d. Prosedur percobaan 1 Sediakan pasir secukupnya dengan menggunakan sampel splitter sehingga terbagi
seperempat bagian; 2 Sampel dimasukkan ke dalam botol gelas setinggi ± 3 cm dari dasar botol;
3 Sediakan larutan NaOH 3 dengan cara mencampur 12 gram kristal NaOH kedalam 388 ml air menggunakan gelas ukur. Aduk hingga kristal NaOH larut;
4 Masukkan larutan tersebut sampai tinggi larutan ± 2 cm dari permukaan pasir tinggi pasir + larutan = 5 cm;
5 Larutan diaduk menggunakan sendok pengaduk selama 7 menit; 6 Botol gelas ditutup rapat menggunakan penutup karet dan diguncang-guncang pada
arah mendatar selama 8 menit; 7 Campuran didiamkan selama 24 jam;
8 Bandingkan perubahan warna yang terjadi setelah 24 jam dengan standar warna Gardner.
e. Rumusstandar Pengelompokkan standar warna Gardner adalah sebagai berikut:
1 Standar warna no. 1 : berwarna beningjernih 2 Standar warna no. 2 : berwarna kuning muda
3 Standar warna no. 3 : berwarna kuning tua 4 Standar warna no. 4 : berwarna kuning kecoklatan
5 Standar warna no. 5 : berwarna coklat Perubahan warna yang diperbolehkan menurut standar warna Gardner adalah
standar warna no. 3. Jika perubahan warna yang terjadi melebihi standar warna no. 3 maka, pasir tersebut mengandung bahan organik yang banyak dan harus dicuci dengan larutan
NaOH 3 kemudian bersihkan dengan air. f. Hasil Percobaan
Warna material pasir adalah beningjernih Standar no. 1 Warna material debu vulkanik adalah kuning kecoklatan Standar no. 4
3.5.4 Pengujian Berat Jenis Semen SNI 15-2531-1991 Dan Berat Jenis Debu Vulkanik.
a. Tujuan Percobaan: Menentukan berat jenis semen.
b. Peralatan:
Universitas Sumatera Utara
1 Timbangan dengan ketelitian 0.001 gr 2 Botol Le Chatelir
3 Cawan Porselin 4 Gelas Ukur
5 Corong Kaca c. Bahan
1 Semen Portland 2 Minyak Kerosin bebas air atau naptha dengan berat jenis 62 API American
Petroleoum Institute d. Prosedur Percobaan:
1 Isi botol Le Chatelir dengan kerosin atau naphta sampai antara skala 0 dan 1, bagian dalam piknometer diatas permukaan cairan.
2 Masukkan botol Le Chatelir ke dalam bak air dengan suhu ditetapkan pada botol Le Chatelir
20
o
C untuk mengunakan suhu cairan dalam piknometer l dengan suhu yang ditetapkan dalam botol Le Chatelir.
3 Setelah suhu dalam botol Le Chatelir sama dengan suhu yang ditetapkan pada botol Le Chatelir
, baca skala pada botol Le Chatelir V
1
. 4 Masukkan semen portland sebanyak 64 gr, sedikit demi sedikit ke dalam botol Le
Chatelir , hindarkan penempelan semen pada dinding dalam botol Le Chatelir diatas
cairan. 5 Setelah benda uji dimasukkan, putar botol Le Chatelir dengan posisi miring secara
perlahan-lahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan. 6 Ulangi pekerjaan no. 2 setelah suhu dalam botol Le Chatelir sama dengan suhu yang
ditetapkan pada botol Le Chatelir, baca skala pada botol Le Chatelir V
2
. e. Rumus:
B 3.3
Dimana: V
1
= Pembacaan pertama pada skala botol Le Chatelir V
2
= Pembacaan kedua pada skala botol Le Chatelir V
2
- V
1
= Isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu Catatan:
- Berat jenis semen portland antara 3 - 3.2 - Suhu ruangan yang diperbolehkan 20
o
C - 24
o
C.
Universitas Sumatera Utara
f. Hasil Percobaan: Berat jenis semen: 3,062 grml
Prosedur pengujian berat jenis debu vulkanik sama dengan prosedur pengujian berat jenis semen.
Berat jenis debu vulkanik : 2,43 grml
3.5.5 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pencucian Pasir Lewat Ayakan No.200