tersebut. Untuk memfasilitasi perkembangan setiap anggotanya, kepengurusan jaringan Imaginer telah membuat beberapa program kerja disetiap bulan bahkan disetiap tahunnya. Program kerja tersebut diantaranya adalah Getting Started yakni kegiatan dalam memperkenalkan bisnis Oriflame kepada anggota baru, Aktivasi yakni proses pembinaan anggota agar dapat menjalankan bisnisnya secara mandiri, IOS Imaginer Online Sharing yakni proses pembinaan anggota dengan cara berbagi pengalaman bisnis dari para Leader Imaginer melalui jejaring internet, IOT Imaginer Online Training yakni pelatihan dan berbagi ilmu tentang bisnis Oriflame melalui jejaring internet, I BOOM Imaginer Big Oriflame Oportunity Meeting merupakan diskusi peluang bisnis yang diadakan setiap bulannya di kantor Oriflame cabang Medan, Make Up Class and Facial Class merupakan kegiatan pelatihan keahlian dalam mengenal dan menggunakan produk Make Up serta perawatan wajah, seminar pengembangan diri, seminar inspirasi serta kegiatan – kegiatan lainnya. Dimana dana yang digunakan untuk oprasional dan penyelenggaraan acara tersebut berasal dari iuran uang kas anggota yang diwajibkan bagi para anggota level Senior Manajer dan Director ke atas. Selain itu, sumber dana di setiap kegiatan – kegiatan besar Imaginer berasal dari kontribusi peserta yang mengikuti kegiatan tersebut. Tata kelola yang baik dari kepengurusan jaringan Imaginer inilah yang turut memberikan kemajuan bagi jaringan tersebut. Universitas Sumatera Utara

4.2. Penyajian Data dan Analisis Tabel Tunggal

4.2.1. Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah anggota jaringan Imaginer yang berada di wilayah kota Medan dan sekitar serta kota Banda Aceh dan sekitarnya. Responden dalam penelitian ini berjumlah 79 orang. Proses pengelompokkan data penelitian merupakan suatu upaya untuk mempermudah proses analisis data. Pengelompokkan data penelitian tersebut berdasarkan dari jawaban yang telah dipilih oleh setiap responden penelitian. Sedangkan proses analisis data adalah interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari lapangan.

4.2.2. Identitas Responden

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 1 1.3 1.3 1.3 Perempuan 78 98.7 98.7 100.0 Total 79 100.0 100.0 Sumber: Data Kuesioner, Agustus 2016 Sampel yang dipilih untuk menjadi responden dalam penelitian ini tidak memiliki kriteria mengenai jenis kelamin tertentu. Baik laki – laki maupun perempuan dapat menjadi responden dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4.1 persentasi responden berdasarkan jenis kelamin perempuan sangat mendominasi yakni 98,7 sedangkan persentasi responden berjenis kelamin laki – laki hanya 1,3. Hal ini dikarenakan kaum perempuan lebih berminat menggunakan produk Universitas Sumatera Utara