Sosial Budaya Gambaran Umum

43 Kabupaten Dharmasraya. Sedangkan jumlah penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Padang Laweh yang hanya menyumbang 3.01 persen dari total penduduk Dharmasraya. Kepadatan penduduk dapat dihitung berdasarkan jumlah penduduk untuk setiap kilometer persegi. Penduduk yang paling padat berada di Kecamatan Sungai Rumbai yaitu sebesar 435 orang per Km², dan paling jarang penduduknya di Kecamatan IX Koto yakni 17 orang per Km². Tabel 4.3 Jumlah penduduk menurut Kecamatan, Jenis Kelamin dan Sex Ratio 2013 Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sexratio Sungai rumbai 10.842 9.892 20.734 109,6 Koto Besar 12.517 11.700 24.217 106,98 Asam Jujuhan 7.160 6.059 13.219 118,17 Koto Baru 15.917 15.196 31.113 104,74 Koto Salak 8.077 7.847 15.924 102,93 Tiumang 5.917 5.540 11.457 106,81 Padang Laweh 3.355 2.996 6.351 111,98 Sitiung 12.641 11.976 24.614 105,55 Timpeh 7.373 6.946 14.319 106,15 Pulau Punjung 21.122 19.658 40.780 107,45 IX Koto 4.018 3.940 7.958 101,98 Sumber : BPS Kabupaten Dharmasraya Tahun 2013

4.1.4 Sosial Budaya

Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu bidang strategis yang perlu mendapat perhatian serius dalam pemenuhannya. Mengingat pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan. Berdasarkan data tahun 2013 jumlah SDMI adalah 145 unit, SMPMTS adalah 47 unit dan SMUMA sebanyak 31 Unit. Kecamatan-kecamatan yang belum Universitas Sumatera Utara 44 mendapatkan pelayanan pendidikan SMAMA adalah Asam Jujuhan, Koto Salak, Tiumang, Padang Laweh, dan IX Koto. Kecamatan-kecamatan ini perlu mendapatkan prioritas pelayanan. Sarana pendidikan dasar SD sampai sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas SLTA perlu direncanakan untuk dapat menjangkau seluruh penduduk Kabupaten Dharmasraya. Kendala yang dihadapi adalah tersebarnya penduduk pada area yang luas sehingga jarak menjadi kendala utama pelayanan. Untuk itu minimal pada setiap kota kecamatan telah tersedia sarana pendidikan dari SD sampai SLTA. Akses dari kawasan permukiman menuju pusat pelayanan kecamatantersebut perlu untuk ditingkatkan. Tabel 4.4 Jumlah Sarana Pendidikan Pelayanan Skala Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2013 N o Kecamatan SDMI SLTP SLTA SD MI Jml h SM P MTs Jml h SM A SMK MA jmlh 1 Sungai rumbai 9 - 9 2 1 3 2 1 - 3 2 Koto Besar 13 2 14 3 1 4 1 - - 1 3 Asam Jujuhan 5 - 5 1 - 1 - - - - 4 Koto Baru 16 - 16 4 5 9 3 1 5 9 5 Koto Salak 12 1 13 2 - 2 1 - - 1 6 Tiumang 12 1 13 1 1 2 - - - - 7 Padang Laweh 4 - 4 1 - 1 - - - - 8 Sitiung 20 - 20 3 4 7 1 - 4 5 9 Timpeh 11 1 12 4 1 5 1 - 1 2 10 Pulau Punjung 24 - 24 7 3 10 4 2 3 9 11 IX Koto 14 - 14 3 - 3 1 - - 1 Jumlah 140 5 144 31 16 47 14 4 13 31 Sumber : BPS Kabupaten Dharmasraya 2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa kecamatan dimana sarana pendidikannya belum mencukupi terutama di tingkat SLTA, yaitu di kecamatan Tiumang dan kecamatan Padang Laweh. Pendidikan bukan sekadar upaya atau sarana orang mencari pekerjaan, melainkan sebuah proses pendewasaan diri untuk bisa hidup bermartabat. Karena Universitas Sumatera Utara 45 merupakan proses pendewasaan diri, maka pendidikan tidak akan pernah berakhir, sekalipun yang bersangkutan telah mapan secara material dalam hidupnya education is long life. Dengan demikian, pendidikan bukan alat means melainkan tujuan ends. Tingkat pendidikan merupakan salah satu ukuran untuk kualitas penduduk. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan semakin baik kualitas SDM di wilayah tersebut. Tamat sekolah didefinisikan sebagai jenjang pendidikan yang telah berhasil diselesaikan oleh seseorang dengan dibuktikan adanya ijazah atau surat tanda tamat belajar. Tabel 4.5 Distribusi Jumlah dan Proporsi Penduduk Dharmasraya Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013 No Tingkat Pendidikan Penduduk Penduduk Jumlah 1 Tidakbelum pernah sekolah 38.325 17,92 2 Tidakbelum tamat SD 27.236 13,39 3 Tamat SD 54.224 25,71 4 Tamat SMP 36.036 16,70 5 Tamat SMA 34.009 15,70 6 Tamat SMK 786 0,39 7 Tamat Perguruan Tinggi 8.673 4,28 - Tamat Diploma III 1.704 0,84 - Tamat Diploma IIISarjana Muda 2.069 1,02 - Tamat Sarjana 4.900 2,42 8 Tak Terjawab 3.312 1,63 Jumlah 211.274 100 Sumber : Profil Pendidikan Kabupaten Dharmasraya 2013 Data tabel diatas memperlihatkan bahwa 59,12 penduduk Kabupaten Dharmasraya tidak pernah sekolah, tidak tamat SD sampai hanya tamat SD. proporsi terbesar penduduk Dharmasraya tahun 2013 adalah tamat SD 25,71, kemudian tidakbelum tamat SD 13,39, tamat SMP 16,70, tidakbelum pernah sekolah 17,92. Berdasarkan sebaran data terdapat kecendungan bahwa makin tinggi jenjang pendidikan makin sedikit penduduk yang berpartisipasi di dalamnya. Universitas Sumatera Utara 46 Dilihat dari APM di masing-masing kecamatan, untuk kelompok umur 7- 12 hampir disemua daerah kecamatan sudah termasuk baik, dengan angka partisipasi lebih dari 100 persen. Berbeda halnya untuk kelompok umur 13-15, APM di masing-masing kecamatan cukup variatif. Masih terdapat daerah-daerah dengan APM rendah mencapai angka dibawah 50 persen. Daerah dengan partisipasi yang rendah adalah Asam Jujuhan yaitu 21,11 persen, Tiumang 28,22, dan Padang Laweh dengan tingkat partisipasi 30,66 persen. Sementara APM pada kelompok usia 16-18 memperlihatkan pola yang sangat berbeda, APM Tiumang, Padang Laweh dan Asam Jujuhan adalah nol persen. Hal ini terkait distribusi sekolah SMAMASMK, untuk ketiga daerah ini belum lagi terdapat sekolah SMA dan sejenisnya. Kecamatan Tiumang dan Padang Laweh dengan kepadatan penduduknya di atas 80100 m2 barangkali perlu dipertimbangkan untuk pembangunan sekolah baru untuk level SMA. Tabel 4.6 Perbandingan APM antar kecamatan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2013 No Kecamatan Angka Partisipasi Murni SD SLTP SLTA 1 Sungai rumbai 125,35 66,24 80,56 2 Koto Besar 117,16 66,05 11,1 3 Asam Jujuhan 121,47 21,11 4 Koto Baru 118,05 100,74 96,69 5 Koto Salak 121,86 71,35 17,09 6 Tiumang 135,18 28,22 7 Padang Laweh 148,73 30,66 8 Sitiung 121,47 87,98 76,3 9 Timpeh 125,46 71,57 34,46 10 Pulau Punjung 118,05 85,64 67,92 11 IX Koto 144,52 53,48 31,41 Dharmasraya 123,20 73,74 52,66 Sumber : Profil Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2014 Universitas Sumatera Utara 47 Kesehatan Harapan bangsa yaitu dapat mewujudkan sumber daya manusia SDM berkualitas yang sehat jasmani dan rohani. Upaya peningkatan derajat kesehatan penduduk sangat penting dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, agar seluruh penduduk dapat menikmati hidup sehat. Peningkatan derajat kesehatan harus didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sehingga dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Derajat kesehatan yang lebih baik merupakan investasi modal manusia dalam meningkatkan produktivitas. Tabel 4.7 Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009 Jenis Sarana Kesehatan 2005 2006 2007 2008 2009 Puskesmas Induk 8 8 8 10 13 Puskesmas Pembantu 45 45 47 47 47 Puskesman keliling 6 8 16 18 18 Polindes 66 59 54 54 47 Poskesri 20 23 35 RSUD 1 1 1 1 1 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya Tahun 2010 Selain itu, pembangunan di bidang kesehatan juga menekankan pentingnya peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif masyarakat dalam memelihara dan melindungi kesehatan diri dan lingkungannya. Upaya kesehatan sedapat mungkin dilakukan sejak dini bahkan sejak masih dalam kandungan, karena masalah kesehatan dapat berpengaruh terhadap keturunan berikutnya. Secara umum pembangunan di bidang kesehatan menunjukkan peningkatan yang cukup berarti, baik dari pembangunan fisik serta adanya Universitas Sumatera Utara 48 peningkatan pelayanan kesehatan, namun hal ini belum diiringi dengan penyesuaian terhadap jumlah tenaga medis, berdasarkan data dinas kesehatan, jumlah tenaga medis jumlahnya berkurang setiap tahun, jika pada tahun 2011 sebanyak 578 orang, maka di tahun 2014 menjadi 270 orang. Sehingga ke depan hal ini mesti mendapat perhatian khusus agar tidak terjadi ketimpangan antara pembangunan bidang kesehatan dengan jumlah tenaga medis yang tersedia.

4.2 Potensi Wilayah