Pengujian Sifat Tampak Pengujian Ukuran Pengujian Kuat Tekan Pengujian Ketahanan aus

Gambar 2.1 Debu Vulkanik Dari hasil pengujian di lab karakteristik debu vulkanik mengandung unsur: Tabel 2.4. Kandungan kimia debu vulkanik erupsi gunung sinabung No. Parameter Hasil Satuan Metode 1 Silika sebagai SIO 2 85,6 Gravimetri 2 Aluminium sebagai AL 2 O 3 0,95 Perhitungan 3 Kalsium sebagai CAO 4,78 Gravimetri 4 Magnesium sebagai MgO 4,48 Gravimetri 5 Kadar Air 1,43 Gravimetri Sumber : Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan, Laboraturium Penguji, Kementrian Perindustrian Dari hasil pemeriksaan kandungan kimia diatas maka sangat dimungkinkan dilakukannya pemanfaatan abu tersebut sebagai bahan pasir dan semen yang dapat digunakan pada pembuatan paving block.

2.7 Pengujian Benda Uji

Pengujian benda uji paving block menurut SNI 031-0691-1996 yaitu :

2.7.1 Pengujian Sifat Tampak

bata beton harus mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak- retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah direpihkan dengan kekuatan jari tangan. Semua hal itu diperiksa dengan pengamatan yang teliti yaitu dengan cara bata disusun diatas permukaan yang rata sebagaimana pada pemasangan yang sebenarnya.

2.7.2 Pengujian Ukuran

Bata beton harus memiliki tebal nominal 60 minimum 60 mm dengan toleransi +8. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan pipa kapiler atau sejenisnya dengan ketelitian 0,1 mm. pengukuran tebal dilakukan terhadap tiga Universitas Sumatera Utara tempat yang berbeda dan diambil nilai rata-rata. Pengujian dilakukan terhadap 10 buah contoh uji.

2.7.3 Pengujian Kuat Tekan

1 Ambil 10 buah contoh uji masing-masing dipotong berbentuk kubus dan rusuk-rusuknya disesuaikan dengan ukuran contoh uji. 2 Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang dapat diatur kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai contoh uji hancur diatur dalam waktu 1 sampai 2 menit arah penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah tekanan beban didalam pemakaiannya. 3 Kuat tekan dihitung dengan rumus sebagai berikut : Dimana : P = beban tekan, N L = luas bidang tekan Kuat tekan rata-rata dari contoh bata beton dihitung dari jumlah kuat tekan dibagi jumlah contoh uji.

2.7.4 Pengujian Ketahanan aus

1 Ambil lima buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50 mm x 50 mm dan tebal 20 mm untuk pengujian ketahanan aus. 1 Sisa dari pemotongan dibuat benda uji persegi dengan ukuran kurang dari 20 mm untuk penentuan berat jenis 2 Mesin aus yang dipergunakan, cara-cara mengaus dan mencari berat jenis dikerjakan sesuai SNI 03-0028-1987, cara uji ubin semen. 3 Benda uji yang telah diukur dan telah ditimbang, diletakkan pada tempatnya pada mesin pengaus, dibebani dengan beban tambahan sebesar 3 13 kg. 4 Mesin pengaus dijalankan dan setelah pengaus pertama berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90°, dan pengausan dilanjutkan. 5 Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit benda uji diputar 90°, dan hal ini dilakukan sampai berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit Universitas Sumatera Utara pengausan, permukaan yang diaus harus selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada yang habis. 6 Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5 menit, dibersihkan dari debu dan serpihan kemudian ditimbang ampai ketelitian 10 mg. 7 Jika sebelum pengausan berlangsung 5 menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit terakhir habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. 8 Catat hasil penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada menit-menit habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke 15. 9 Benda uji untuk berat jenis lapisan kepala, setelah kering ditimbang lalu ditentukan volumenya. Hitung berat jenis masing-masing benda uji dengan ketelitian sampai 2 desimal, dan hitung nilai rata-rata dari 10 benda uji. 10 Ketahanan aus masing-masing benda uji dapat dihitung sebagai berikut : Dimana : A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam g BJ= berat jenis rata-rata lapisan kepala I = Luas permukaan bidang aus, dalam w = Lamanya pengausan, dalam menit.

2.7.5 Ketahanan Terhadap Natrium Sulfat