Pengujian Berat Jenis Semen SNI 15-2531-1991 Dan Berat Jenis Debu Vulkanik.

d. Prosedur percobaan 1 Sediakan pasir secukupnya dengan menggunakan sampel splitter sehingga terbagi seperempat bagian; 2 Sampel dimasukkan ke dalam botol gelas setinggi ± 3 cm dari dasar botol; 3 Sediakan larutan NaOH 3 dengan cara mencampur 12 gram kristal NaOH kedalam 388 ml air menggunakan gelas ukur. Aduk hingga kristal NaOH larut; 4 Masukkan larutan tersebut sampai tinggi larutan ± 2 cm dari permukaan pasir tinggi pasir + larutan = 5 cm; 5 Larutan diaduk menggunakan sendok pengaduk selama 7 menit; 6 Botol gelas ditutup rapat menggunakan penutup karet dan diguncang-guncang pada arah mendatar selama 8 menit; 7 Campuran didiamkan selama 24 jam; 8 Bandingkan perubahan warna yang terjadi setelah 24 jam dengan standar warna Gardner. e. Rumusstandar Pengelompokkan standar warna Gardner adalah sebagai berikut: 1 Standar warna no. 1 : berwarna beningjernih 2 Standar warna no. 2 : berwarna kuning muda 3 Standar warna no. 3 : berwarna kuning tua 4 Standar warna no. 4 : berwarna kuning kecoklatan 5 Standar warna no. 5 : berwarna coklat Perubahan warna yang diperbolehkan menurut standar warna Gardner adalah standar warna no. 3. Jika perubahan warna yang terjadi melebihi standar warna no. 3 maka, pasir tersebut mengandung bahan organik yang banyak dan harus dicuci dengan larutan NaOH 3 kemudian bersihkan dengan air. f. Hasil Percobaan Warna material pasir adalah beningjernih Standar no. 1 Warna material debu vulkanik adalah kuning kecoklatan Standar no. 4

3.5.4 Pengujian Berat Jenis Semen SNI 15-2531-1991 Dan Berat Jenis Debu Vulkanik.

a. Tujuan Percobaan: Menentukan berat jenis semen. b. Peralatan: Universitas Sumatera Utara 1 Timbangan dengan ketelitian 0.001 gr 2 Botol Le Chatelir 3 Cawan Porselin 4 Gelas Ukur 5 Corong Kaca c. Bahan 1 Semen Portland 2 Minyak Kerosin bebas air atau naptha dengan berat jenis 62 API American Petroleoum Institute d. Prosedur Percobaan: 1 Isi botol Le Chatelir dengan kerosin atau naphta sampai antara skala 0 dan 1, bagian dalam piknometer diatas permukaan cairan. 2 Masukkan botol Le Chatelir ke dalam bak air dengan suhu ditetapkan pada botol Le Chatelir  20 o C untuk mengunakan suhu cairan dalam piknometer l dengan suhu yang ditetapkan dalam botol Le Chatelir. 3 Setelah suhu dalam botol Le Chatelir sama dengan suhu yang ditetapkan pada botol Le Chatelir , baca skala pada botol Le Chatelir V 1 . 4 Masukkan semen portland sebanyak 64 gr, sedikit demi sedikit ke dalam botol Le Chatelir , hindarkan penempelan semen pada dinding dalam botol Le Chatelir diatas cairan. 5 Setelah benda uji dimasukkan, putar botol Le Chatelir dengan posisi miring secara perlahan-lahan sampai gelembung udara tidak timbul lagi pada permukaan cairan. 6 Ulangi pekerjaan no. 2 setelah suhu dalam botol Le Chatelir sama dengan suhu yang ditetapkan pada botol Le Chatelir, baca skala pada botol Le Chatelir V 2 . e. Rumus: B 3.3 Dimana: V 1 = Pembacaan pertama pada skala botol Le Chatelir V 2 = Pembacaan kedua pada skala botol Le Chatelir V 2 - V 1 = Isi cairan yang dipindahkan oleh semen dengan berat tertentu Catatan: - Berat jenis semen portland antara 3 - 3.2 - Suhu ruangan yang diperbolehkan 20 o C - 24 o C. Universitas Sumatera Utara f. Hasil Percobaan: Berat jenis semen: 3,062 grml Prosedur pengujian berat jenis debu vulkanik sama dengan prosedur pengujian berat jenis semen. Berat jenis debu vulkanik : 2,43 grml

3.5.5 Pemeriksaan Kadar Lumpur Pencucian Pasir Lewat Ayakan No.200