Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalium

24 mengandung 2,0; 4,0; 6,0; 8,0; dan 10;0 µgml dan diukur absorbansi pada panjang gelombang 248,3 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.4.3.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalsium

Larutan baku kalsium konsentrasi 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, di masukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineralisata konsentrasi 10 µ gml. Larutan untuk kurva kalibrasi kalsium dibuat dengan memipet 2,5; 5; 7,5; 10 dan 12,5 ml larutan baku 10 µgml, masing-masing dimasukkan ke dalam tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineralisata. Larutan ini mengandung 1; 2; 3; 4; dan 5 µgmldan diukur absorbansi pada panjang gelombang 422,7 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.4.3.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi Magnesium

Larutan baku magnesium 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineralisatakonsentrasi 10 µ gml. Larutan untuk kurva kalibrasi magnesium dibuat dengan memipet 0,5; 1; 1,5; 2; dan 2,5 ml larutan baku 10µ gml, masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuademineralisata.Larutan ini mengandung 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 µgml dan diukur pada panjang gelombang 285,2 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.4.3.4 Pembuatan Kurva Kalibrasi Kalium

Larutan baku kaliumKonsentrasi 1000 µgml dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml,dicukupkan dengan Universitas Sumatera Utara 25 akuademineralisata sampai garis tanda konsentrasi 10 µgml. Dari larutan baku dengan konsentrasi 10 µgml dipipet sebanyak 1 ml lalu dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dicukupkan dengan akuademineralisata sampai garis tanda konsentrasi 0,1 µgml. Larutan untuk kurva kalibrasi kalium dibuat dengan memipet 0,5; 1; 1,5; 2 dan 2,5 ml larutan baku 0,1 µgml lalu masing-masing dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, dan dicukupkan dengan akuademineralisata sampai garis tanda larutan ini mengandung 2; 4; 6; 8; dan 10 ngml, lalu diukur pada panjang gelombang 766,5 nm dengan nyala udara-asetilen.

3.5.4.3.5 Penetapan Kadar Mineral dalam Sampel

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Besi dan Kalsium dalam Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) dengan dan tanpa Kulit Biji yang terdapat di Pasaran secara Spektrofotometri Serapan Atom

8 103 93

Penetapan Kadar Mineral Besi, Kalium, Kalsium, dan Natrium pada Kol (Brassica Oleracea L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 30 125

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Magnesium, Besi Dan Mangan Pada Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus (L.) Dc. Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 2 126

Penetapan Kadar Mineral Besi, Kalium, Kalsium, dan Natrium pada Kol (Brassica Oleracea L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 17

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 18

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 5

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 14

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 1

Penetapan Kadar Mineral Besi,Kalsium, Magnesium, dan Kalium pada Kacang Panjang (Vigna unguiculata (l) Walp.) Segar dan Rebus secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 78