32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Bahan Baku Ekstrak
Pada penelitian ini digunakan ekstrak etanol daun Afrika yang sama dengan ekstrak yang digunakan Indra Gunanta Sembiring 2013 pada penelitian
yang berjudul efek inotropik dan kronotropik ekstrak etanol daun Afrika Vernonia amygdalina Delile pada isolat jantung tikus. Oleh karena itu,
identifikasi tumbuhan tidak dilakukan lagi. EEDA disimpan di lemari pendingin dalam wadah tertutup rapat
sehinggan EEDA terhindar dari kontaminasi zat-zat asing. Penyimpanan di lemari pendingin bertujuan untuk mencegah tumbuhnya jamur, mencegah ekstrak terkena
sinar matahari langsung. Secara organoleptik, EEDA yang disimpan tidak ada ditumbuhi kapang dan jamur. Pada penelitian ini, dilakukan pemeriksaan
karakteristik kembali yaitu penetapan kadar air dan juga dilakukan skrining fitokimia kembali. Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa EEDA yang
digunakan memenuhi standar secara umum dan masih layak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil karakterisasi berupa penetapan kadar air EEDA memberikan hasil lebih kecil dari 10 yaitu 7,24. Persyaratan kadar air EEDA tidak ditetapkan
dalam Materia Medika Indonesia. Namun, kadar air yang melebihi 10 dapat menjadi media yang baik untuk pertumbuhan mikroba, keberadaan jamur atau
serangga, serta mendorong kerusakan karena terjadi hidrolisis WHO, 1998. Penentuan golongan senyawa pada ekstrak etanol daun Afrika untuk mendapatkan
informasi golongan senyawa metabolit sekunder yang terdapat di dalamnya.
Universitas Sumatera Utara
33 Adapun pemeriksaan yang dilakukan terhadap ekstrak etanol daun Afrika adalah
pemeriksaan golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, triterpenoidsteroid, glikosida, dan glikosida jantung. Hasil skrining fitokimia
EEDA dapat dilihat pada Tabel 4.1.`
Tabel 4.1 Hasil skrining fitokimia EEDA
No Parameter
Hasil Pengamatan 1
Alkaloid -
2 Flavonoid
+ 3
Saponin +
4 Tanin
+ 5
TriterpenoidSteroid +
6 Glikosida
+ 7
Glikosida jantung +
Keterangan: + = mengandung golongan senyawa - = tidak mengandung golongan senyawa
Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Afrika memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder meliputi flavonoid, saponin,
tanin, triterpenoidsteroid, glikosida, dan glikosida jantung. Kandungan senyawa metabolit sekunder yang didapat dari hasil skrining sesuai dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya Indra Gunanta Sembiring 2013.
4.2. Hasil Uji Efek Inotropik dan Kronotropik EEDA 4.2.1 Uji Inotropik