36 KPR
Keterangan : KPS = Kacang Panjang Segar KPR = Kacang Panjang Rebus
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa t hitung dari t tabel dengan taraf kepercayaan 99 dan kadar besi, kalsium, magnesium, dan kalium
pada kacang panjang segar lebih besar dibandingkan dengan kadar besi, kalsium, magnesium, dan kalium pada kacang panjang rebus. Hal ini kemungkinan terjadi
karena proses perebusan. Kadar besi dalam kacang panjang segar mengalami penurunan yang tidak terlalu jauh dengan kadar besi kacang panjang rebus. Kadar
kalsium pada kacang panjang segar juga mengalami penurunan kadar yang tidak terlalu jauh karena sifat kalsium oksalat yang merupakan bentuk kalsium yang
terdapat pada kacang panjang segar yang sukar larut dalam air, namun kadar tetap berkurang karena terjadinya pelepasan kalsium akibat proses pemanasan. Kadar
magnesium di dalam kacang panjang segar jauh lebih besar dari kadar magnesium di dalam kacang panjang rebus, hal ini disebabkan karena magnesium diserap
dalam bentuk Mg
2+
dan merupakan bagian dari hijau daun atau disebut sebagai klorofil yang larut di dalam air dengan proses pemanasan. Jadi, saat direbus maka
kadar mineral magnesium yang terdapat di dalamnya berkurang. Begitu juga dengan kadar kalium yang berkurang pada kacang panjang karena adanya proses
perebusan.
4.2.3 Uji Perolehan Kembali Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar besi, kalsium, magnesium, dan kalium setelah penambahan masing-masing larutan baku dapat dilihat pada
Universitas Sumatera Utara
37 Lampiran 26 halaman98-109 dan contoh perhitungannya pada Lampiran 26
halaman98-109 . Persen perolehan kembali recovery kadar mineral besi, kalsium,
magnesium, dan kalium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.4 Persen Uji Perolehan Kembali recovery Kadar Mineral Besi,
Kalsium, Magnesium, dan Kalium dalam Sampel
No. Mineral
Persen perolehan kembali Syarat rentang
persen recovery 1.
Besi 97,04
80 – 120 2.
Kalsium 107,94
3. Magnesium
93,00 4.
Kalium 97,20
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas menunjukkan adanya kecermatan kerja yang memuaskan pada saat pemeriksaan kadar besi,
kalsium, magnesium, dan kalium dalam sampel. Hasil yang diperoleh dari uji perolehan kembali memberikan
ketepatan pada pemeriksaan kadar mineral dalam sampel. Suatu metode dikatakan teliti jika nilai perolehan kembalinya antara 80-120 Ermer dan McB. Miller,
2005.
4.2.4 Simpangan Baku Relatif
Nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif besi, kalsium, magnesium, dan kalium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.5, sedangkan
perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 27 halaman110-113.
Universitas Sumatera Utara
38
Tabel 4.5 Nilai Simpangan Baku dan Simpangan Baku Relatif Besi, Kalsium,
Magnesium, dan Kalium dalam Sampel
No. Mineral
Simpangan Baku Simpangan Baku Relatif
1. Besi
2,6813 2,76
2. Kalsium
4,9565 4,59
3. Magnesium
2,4054 2,58
4. Kalium
0,8550 0,87
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas dapat dilihat nilai simpangan baku SD dan simpangan baku relatif untuk masing-masing mineral. Nilai simpangan baku
relatif RSD untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per billion ppb nilai simpangan
baku relatif RSD tidak lebih dari 32. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki presisi yang baik Harmita, 2004.
4.2.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi