Ekstraksi Cara dingin Cara panas

8 et al., 2008 antidiabetes Atangwho, et al.,2007; Nwanjo dan Nwokoro, 2004; Setiawan, 2012, dan analgetik Njan, et al., 2008.

2.2 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan senyawa kimia dari jaringan tumbuhan maupun hewan dengan pelarut yang sesuai. Sebelum ekstraksi dilakukan biasanya bahan dikeringkan terlebih dahulu kemudian dihaluskan pada derajat kehalusan tertentuHarborne, 1987. Hasil ekstraksi disebut ekstrak, yaitu sediaan kental atau cair yang diperoleh dengan cara mengekstraksi zat aktif dengan pelarut yang sesuai kemudian menguapkan semua atau hampir semua pelarut yang digunakan pada ekstraksi Depkes RI., 1995. Tujuan utama dari ekstraksi adalah untuk mendapatkan atau memisahkan sebanyak mungkin zat-zat yang memiliki khasiat pengobatan. Zat aktif yang terdapat dalam simplisia tersebut dapat digolongkan ke dalam golongan minyak atsiri, alkaloid, flavonoid dan lain-lain Depkes RI., 2000. Menurut Depkes RI 2000, ada beberapa metode ekstraksi yang sering digunakan antara lain yaitu:

a. Cara dingin

Maserasi Maserasi adalah penyarian simplisia dengan cara perendaman menggunakan pelarut disertai sesekali pengadukan pada temperatur kamar.Maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus menerus disebut maserasikinetik sedangkan yang dilakukan panambahan ulang pelarut setelah Universitas Sumatera Utara 9 dilakukan penyaringan terhadap maserat pertama dan seterusnya disebutremaserasi. Perkolasi Perkolasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan alat perkolator dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahap pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya penetesanpenampungan ekstrak terus menerus sampai diperoleh perkolat.

b. Cara panas

Refluks Refluks adalah proses penyarian simplisia pada temperatur titik didihnya menggunakan alat dengan pendingin balik dalam waktu tertentu dimana pelarut akan terkondensasi menuju pendingin dan kembali ke labu. Digesti Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada temperatur lebih tinggi dari temperatur kamar, yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50°C. Sokletasi Sokletasi adalah proses penyarian menggunakan pelarut yang selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat khusus soklet dimana pelarut akan terkondensasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi sampel. Infundasi Infundasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 15 menit. Universitas Sumatera Utara 10 Dekoktasi Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit.

2.3 Kontraksi Jantung

Dokumen yang terkait

Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia sp.) pada Tikus Putih yang Diinduksi Parasetamol

9 73 100

Efek Inotropik Dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Pada Isolat Jantung Tikus

3 65 97

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 13

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 2

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 5

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 3 17

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

1 6 3

Efek Inotropik dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Dalam Larutan Krebs Henseleit Dengan dan Tanpa Kalsium Pada Isolat Jantung Tikus

0 0 12

EFEK INOTROPIK DAN KRONOTROPIK EKSTRAK ETANOL DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina Delile) PADA ISOLAT JANTUNG TIKUS

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Tumbuhan - Efek Inotropik Dan Kronotropik Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Pada Isolat Jantung Tikus

0 1 15