Akibat-akibat dari Kekerasan Seksual

sebagai penyebab meningkatnya tindakan kekerasan terhadap anak. Keluarga- keluarga yang sering bertengkar secara kronis atau istri yang diperlakukan salah mempunyai tingkat tindakan kekerasan terhadap anak lebih tinggi.

B. Akibat-akibat dari Kekerasan Seksual

Menurut Rusmil, anak-anak yang menderita kekerasan, eksploitasi, pelecehan dan penelantaran mengahadapi resiko: 1. Usia yang lebih pendek 2. Kesehatan fisik dan mental yang buruk 3. Masalah pendidikan termasuk drop-out dari sekolah 4. Kemampuan yang terbatas sebagai orangtua kelak 5. Menjadi gelandangan Gambaran yang lebih jelas tentang efek tindakan kekerasan pada anak juga bisa dilihat dari penjelasan Moore dalam Fentini Nugroho yang mengamati beberapa kasus anak yang menjadi korban penganiayaan fisik. Diungkapkannya bahwa efek tindakan kekerasan tersebut demikian luas dan secara umum dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori. Ada yang menjadi negative dan agresif serta mudah frustasi; ada yang menjadi sangat pasif dan apatis; ada yang tidak mempunyai kepribadian sendiri, apa yang dilakukan sepanjang hidupnya hanyalah memenuhi keinginan orangtuanya, mereka tidak mampu menghargai dirinya sendiri; ada pula yang sulit menjalin relasi dengan individu lain; dan yang tampaknya paling parah adalah timbulnya rasa benci yang luar biasa terhadap dirinya karena merasa hanya dirinyalah yang selalu bersalah sehingga menyebabkan penyiksaan terhadap dirinya , dan rasa benci terhadap dirinya sendiri ini menimbulkan tindakan untuk menyakiti dirinya sendiri seperti bunuh diri dan sebagainya. Selain akibat psikologis tersebut, Moore juga menemukan adanya kerusakan fisik, seperti perkembangan tubuh yang kurang normal, juga rusaknya system saraf, dan sebagainya. Dari uraian di atas terlihat bahwa impak dari tindakan kekerasan terhadap anak begitu menggenaskan. Mungkin belum Universitas Sumatera Utara banyak orang menyadari bahwa pemukulan bersifat fisik itu bisa menyebabkan kerusakan emosional anak. Ciri-ciri umum anak yang mengalami kekerasan seksual sexual abuse dalam penjelasan Charles Zastrow dalam Suharto, yakni: 1. Tanda-tanda perilaku  Perubahan-perubahan mendadak pada perilaku: dari bahagia ke depresi atau permusuhan, dari bersahabat ke isolasi, atau dari komunikatif ke penuh rahasia.  Perilaku ekstrim: perilaku yang secara komparatif lebih agresif atau pasif dari teman yang lama.  Gangguan tidur: takut pergi ke tempat tidur, sulit tidur atau terjaga dalam waktu yang lama atau mimpi buruk.  Perilaku regresif: kembali pada perilaku awal perkembangan anak tersebut, seperti ngompol, mengisap jempol, dan sebagainya.  Perilaku anti-sosial atau nakal: bermain api, mengganggu anak lain atau binatang, tindakan-tindakan merusak.  Perilaku menghindar: takut akan, atau menghindar dari orang tertentu orangtua, kakak, saudara lain, tetangga, pengasuh, lari dari rumah, nakal atau membolos sekolah.  Perilaku seksual yang tidak pantas: masturbasi berlebihan, berbahasa atau bertingkah porno melebihi usianya, perilaku seduktif terhadap anak yang lebih muda, menggambar porno.  Penyalahgunaan NAPZA: alkohol atau obat terlarang khususnya pada anak remaja.  Bentuk-bentuk perlakuan salah terhadap diri sendiri: merusak diri sendiri, gangguan makan, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan berisiko tinggi, percobaan atau melakukan bunuh diri 2. Tanda-tanda kognisi  Tidak dapat berkonsentrasi: sering melamun dan mengkhayal, fokus perhatian singkatterpecah. Universitas Sumatera Utara  Minat sekolah memudar: menurunnya perhatian terhadap pekerjaan sekolah dibandingkan dengan sebelumnya.  Responreaksi berlebihan: khususnya terhadap gerakan tiba-tiba dan oranglain dalam jarak dekat. 3. Tanda-tanda sosial-emosional  Rendahnya kepercayaan diri: perasaan tidak berharga  Menarik diri: mengisolasi diri dari teman, lari ke dalam khayalan atau ke bentuk-bentuk lain yang tidak berhubungan.  Depresi tanpa penyebab jelas: perasaan tanpa harapan dan ketidakberdayaan, pikiran dan pernyataan-pernyataan ingin bunuh diri.  Ketakuan berlebihan: kecemasan, hilang kepercayaan terhadap oranglain.  Keterbatasan perasaan: tidak dapat mencintai, tidak riang seperti sebelumnya atau sebagaimana dialami oleh teman sebayanya. 4. Tanda-tanda fisik  Perasaan sakit yang tidak jelas: mengeluh sakit kepala, sakit perut, tenggorokan tanpa penyebab jelas, menurunnya berat badan secara drastis, tidak ada kenaikan berat badan secara memadai, muntah-muntah.  Luka-luka pada alat kelamin atau mengidap penyakit kemaluan: pada vagina, penis, atau anus yang ditandai dengan pendarahan, lecet, nyeri atau gatal-gatal di seputar alat kelamin.  Hamil.

C. Kekerasan Seksual terhadap Anak di bawah umur ditinjau dari Sudut