34 halnya zink, mangan ternyata di dalam tumbuhan berikatan dengan superoxide
dismutase atau SOD membentuk kompleks Mn-SOD yang merupakan enzim antioksidan yang penting di dalam mitokondria. Superoxide dismutase merupakan
senyawa yang bersifat hidrofil Sharma, dkk., 2014 sehingga dengan adanya pemanasan pada proses perebusan yang dilakukan pada sampel akan terjadi
peluruhan senyawa yang dalam hal ini SOD berikatan dengan mineral Mn dan Cu-Zn.
Kadar mangan dan zink yang diperoleh pada penelitian ini memiliki hasil yang lebih besar dibandingkan yang dilakukan oleh Ilyas, dkk., 2015.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ilyas, dkk., 2015 kadar mangan dalam daun kelor kering 8,009 ± 0.21 mg100 g dan kadar zink pada daun kelor kering
7,009 ± 0.13 mg100 g. Kandungan hara dalam tanaman berbeda-beda tergantung pada jenis hara, jenis tanaman, kesuburan tanah atau jenis tanah dan
pengelolaan tanaman Rosmarkam dan Yuwono, 2002. Daun kelor yang digunakan pada penelitian Ilyas, dkk., 2015 tidak diperoleh dari daerah
Indonesia yang tidak diketahui jenis dan kesuburan tanahnya, sedangkan daun kelor pada penelitian ini diperoleh dari daerah di Indonesia tepatnya di Desa
Bintang Meriah, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara yang tanahnya subur sehingga ketersediaan unsur haranya baik.
4.4.3 Uji Perolehan Kembali Recovery
Hasil uji perolehan kembali recovery kadar mangan dan zink setelah penambahan masing-masing larutan baku mangan dan zink dalam sampel dapat
dilihat pada Lampiran 16 pada halaman 69.
Universitas Sumatera Utara
35 Perhitungan persen recovery mangan dan zink dalam sampel dapat dilihat
pada Lampiran 17 pada halaman 70 sampai 81. Persen recovery mangan dan zink dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Persen Uji Perolehan Kembali recovery Kadar Mangan dan Zink
No. Logam yang
Dianalisis Rata-Rata Recovery
Syarat Rentang Recovery 1.
Mangan 91,63
80 – 120 2.
Zink 94,505
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, diketahui bahwa nilai rata-rata recovery untuk logam mangan dan zink adalah 91,63 dan 94,51. Nilai rata-rata hasil uji
perolehan kembali recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang memuaskan pada saat pemeriksaan kadar mangan dan zink dalam sampel. Hasil
uji perolehan kembali recovery ini memenuhi syarat akurasi yang telah ditetapkan, jika rata-rata hasil perolehan kembali recovery berada pada rentang
80 – 120 Ermer dan McB. Miller, 2005.
4.4.4 Simpangan Baku Relatif
Perhitungan simpangan baku relatif mangan dan zink dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 18 pada halaman 82 sampai 83. Simpangan baku relatif
mangan dan zink dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut
Tabel 4.4 Simpangan Baku Relatif Mangan dan Zink dalam Sampel
No. Logam yang
Dianalisis Simpangan
Baku Simpangan Baku
Relatif Syarat Simpangan
Baku Relatif 1.
Mangan 4,63
5,05 16
2. Zink
10,91 11,54
Universitas Sumatera Utara
36 Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, nilai simpangan baku dan simpangan baku
relatif dari logam mangan adalah 4,63 dan 5,05, dan nilai simpangan baku dan simpangan baku relatif dari logam zink adalah 10,91 dan 11,54.
Nilai simpangan baku relatif RSD untuk analit dengan kadar part per million ppm adalah tidak lebih dari 16 dan untuk analit dengan kadar part per
billion ppb RSD-nya adalah tidak lebih dari 32 Harmita, 2004. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode yang dilakukan memiliki ketelitian
yang baik karena memenuhi syarat.
4.4.5 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi