Tabel 4.82 Correlations Pearson
Status Membership
Group Perilaku
Konsumtif Status Membership Group
Pearson Correlation 1
-.100 Sig. 2-tailed
.379 N
79 79
Perilaku Konsumtif Pearson Correlation
-.100 1
Sig. 2-tailed .379
N 79
79
Sumber: Penghitungan Korelasi Berdasarkan Data Kuesioner, Agustus 2016 Berdasarkan hasil pada tabel penghitungan korelasi Pearson tersebut
menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel X Status Membership Group dengan variabel Y Perilaku Konsumtif adalah -0,100. Hal ini
memperlihatkan bahwa tidak adanya korelasi yang signifikan atas perilaku konsumtif yang disebabkan oleh status Membership Group.
Jika diuji dengan cara lain untuk mengukur ada atau tidaknya hubungan diantara kedua variabel tersebut dapat menggunakan 2 cara yang berbeda, yakni:
1. Membandingkan Nilai r Hitung Dengan Nilai r Tabel
Adapun yang menjadi persyaratan dalam perbandingan ini ialah: a.
Apabila r hitung r tabel, maka terdapat korelasi yang signifikan Ha diterima b.
Apabila r hitung r tabel, maka tidak terdapat korelasi yang signifikan Ha ditolak
Pada penghitungan penelitian ini nilai r tabel nya ialah 0,2213. Sedangkan nilai r hitung nya ialah 0,1. Maka dari itu jelas terlihat bahwa r hitung r tabel
sehingga hipotesis Ha ditolak. Hipotesis alternatif dalam penelitian ini ialah adanya hubungan pengaruh status Membership Group pada perusahaan kosmetik berbasis
Universitas Sumatera Utara
multi level marketing terhadap perilaku konsumtif di jaringan Imaginer Oriflame Indonesia cabang Medan. Namun hipotesis tersebut terbantahkan atau dengan kata
lain ditolak kebenarannya berdasarkan uji perbandingan nilai r hitung dengan nilai r tabel.
2. Melihat Nilai Signifikansi
Adapun yang menjadi persyaratan dalam hal ini ialah: a.
Apabila nilai sig 0,05 maka terdapat korelasi yang signifikan Ha diterima. b.
Apabila nilai sig 0,05 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan Ha ditolak.
Berdasarkan tabel korelasi 4.82 dapat dilihat bahwa diantara variabel X Status Membership Group dengan variabel Y Perilaku Konsumtif memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,379. Maka dari itu sesuai persyaratan dari uji korelasi dengan cara melihat nilai signifikansi hasilnya ialah 0,379 0,05 sehingga kembali
terbukti bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Dengan kata lain hipotesis alternatif pun ditolak atas dasar penghitungan ini.
Dari hasil uji hipotesis melalui korelasi Product Moment Pearson ini kita dapat melihat bahwa tidak adanya hubungan antara status Membership Group
terhadap perilaku konsumtif di jaringan Imaginer Oriflame Indonesia cabang Medan. Adapun tanda negatif dalam nilai r menunjukkan arah hubungan negatif
sempurna. Hal ini lah yang menegaskan bahwa diantara kedua variabel tersebut
tidak memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Analisis Hasil Pengujian Dengan Teori yang Digunakan