Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom

11 nyala. Menurut Basset, dkk., 1994, peristiwa yang terjadi secara singkat setelah sampel dimasukkan ke dalam nyala adalah: 1. Penguapan pelarut yang meninggalkan residu 2. Penguapan zat padat dengan dissosiasi menjadi atom-atom penyusunnya, yang mula-mula akan berada dalam keadaan dasar. 3. Beberapa atom dapat tereksitasi oleh energi panas nyala ke tingkatan - tingkatan energi yang lebih tinggi, dan mencapai kondisi dimana atom tersebut akan memancarkan energi.

2.3.1 Instrumentasi Spektrofotometri Serapan Atom

Instrumen spektrofotometri serapan atom meliputi berikut: 1. Sumber Sinar Sumber sinar yang diapaki adalah lampu katoda berongga hollow cathode lamp. Lampu katoda ini terdiri ata tabung kaca tertutup yang mengandung katoda dan anoda. Katoda sendiri berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi dengan logam tertentu yang akan dianalisis Gandjar dan Rohman, 2008. 2. Tempat Sampel Sampel yang akan dianalisis harus diuraikan menjadi atom-atom netral yang masih dalam keadaan azas. Ada berbagai macam alat yang digunakan untuk mengubah sampel menjadi uap atom-atomnya yaitu: a. Dengan nyala Flame Nyala digunakan untuk mengubah sampel yang berupa cairan menjadi bentuk uap atomnya dan untuk proses atomisasi. Suhu yang dapat dicapai oleh nyala bergantung gas yang digunakan, misalnya untuk gas asetilen - udara: 2200 o C. Pada sumber nyala ini, asetilen sebagai pembakar dan udara sebagai agen Universitas Sumatera Utara 12 pengoksidasi Gandjar dan Rohman, 2008. Beberapa temperatur nyala yang lain dapat dilihat pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Temperatur Nyala Bahan Bakar Oksidan Udara Oksidan Oksigen N 2 O Hidrogen 2100 2780 - Asetilen 2200 3050 2955 Propana 1950 2800 - Sumber: Khopkar 1985. b. Tanpa nyala Pengatoman dilakukan dalam tungku dari grafit. Sejumlah sampel diambil sedikit hanya beberapa µl, lalu diletakkan dalam tabung grafit, kemudian tabung tersebut dipanaskan dengan sistem elektris dengan cara melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat pemanasan ini, maka zat yang akan dianalisis berubah menjadi atom-atom netral dan pada fraksi atom ini dilewatkan suatu sinar yang berasal dari lampu katoda sehingga terjadilah proses penyerapan energi sinar yang memenuhi kaidah kuantitatif Gandjar dan Rohman, 2008. 3. Monokromator Monokromator merupakan alat untuk memisahkan dan memilih spektrum sesuai dengan panjang gelombang yang digunakan dalam analisis dari sekian banyak spektrum yang dihasilkan lampu katoda Gandjar dan Rohman, 2008. Universitas Sumatera Utara 13 4. Detektor Detektor digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang melalui tempat pengatoman Gandjar dan Rohman, 2008. 5. Amplifier Amplifier merupakan suatu alat untuk memperkuat signal yang diterima dari detektor sehingga dapat dibaca sebagai alat pencari hasil Readout Gandjar dan Rohman, 2008. 6. Readout Readout merupakan suatu alat penunjuk atau juga diartikan sebagai pencatat hasil. Hasil pembacaan dapat berupa angka atau berupa kurva yang menggambarkan absorbansi atau intensitas emisi. Fungsi nyala adalah untuk memproduksi atom-atom yang dapat mengabsorpsi radiasi yang dipancarkan oleh lampu katoda tabung. Pada umumnya, peralatan yang digunakan untuk mengalirkan sampel menuju nyala adalah nebulizer yang dihubungkan dengan pembakar burner. Sebelum menuju nyala, sampel mengalir melalui pipa kapiler dan menghasilkan aerosol oleh aliran gas pengoksidasi. Kemudian, aerosol yang terbentuk bercampur dengan bahan bakar menuju burner. Sampel yang menuju burner hanya sekitar 5-10 sedangkan sisanya 90-95 menuju tempat pembuangan. Sampel yang berada pada nyala lalu diatomisasi dan cahaya dari lampu katoda tabung dilewatkan melalui nyala. Sampel yang berada pada nyala akan menyerap cahaya tersebut Gandjar dan Rohman, 2008. Sistem peralatan spektrofotometri serapan atom dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 14 Gambar 2.1 Sistem Peralatan Spektrofotometri Serapan Atom Sumber: Harris, 2007

2.3.2 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom