10 Dekoktasi
Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air pada temperatur 90°C selama 30 menit.
2.3 Kontraksi Jantung
Kontraksi sel otot jantung dipicu oleh potensial aksi yang akan menyebar ke seluruh membran sel. Terdapat dua jenis sel otot jantung :
a. Sel kontraktil, yang membentu 99 dari sel-sel otot jantung, melakukan
kerja mekanis memompa jantung. Sel-sel ini dalam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksinya.
b. Sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan
menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktil Sherwood, 2011.
Sel-sel jantung non-kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di tempat-tempat berikut :
a. Sinoatrial node
SA node, terletak di atrium kanan dekat tempat masuknya vena cava superior.
b. Atrioventricular node
AV node, suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas
pertemuan atrium dan ventrikel. c.
Bundle of His , bercabang dua di septum yaitu left bundle branch LBB
dan right bundle branch RBB. LBB aktivasi ke ventrikel kiri dan RBB aktivasi ke ventrikel kanan.
d. Purkinje system
Majid, 2005.
Universitas Sumatera Utara
11 Impuls jantung berasal dari nodus SA, yaitu pemacu jantung yang
memiliki kecepatan tertinggi. Setelah terbentuk, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri. Impuls berjalan dari atrium ke dalam ventrikel
melalui nodus AV. Impuls kemudian merambat cepat menuju berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium melalui serat Purkinje Sherwood, 2011.
Sarkomer merupakan unit kontraktil dasar miokardium, tersusun oleh dua miofilamen yang saling tumpang tindih: filamen tebal miosin dan filamen tipis
aktin. Filamen aktin tersusun atas tiga komponen protein: aktin, tropomiosin, dan troponin. Kontraksi otot terjadi bila tempat aktif pada filamen aktin berikatan
dengan jembatan penghubung miosin, menyebabkan filamen aktin tertarik ke pusat ke pusat filamen miosin, dan terjadi pemendekan sarkomer.
Kalsium berperan penting dalam ikatan aktin-miosin. Bila tidak terdapat kalsium, tropomiosin dan troponin melindungi tempat aktif pada filamen aktin,
sehingga mencegah ikatan dengan miosin. Hal ini menghasilkan relaksasi otot jantung. Bila terdapat kalsium, efek inhibisi tropomiosin dan troponin dapat
dihambat sendiri sehingga tempat aktif pada filamen aktin dapt berikatan dengan jembatan penghubung miosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sarkomer dan
terjadilah kontraksi jantung DeBeasi, 2003. Kalsium yang penting dalam ikatan aktin-miosin tersedia selama stimulasi
listrik sel jantung, yaitu saat timbul potensial aksi. Begitu dihasilkan potensial aksi melewati membran sel, saluran kalsium lambat pada membran sel menjadi
teraktivasi. Hal ini menimbulkan periode plateau pada potensal aksi. Kalsium berpindah melewati sarkolema membran sel dan tubulus transversa perluasan
membran sel. Perpindahan kalsium ke bagian dalam sel menyebabkan lepasnya
Universitas Sumatera Utara
12 sejumlah besar kalsium yang tersimpan dari retikulum sarkoplasma. Kalsium
kemudian menghambat efek inhibisi tropomiosin-troponin, menyebabkan terjadinya ikatan aktin-miosin, pemendekan sarkomer, dan menyebabkan
kontraksi miokardium. Energi yang dibutuhkan untuk proses kontraksi berasal dari degradasi adenosin trifosfat ATP menjadi adenosin difosfat ADP
DeBeasi, 2003.
2.4 Gagal Jantung Kongestif