56
b. Keterlibatan Pemakai Dalam Proses Pengembangan SIA X1
Tabel 4.15 Hasil Uji Relibilitas Keterlibatan Pemakai Dalam Proses
Pengembangan SIA
Cronbachs Alpha N of Items
.620 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS data diolah Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbachs Alpha
lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.620. berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan dalam item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas yang baik.
c. Dukungan Manajemen Puncak X3
Tabel 4.16 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap item pertanyaan dukungan manajemen puncak
Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen Puncak
Cronbachs Alpha N of Items
.927 5
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka yang
Cronbachs Alpha lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.927. dalam hal ini dapat
disimpulkan item pertanyaan kuesioner memiliki reliabilitas nilai yang baik.
Universitas Sumatera Utara
57
d. Formalisasi Pengembangan SIA X4
Tabel 4.17 berikut menyajikan hasil uji reliabilitas terhadap pertanyaan formalisasi pengembangan SIA
Tabel 4.17 Hasil Uji Formalisasi Pengembangan SIA X4
Cronbachs Alpha N of Items
.953 5
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka Cronbachs
Alpha lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.953. dalam hal ini dapat disimpulkan item pertanyaan kuesioner lebih tinggi dan reliabilitas nilai yang baik.
4. Uji asumsi klasik
Untuk mendapatkan nilai periksa yang tidak biasa dan efisien best Linier EstimatorBLUE
dari satu persamaan regresi berganda dengan metode kuadrat terkecil Least Squares
perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik.
a. Berdistribusi Normal
Persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi berdistribusi normal. Untuk menguji kenormalan distribusi data, maka dapat dilihat melalui plot dan histogram.
Universitas Sumatera Utara
58
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Gambar 4.1 : Grafik Histogram
Universitas Sumatera Utara
59
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Gambar 4.2 : Normal P-P Plot
Dari grafik normal plot diatas, tampak bahwa sebaran data mendekati garis lurus dan tersebar di disekitaran garis lurus. Sedangkan untuk grafik histogram, residual
membentuk pola sebagaimana halnya berdistribusi normal. maka regresi memenuhi asumsi kenormalan tidak dilanggar.
b. Multikolinearlitas
Uji multikolinearlitas dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan linear diantara variabel dalam model regresi. Tabel 4.18 menunjukkan ada tidaknya gejala
multikolinearlitas, dimana hasil uji VIF Variance Inlatian Factor menentukan nilai kurang dari 5 VIF5.
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.18 Hasil Uji Gejala Multikolinearlitas
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data dioalah Dari data tabel 4.18 diatas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Multikolinearlitas dengan nilai dasar VIF untuk setiap variabel independent tidak ada yang melebihi 10 dan nilai tolerance tidak ada yang kurang dari 0.1.
c. Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam metode
regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Jika sebaran data membentuk pola tertentu maka mengindikasikan terjadinya heterokedastisitas.
Sedangkan jika sebaran acak maka homogenitas variansi terpenuhi.
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 Constant
X1 .613 1.631
X2 .938 1.067
X3 .402 2.489
X4 .441 2.268
X5 .864 1.158
Universitas Sumatera Utara
61
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data diolah
Gambar 4.3 Scatterplot
Dari garfik Scatterplot diatas dapat disimpulkan bahwa titik 0 titik penyebaran secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini
mengidikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Dan homogenitas variansi terpenuhi.
5. Hasil pengujian hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi. Pengujian terhadap regresi
berganda ditunjukan dalam tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .803
a
.645 .613
6.84049 a. Predictors: Constant, X5, X2, X4, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data dioalah
Variables EnteredRemoved
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X5, X2, X4, X1, X3
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent variabel : Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data dioalah Berdasarkan tabel 4.19 diatas, menunjukkan analisis variabel
sebagai berikut : 1.
Variabel yang dimasukkan ke dalam persamaan adalah variabel independent yaitu keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dukungan manajemen puncak X3,
formalisasi pengembangan SIA X4, dan program pendidikan dan pelatihan pemakai X5.
2. Tidak ada variabel dependen yang dikeluarkan.
3. Metode yang digunakan untuk memasukan data yaitu
metode enter.
Universitas Sumatera Utara
63
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara simultan R sebesar 0.803 yang berarti bahwa hubungan antara variabel dependent memiliki hubugan yang cukup
besar dan kuat sebesar 80.3 dikatakan cukup kuat karena diatas 0.5 atau 50. Sedangkan nilai R square 0.645 berasal dari 0.803 x 0.803. Hal ini berarti variabel independent kinerja
sistem informasi akuntansi mampu dijelaskan oleh variabel dependent sebesar 64.3 . Tabel 4.21
Uji f
Simultan
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
4759.001 5
951.800 20.341
.000
a
Residual 2620.370
56 46.792
Total 7379.371
61 a. Predictors: Constant, X5, X2, X4, X1, X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data dioalah Dari uji F atau Uji ANOVA analysis of variance dapat F hitung sebesar
20.341 dengan tingkat signifikan 0.000 jauh lebih kecil dari 0.05. maka model regresi bisa dipakai untuk menprediksi faktor-faktor yang mempengauhi kinerja sistem
informasi akuntansi.
Universitas Sumatera Utara
64
Tabel 4.22 Uji t
Parsial
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1Constant
23.711 9.815
2.416 .019
X1 .864
.473 .186
1.827 .073
.613 1.631
X2 -.124
.770 -.013
-.161 .873
.938 1.067
X3 1.337
.291 .577
4.593 .000
.402 2.489
X4 .219
.202 .130
1.081 .285
.441 2.268
X5 -.070
.578 -.010
-.121 .904
.864 1.158
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Pengolahan Data dengan SPSS data dioalah Berdasarkan tabel 4.22 pada kolom unstandardized coefficients bagian B regresi
linier berganda.
Y = 23.711+0.864X1+-0.124X2+1.337X3+0.219X4+-0.070X5
Konstanta sebesar 23.711 menyatakan bahwa variabel independen tidak berpartisipasi terhadap kinerja SIA sebesar 23.711. berdasarkan tabel uji t, untuk mengetahui signifikansi
konstanta variabel independen a. keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA X1, b. kapabilitas personal sistem informasi X2, c. dukungan manajemen puncak X3,
memiliki tingkat signifikasi jauh dibawah 0.05 0.000 untuk X3 d. formalisasi pengembangan SIA X4, e. program pendidikan dan pelatihan pemakai X5.
Dapat disimpulkan bahwa bergerak secara parsial keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem informasi X2, dukungan
manajemen puncak X3, formalisasi pengembangan SIA X4, program pendidikan dan pelatihan pemakai X5 berpengaruh negatif terhadap pengembangan SIA Y. Dengan
Tingkat signifikansi independen 0.00 0.05.
Universitas Sumatera Utara
65
Hal ini berarti, secara parsial semakin tinggi dukungan manajemen puncak X3 maka semakin tinggi pula kinerja SIA.
Hasil penelitian ini tidak sepenuhnya sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faisal Amri 2009. Konsistensi penelitian dapat terlihat pada variabel dukungan
manajemen puncak X3, dimana penulis memperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja SIA. Hasil penelitian keterlibatan pemakai dalam
proses pengembangan SIA X1, kapabilitas personal sistem X2, formalisasi pengembangan SIA X4, program pendidikan dan pelatihan X5 berpengaruh negatif
terhadap pengembangan SIA Y. sedangkan pada penelitian yang dilakukan Faisal Amri 2009 diperoleh hasil bahwa variabel tersebut berpengaruh positif terhadap pengembangan
SIA. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Soegiarto 2001 dan Fung Jen
2002 yang menyatakan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi akuntansi, kapabilitas personal sistem informasi dan formalisasi pengembangan sistem
informasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan pemakaian sistem informasi. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Choe 1996 dan Komara 2005
dimana keterlibatan pemakai, formalisasi pengembangan sistem informasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Penelitian ini tidak
mendapatkan bukti perbedaan kinerja berkenaan dengan ada atau tidaknya program pendidikan dan pelatihan. Lain halnya dengan DeLone 1988 yang menyebutkan bahwa
program pendidikan dan pelatihan tidak meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, karena sebagian besar responden yang ia teliti telah memperoleh keahlian khusus melalui
informal job training. Artinya pemakai sistem informasi tergantung pada program
Universitas Sumatera Utara
66
pendidikan dan pelatihan yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan kemampuan penggunaan komputer.
Hal ini kemungkinan karena perbedaan sampel yang digunakan oleh masing- masing para peneliti. Dalam hal ini penulis hanya menggunakan satu perusahaan dari
berbagai sampel karyawan.
Universitas Sumatera Utara
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN