Pengertian dan Ruang Lingkup Pelindungan dan Pengamanan

87 BAB IV KEBIJAKAN PELINDUNGAN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PERDAGANGAN

A. Pengertian dan Ruang Lingkup Pelindungan dan Pengamanan

1. Pengertian Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dalam salah satu babnya, yaitu mengenai kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu dalam Pasal 67 ayat 3 bahwa tidak terdapat pengertian yang secara eksplisit tentang kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan, dalam Pasal 67 ayat 3 hanya disebutkan bahwa yang menjadi kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan adalah sebagai berikut: a. Pembelaan atas tuduhan dumping danatau subsidi terhadap ekspor barang nasional; b. Pembelaan terhadap eksportir yang barang ekspornya dinilai oleh negara mitra dagang telah menimbulkan lonjakan impor di negara tersebut; c. Pembelaan terhadap ekspor barang nasional yang dirugikan akibat penerapan kebijakan danatau regulasi negara lain; d. Pengenaan tindakan antidumping atau tindakan imbalan untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak sehat; e. Pengenaan tindakan pengamanan perdagangan untuk mengatasi lonjakan impor; f. Pembelaan terhadap kebijakan nasional terkait perdagangan yang di tentang oleh negara lain. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup dari kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan seperti yang tercantum dalam Pasal 67 ayat 3 adalah sebagai berikut: a. Pembelaan atas tuduhan dumping danatau subsidi terhadap ekspor barang nasional Pembelaan dalam hal apabila eksportir dalam negeri yang melakukan perdagangan di negara tujuan ekspor tersebut terkena tuduhan tindakan dumping atau tindakan subsidi terkait barang ekspor nasionalnya di negara mitra dagang. Dalam hal ini pemerintah melalui kementerian perdagangan dapat melakukan upaya untuk melindungi dan mengamankan industri dalam negeri dengan upaya pembelaan tersebut. b. Pembelaan terhadap eksportir yang barang ekspornya dinilai oleh negara mitra dagang telah menimbulkan lonjakan impor di negara tersebut Pembelaan apabila di negara mitra dagang tujuan ekspor tersebut terjadi lonjakan terkait barang impor di negara mitra dagang tujuan ekspor tersebut yang mana eksportir barang nasional dinilai sebagai penyebab terjadinya lonjakan barang impor di negara tersebut. c. Pembelaan terhadap ekspor barang nasional yang dirugikan akibat penerapan kebijakan danatau regulasi negara lain Pembelaan yang dilakukan kepada eksportir barang nasional terkait dengan ekspor barang nasional yang mana di negara mitra dagang tujuan ekspor tersebut dirugikan akibat penerapan dari peraturan perundang-undangan atau kebijakan dari negara mitra dagang tujuan ekspor tersebut. d. Pengenaan tindakan antidumping atau tindakan imbalan untuk mengatasi praktik perdagangan yang tidak sehat Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi Industri Dalam Negeri dalam mengatasi praktik perdagangan yang tidak sehat seperti praktik dumping melalui pengenaan tindakan antidumping atau tindakan imbalan. e. Pengenaan tindakan pengamanan perdagangan untuk mengatasi lonjakan impor Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi Industri Dalam Negeri dalam mengatasi lonjakan barang impor barang sejenis dan barang impor atau barang yang secara langsung bersaing melalui pengenaan tindakan pengamanan perdagangan. f. Pembelaan terhadap kebijakan nasional terkait perdagangan yang di tentang oleh negara lain Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk melindungi Industri Dalam Negeri melalui pembelaan terhadap kebijakan nasional yang terkait dengan perdagangan internasional dengan negara mitra dagang yang dikarenakan kebijakan nasional yang ditentang oleh negara mitra dagang tersebut.

B. Pengamanan terhadap Lonjakan Barang Impor