Google pertama kali mengumumkan Android 6.0 M juga pada saat pameran Google IO tahun 2015 lalu. Selanjutnya, Google mengumumkan bahwa nama
baru Android M adalah Android Marshmallow melalui situs resminya pada bulan September 2015. Perilisan SDK pertama kali diperuntukkan bagi
developer yang ingin membuat aplikasi untuk Marshmallow dan dapat digunakan untuk mengakses Application Interface API terbaru yaitu versi
23.Sistem operasi ini pertama kali dapat dipasang ke perangkat Nexus. Fitur terbaru dari Android Marshmallow ini adalah dukungan terhadap Android
Play, USB-C, dan sejumlah perbaikan sistem operasi.
2.2.3 Android SDK Software Development Kit Android SDK adalah tools API Application Programming Interface yang diperlukan
untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang
meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang dirilis oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK Software Development Kit sebagai alat bantu dan API
untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai platform aplikasi netral, Android memberikan
kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan Safaat, N. 2014.
2.3 Augmented Reality
Sejarah tentang Augmented reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan
mematenkan sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia
claim adalah, jendela ke dunia virtual.Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi
dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di
dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented reality untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg
mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya
Universitas Sumatera Utara
padamanusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk
perkembangan Prototype AR. Pada tahun 1999, Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan
didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah MobileGame AR yang ditunjukan di International
Symposium on Wearable Computers. Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR. tahun 2009,
Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah
website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform
Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS Wahid, A.R. 2012.
Augmented Reality AR merupakan suatu lingkungan yang tercipta oleh komputer dari penggabungan dunia nyata dan dunia virtual, sehingga batas diantara
keduanya menjadi sangat tipis. Definisi Augmented Reality sebagai sebuah sistem adalah memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual
b. Berjalan interaktif secara
Real Time c.
I ntegrasi dalam 3 Dimensi AR merupakan variasi dari teknologi realitas maya yang telah
dikembangkan sebelumnya.Perbedaan mendasar dari kedua teknologi tampilan ini terletak pada hubungan lingkungan nyata dan lingkungan
virtual.Tujuan dari AR adalah menciptakan lingkungan baru dengan menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan lingkungan
virtual. Dengan kata lain, AR memungkinkan penggunanya untuk melihat lingkungan
nyata karena lingkungan baru yang diciptakan sama dengan lingkungan disekitar pengguna, hanya ditambah dengan suatu objek
virtualAzuma, R.T.1997.
Universitas Sumatera Utara
Adapun metode yang dikembangkan pada Augmented Reality saat ini terbagi menjadi dua metode, yaitu Marker Based Tracking dan Markerless Augmented
RealityChari,V, dkk. 2008. Definisi dari kedua metode adalah sebagai berikut: 2.3.1 Marker Augmented Reality Marker Based Tracking
Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality. AR berbasis
Marker, disebut juga pelacakan berbasis marker, merupakan tipe AR yang mengenali marker dan mengidentifikasi pola dari marker tersebut untuk menambahkan suatu
objek virtual ke lingkungan nyata. Marker merupakan ilustrasi persegi hitam dan putih dengan sisi hitam tebal,
pola hitam di tengah persegi dan latar belakang putih.Contoh Marker dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Contoh Marker
Titik koordinat virtual pada marker berfungsi untuk menentukan posisi dari objek virtual yang akan ditambahkan pada lingkungan nyata. Posisi dari objek virtual
akan terletak tegak lurus dengan marker. Objek virtual akan berdiri segaris dengan sumbu Z serta tegak lurus terhadap sumbu X kanan atau kiri dan sumbu Y depan
atau belakang dari koordinat virtual marker. Ilustrasi dari titik koordianat virtual marker dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2.2 Titik Koordinat Virtual pada Marker
2.3.2 Markerless Augmented Reality Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah
metode Markerless Augmented Reality, dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi
Universitas Sumatera Utara
menggunakan sebuah marker untuk menampilkan objek-objek virtualnya. Menurut Lazuardy 2012 terdapat beberapa teknik markerless yaitu:
1. Face Tracking
Face Tracking adalah teknologi Augmented Reality dengan menggunakan algoritma yang dapat mendeteksi wajah manusia secara
umum dengan cara mengenali posisi mata, hidung dan mulut. 2.
3D Object Tracking 3D Object Tracking dapat mengenali bentuk yang lebih banyak, seperti
lemari, meja, televisi, dan lain-lain. 3.
Motion Tracking Motion Tracking merupakan teknik Augmented Reality yang dapat
menangkap gerakan.Umumnya digunakan dalam industri perfilman seperti karakter dan tokoh yang sesuai dengan peran dan kebutuhan
film tersebut. 4.
Global Positioning System Based Tracking Global Positioning System GPS Based Tracking adalah teknik
Augmented Reality yang diintegrasikan dengan GPS yang terdapat pada smartphone yang menampilkan informasi data dari GPS kemudian
menampilkannya dalam bentuk arah sesuai dengan yang kita inginkan secara real-time.
2.4 Unity