57
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Jumlah rata-rata kadar fosfat awal pada limbah cair “Natalia Laundry”
sebesar 2,459 mgL. Jumlah rata-rata awal kadar fosfat pada limbah cair “Get
laundry “ sebesar 2,585 mgL. Sedangkan jumlah rata-rata awal kadar fosfat
pada limbah cair “Verona Laundry and Dry Clean” sebesar 0,635 mgL. Jumlah kadar fosfat limbah laundry setelah ditambah karbon aktif setebal 5
cm adalah 2,180 mgL pada limbah cair “Natalia Laundry”. Sebesar 2,324 mgL pada limbah cair “Get laundry“ dan sebesar 0,271 mgL pada limbah
cair “Verona Laundry and Dry Clean”. Jumlah kadar fosfat limbah laundry setelah ditambah karbon aktif setebal 10 cm adalah 1,492 mgL pada limbah
cair “Natalia Laundry”. Sebesar 2,294 mgL pada limbah cair “Get laundry“ dan sebesar 0,241 mgL pada limbah cair “Verona Laundry and Dry Clean”.
Jumlah kadar fosfat limbah laundry setelah ditambah karbon aktif setebal 15 cm adalah 1,482 mgL pada limbah cair “Natalia Laundry”. Sebesar 2,020
mgL pada limbah cair “Get laundry“ dan sebesar 0,219 mgL pada limbah cair “Verona Laundry and Dry Clean”.
2. Penurunan jumlah fosfat terbesar yaitu ”Verona Laundry and DryClean”
mencapai 65,51dari jumlah awal kadar fosfat sebelum ditambahkan karbon setebal 15 cm. Pada sampel
“Natalia Laundry”, penurunan jumlah kadar fosfat terbesar terjadi pada limbah cair laundry yang ditambahkan karbon
aktif setebal 15 cm dengan penurunan sebesar 39,73. Penurunan jumlah
Universitas Sumatera Utara
58
kadar fosfat pada limbah cair “Get Laundry” tertinggi terjadi pada limbah
dengan ketebalan karbon aktif setebal 15 cm yaitu mencapai 21,86. 3.
Penurunan jumlah kadar fosfat yang ditambahkan karbon aktif setebal 15 cm lebih efektif dibandingkan penambahan karbon aktif setebal 5 cm dan 10 cm.
6.2 Saran
1. Sebaiknya pengelola laundry dapat lebih bijak dalam menggunakan detergen,
penggunaan detergen yang ramah lingkunan lebih dianjurkan dalam proses
pencucian pakaian.
2. Penggunaan alat grease trap untuk proses pemisahan minyak dari air
sebaiknya digunakan, sehingga jumlah kadar fosfat yang terkandung dalam
limbah cair lebih terkontrol.
3. Sebaiknya pengelolaan limbah cair paling sedikit menggunakan karbon aktif
setebal 15 cm atau lebih.
4. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian yang lebih
bervariasi, tidak hanya melakukan pemeriksaan kadar fosfat menggunakan karbon aktif tetapi juga melakukan pemeriksaan terhadap berbagai jenis zat
yang mampu menurunkan kadar fosfat seperti pasir halus, pasir kasar dan
kerikil.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air