Berat Isi Agregat Halus ASTM C-29 Dan Berat isi Debu Vulkanik.

- Pasir kasar : 2,90 FM 3,20 f. Hasil Percobaan Modulus kehalusan pasir FM = 2,51 Modulus kehalusan Debu Vulkanik FM = 0.37 Pasir dapat dikategorikan sebagai pasir halus. 2,20 FM 2,60

3.5.2 Berat Isi Agregat Halus ASTM C-29 Dan Berat isi Debu Vulkanik.

a. Tujuan Percobaan 1 Menentukan berat isi agregat halus pasir b. Peralatan 1 Timbangan dengan tingkat kepekaan 0,1 dari berat sampel 2 Batang perojok 3 Bejana besi 4 Termometer 5 Sekop Kecil c. Bahan 1 Pasir ≤ Saringan Ø 4,75 mm kering oven suhu 110±5 ºC 2 Air d. Prosedur Percobaan 1 Dengan cara merojok: a Bejana besi ditimbang dan kemudian diisi dengan pasir sampai bagian tinggi bejana tersebut lalu rojok sebanyak 25 kali secara merata pada permukaannya; b Pasir ditambah lagi hingga mencapai ⅔ tinggi bejana dan dirojok 25 kali secara merata pada permukaannya, kemudian bejana diisi pasir sampai penuh dan dirojok 25 kali secara merata lalu permukaannya diratakan. Dalam perojokan untuk setiap lapis tidak boleh menembus lapisan dibawahnya; c Timbang bejana + pasir; d Pasir dikeluarkan dan bejana dibersihkan lalu diisi oleh air hingga penuh, timbang berat bejana + air dan diukur suhu air didalam bejana; 2 Cara menyiram: a Bejana besi ditimbang kemudian diisi pasir dengan cara menyiram dengan sekop setinggi ± 5 cm dari bagian atas bejana sampai bejana tersebut penuh, lalu ratakan permukaannya. Universitas Sumatera Utara b Timbang bejana + pasir. c Pasir dikeluarkan dan bejana dibersihkan lalu diisi air hingga penuh, timbang berat bejana + air dan diukur suhu air didalam bejana. Percobaan dilakukan untuk 2 sampel. e. Rumus 3.2 Dimana: ρ = Berat isi pasir grcm 3 m = Berat pasir gr v = volume bejana cm 3 f. Hasil Percobaan Pasir Berat isi dengan cara merojok: 1,677 grcm 3 Berat isi dengan cara menyiram: 1,562 grcm 3 g. Hasil Percobaan Debu Vulkanik Berat isi dengan cara merojok: 1,343 grcm 3 Berat isi dengan cara menyiram: 1,228 grcm 3 3.5.3 Pengujian Kadar Organik PasirColorimetric Test SNI 03-2816-1992 Dan Kadar Organik Debu Vulkanik Colorimetric Test. a. Tujuan Percobaan Mengetahui tingkat kandungan bahan organik dalam agregat halus. b. Peralatan 1 Botol gelas tembus pandang dengan penutup karet kapasitas 350 ml 2 Gelas ukur kapasitas 1000 ml 3 Timbangan 4 Mistar 5 Standar warna Gardner 6 Sendok pengaduk 7 Sampel splitter c. Bahan 1 Pasir kering oven lolos ayakan Ø 4,75 mm 2 NaOH padat 3 Air Universitas Sumatera Utara d. Prosedur percobaan 1 Sediakan pasir secukupnya dengan menggunakan sampel splitter sehingga terbagi seperempat bagian; 2 Sampel dimasukkan ke dalam botol gelas setinggi ± 3 cm dari dasar botol; 3 Sediakan larutan NaOH 3 dengan cara mencampur 12 gram kristal NaOH kedalam 388 ml air menggunakan gelas ukur. Aduk hingga kristal NaOH larut; 4 Masukkan larutan tersebut sampai tinggi larutan ± 2 cm dari permukaan pasir tinggi pasir + larutan = 5 cm; 5 Larutan diaduk menggunakan sendok pengaduk selama 7 menit; 6 Botol gelas ditutup rapat menggunakan penutup karet dan diguncang-guncang pada arah mendatar selama 8 menit; 7 Campuran didiamkan selama 24 jam; 8 Bandingkan perubahan warna yang terjadi setelah 24 jam dengan standar warna Gardner. e. Rumusstandar Pengelompokkan standar warna Gardner adalah sebagai berikut: 1 Standar warna no. 1 : berwarna beningjernih 2 Standar warna no. 2 : berwarna kuning muda 3 Standar warna no. 3 : berwarna kuning tua 4 Standar warna no. 4 : berwarna kuning kecoklatan 5 Standar warna no. 5 : berwarna coklat Perubahan warna yang diperbolehkan menurut standar warna Gardner adalah standar warna no. 3. Jika perubahan warna yang terjadi melebihi standar warna no. 3 maka, pasir tersebut mengandung bahan organik yang banyak dan harus dicuci dengan larutan NaOH 3 kemudian bersihkan dengan air. f. Hasil Percobaan Warna material pasir adalah beningjernih Standar no. 1 Warna material debu vulkanik adalah kuning kecoklatan Standar no. 4

3.5.4 Pengujian Berat Jenis Semen SNI 15-2531-1991 Dan Berat Jenis Debu Vulkanik.