BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pesantren Modren Ta’dib Al-Syakirin di Jalan Brig. Jend Zeind Hamid Gg. Tapian Nauli Titi Kuning Medan Johor Sumatera
Utara. Daerah tersebut merupakan lokasi dimana peneliti melakukan penelitian terhadap santri yang sekolah di pesantren tersebut pada akhir bulan September
sampai bulan November 2016. Subjek penelitian adalah santri yang menderita penyakit skabies yaitu sebanyak 34 orang.
Santri di Pesantren Modren Ta’dib Al-Syakirin berasal dari berbagai daerah seperti Aceh, Panyabungan, Medan, setiap santri diwajibkan untuk asrama. Di
Pesantren Modren Ta’dib Al-Syakirin memiliki 6 kelas yaitu 3 kelas untuk SMP dan 3 lagi untuk SMA. Jumlah siswa di setiap kelas bervariasi kira-kira sekitar 20-
25 siswa.
5.1.2 Prevalensi skabies di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin
Siswa di Pesantren Modern Ta’dib Al-Syakirin sebanyak 130 orang, memiliki 6 kelas yaitu 3 kelas untuk SMP dan 3 kelas untuk SMA. Jumlah siswa di setiap
kelas bervariasi kira-kira sekitar 20-25 siswa. Dari hasil pemeriksaan ditemukan sebanyak 34 siswa yang menderita penyakit skabies yang dilihat dari gejala klinis
yang dimiliki setiap siswa.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Karakteristik Penderita Skabies Tabel 5.1
Distribusi penderita berdasarkan usia Usia Tahun
Frekuensi Persentase
12 14
41,2 13
14 15
16 17
5 6
6 2
1 14,7
17,6 17,6
5,9 2,9
Total 34
100 Dari tabel di atas didapatkan frekuensi tertinggi dari kelompok responden
adalah berumur 12 tahun 41,2 sedangkan frekuensi terendah adalah berumur 17 tahun 2,9.
Tabel 5.2 Distribusi penderita skabies berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Frekuensi
Persentase
Laki-laki 24
70,6 Perempuan
10 29,4
Total 34
100 Dari tabel di atas didapatkan frekuensi tertinggi dari kelompok responden
adalah dengan jenis kelamin laki-laki 24 orang 70,6 sedangkan frekuensi terendah adalah jenis kelamin perempuan 10 orang 29,4.
Tabel 5.3 Distribusi penderita skabies berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan Frekuensi
Persentase
SMP 25
73,5 SMA
9 26,5
Total 34
100 Dari tabel di atas didapatkan frekuensi tertinggi dari kelompok responden
adalah tingkat SMP 25 orang 73,5 sedangkan frekuensi terendah adalah tingkat SMA 9 orang 26,5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi penderita skabies berdasarkan gambaran tingkat
pengetahuan
Pengetahuan Frekuensi
Persentase
Baik 3
8,8 Cukup
Kurang 24
7 70,6
20,6 Total
34 100
Dari tabel di atas didapatkan frekuensi tertinggi dari kelompok responden adalah pengetahuan cukup sebanyak 24 orang 70,6 sedangkan frekuensi
terendah adalah pengetahuan baik sebanyak 3 orang 8,8.
Tabel 5.5 Distribusi penderita skabies berdasarkan gambaran perilaku
personal hygiene
Personal hygiene Frekuensi
Persentase
Baik 27
79,4 Buruk
7 20,6
Total 34
100 Dari tabel di atas didapatkan frekuensi tertinggi dari kelompok responden
adalah personal hygiene baik sebanyak 27 orang 79,4 sedangkan frekuensi terendah adalah sebanyak 7 orang 20,6.
5.2 Pembahasan