Model dan Pengujian Hipotesis

28 disebut homokedastisitas. Sebaliknya jika varians berbeda, maka disebut heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedatisitas. Dalam penelitian ini, cara yang digunakan adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya, dasar analisis yang digunakan yaitu : a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar di atas dan di bawah angkah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada ketiga uji diatas, sedangkan uji autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan lainnya. Uji autikorelasi ini sering ditemukan pada data time series, bukan yang section Erlina, 2007:108. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah cros section.

3.8. Model dan Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi liner berganda dengan menggunakan uji-F, uji-t dan koefisien determinan. Metode analisi regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh hubungan dari variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi software SPSS for windows. Model persamaan regresi untuk menguji hipotesis, dengan formulasi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 29 Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Keterangan : a : Konstanta atau titik perpotongan dengan sumbuh y, bila x = 0 X1 : Variabel keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem. X2 : Variabel kemapuan teknik personal sistem informasi X3 : Variabel dukung manajemen puncak X4 : Variabel formalisasi pengembangan sistem informasi X5 : Variabel program pendidikan dan pelatihan pemakai X6 : Variabel lokasi yang ada dalam departemen sistem informasi Y : Variabel kinerja SIA b1-b8 : Koefisien regresi parsial e : Kesalahan error term

3.8.1. Uji-F uji simultan

Uji-F uji serentak adalah untuk melihat apakah variabel independen secara bersama- sama serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Melalui uji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : Ho : b1=b2=b3=b4=b5=b6=0 Artiya secara bersama-sama serentak variabel independen tidak terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 30 Ha : b1 ≠b2≠b3≠b4≠b5≠b6≠0 Artinya secara bersama-sama serentak variabel independen tidak terdapat pengaruh terhadap variabel dependen. Dengan kriteria dilihat dari nilai signifikan : Jika F-hitung dari 0,05 , maka Ho ditolak Jika F-hitung dari 0,05, maka Ha diterima Hipotesis penelitian diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian hipotesis ditunjukan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan mengunakan Uji F atau yang biasa disebut dengan Analysis of Varian ANOVA. Pengujian ANOVA atau Uji F bisa dilakukan dengan dua cara yaiu dengan melihat tingkat signifikan atau dengan membandingkan F hitung dengan F table. Pengujian dengan tingkat signifikan dilakukan dengan ketentuan yaitu apabilah hasil signifikan pada tabel ANOVA α 0,05 , maka Ho ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabilah tingkat signifikan pada tabel ANOVA α 0,05 , maka Ho diterima tidak berpengaruh. Pengujian dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dilakukan dengan ketentuan yaitu apabila F hitung F tabel α 0,05 maka Ho ditolak berpengaruh, sementara sebaliknya apabila hitung F tabel α 0,05 maka Ho diterima tidak berpengaruh. Adapun F tabel dicari dengan memperhatikan tingkat kepercayaan α dan derajat bebas degree of freedom.

3.8.2. Uji –t signifikan Parsial

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukan seberapa jauh pengaruh varibel independen secara parsial terhadap variabel dependen , bentuk pengujiannya adalah : Universitas Sumatera Utara 31 Ho1 : b 1 = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha1 : b 1 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Ada 2 dua cara menguji t, yaitu dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel dan nilai signifikansi, Kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima, apabila t-hitung t-tabel pada α = 5 Ha diterima, apabila t-hitung t-tabel pada α = 5 Dalam penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai signifikansi.

3.8.3. Koefisiensi Determinan R

2 Pengujian koefisien determinan adjusted R Square digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R 2 ≤ 1. Hal ini berarti bila R 2 = 0 menunjukan tidak adanya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila adjusted R Square semakin besar mendekati 1 menunjukan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan bila Adjusted R Square semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9. Jadwal dan Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan Pada PTPN III PKS Rambutan T.Tinggi

12 60 189

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus pada RS. PKU Muhammadiyah Surakarta).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

0 2 15

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi(Studi Kasus Pada Bank Jateng Di Kabupaten Sragen).

1 2 16

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 1 11

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 0 6

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 2 13

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

1 2 1

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Pada Ptpn Iii Rambutan Tebing Tinggi Sumatera Utara )

0 1 23