Kesimpulan Analisis Yuridis Kebijakan Pelindungan Dan Pengamanan Perdagangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan

119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Kerangka hukum perdagangan bebas dalam World Trade Organization WTO dilaksanakan oleh WTO yang merupakan organisasi perdagangan dunia yang berfungsi untuk mengatur dan menfasilitasi perdagangan internasional. WTO dalam menjalankan tugas dan fungsinya tentunya memiliki prinsip-prinsip sebagai landasan dalam mengeluarkan ketentuan- ketentuan yang berkaitan dengan perdagangan internasional bagi negara- negara anggota WTO, prinsip-prinsip itu antara lain adalah prinsip perlindungan melalui tarif, prinsip non diskriminasi, dan prinsip resiprositas. WTO juga menjembatani liberalisasi perdagangan dengan nilai-nilai berbagai kepentingan sosial lainnya dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang berwujud pengecualian-pengecualian yang sangat luas terhadap disiplin dasar dari WTO. Pengecualian- pengecualian tersebut antara lain adalah Pengecualian umum yang terdapat di Pasal XX GATT 1994 dan Pasal XIV GATS;Pengecualian untuk keamanan nasional dan internasional dalam Pasal XXI GATT 1994 dan Pasal XIV bis GATS; Pengecualian dalam keadaan ekonomi yang darurat yang tercantum dalam Pasal XIX GATT dan the Agreement on Safeguards; Pengecualian atas integrasi regional dalam Pasal XIV GATT 1994 dan Pasal V GATS; Pengecualian atas dasar neraca perdagangan dalam Pasal XII dan XVIII:B GATT 1994 dan Pasal XII GATS; dan Pengecualian untuk pembangunan ekonomi dalam Pasal XVIII:A GATT 1994 dan Enabling Clause. 2. Perlindungan dan pengamanan perdagangan dalam ketentuan WTO dilaksanakan dengan mengeluarkan berbagai ketentuan-ketentuan baik dalam dumping dan tindakan antidumping, subsidi dan bea masuk imbalan dan pengamanan perdagangan yang berupa safeguard dan tindakan pengamanan. Dumping dan antidumping dalam ketentuan WTO diatur dalam Antidumping Code 1994 yang mana merupakan bagian yang integral dari Agreement Establishing the World Trade Organization 1994. Subsidi dan Bea Masuk Imbalan dalam ketentuan WTO diatur dalam Agreement on Subsidies and Countervailing Measures. Pengamanan perdagangan antara lain mengenai safeguard dan tindakan pengamanan dalam ketentuan WTO diatur dalam Agreement on Safeguard. 3. Kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan diatur dalam pasal 68 sampai dengan pasal 72. Dalam undang-undang perdagangan ini perihal kebijakan pelindungan dan pengamanan perdagangan ini tidak hanya mengatur tentang pelindungan terhadap industri dalam negeri terkait dengan perbuatan perdagangan yang tidak adil curang, tetapi juga mengatur mengenai pembelaan terkait dengan produsen produk dalam negeri yang dikenakan indikasi perbuatan perdagangan yang tidak adil seperti indikasi dumping atau indikasi subsidi yang dikarenakan peraturan di negara mitra dagang tersebut. Seperti amanat Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan bahwa mengenai Kebijakan Pelindungan dan Pengamanan Perdagangan haruslah di lengkapi dengan peraturan pelaksana berupa Peraturan Menteri Permen, tetapi hingga saat ini peraturan pelaksana tersebut belumlah ada, sehingga peraturan pelaksana yang telah ada terkait dengan Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Kebijakan Pelindungan dan Pengamanan Perdagangan sebelum keluarnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 masih berlaku selama hal-hal yang tercantum dalam peraturan pelaksana tersebut tidak bertentangan dengan Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014.

B. Saran