48
peningkatan pelayanan kesehatan, namun hal ini belum diiringi dengan penyesuaian terhadap jumlah tenaga medis, berdasarkan data
dinas kesehatan, jumlah tenaga medis jumlahnya berkurang setiap tahun, jika pada tahun 2011 sebanyak 578 orang, maka di tahun 2014 menjadi 270 orang.
Sehingga ke depan hal ini mesti mendapat perhatian khusus agar tidak terjadi ketimpangan antara pembangunan bidang kesehatan dengan jumlah tenaga medis
yang tersedia.
4.2 Potensi Wilayah
Sebagian besar kegiatan perekonomian masyarakat di Kabupaten Dharmasraya bergerak di sektor pertanian, baik itu pertanian tanaman pangan,
perikanan, peternakan dan perkebunan terutama perkebunan karet dan sawit. Lingkup kegiatan ekonomi lainnya yaitu industri rumah tangga yang tersebar
hampir di setiap nagari yang ada. Jenis industri ini merupakan industri kecil makan seperti industri tahu dan tempe.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Kabupaten Dharmasraya. Sektor ini juga sebagai sektor yang terbesar menyerap tenaga kerja terutama bidang perkebunan, diikuti bidang lain seperti tanaman
pangan dan hortikultura. Perkebunan yang berkembang cukup pesat adalah perkebunan kelapa sawit, karet dan coklat.
Universitas Sumatera Utara
49
Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura
a. Pertanian Tanaman Pangan
Sektor pertanian tanaman pangan yang dominan di Kabupaten Dharmasraya adalah tanaman padi. Luas sawah yang ada di
KabupatenDharmasraya saat ini yaitu 9.265 ha, sedangkan luas sawah tahun 2006 yaitu7.869 ha. Dilihat berdasarkan produksi padi dari tahun 2006 – 2010
menunjukkan pertambahan yang sangat berarti yaitu sebesar 52,44. Produktivitas padi diKabupaten Dharmasraya pada 5 tahun terakhir 2006 – 2010
mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 produktifitas padi sebesar 5,46 tonha, sedangkan pada tahun 2006 hanya 3,83 tonha.
Secara umum jenis pengairan sawah di Kabupaten Dharmasraya adalah irigasi teknis. Sedangkan sumber pengairan lainnya yaitu irigasi PU, irigasi ½
teknis, irigasi sederhana dan sawah tadah hujan. Meningkatnya produksi padi tidak terlepas dari adanya jaringan irigasi sebagai sumber pengairan sawah
masyarakat. Untuk lebih jelasnya luas sawah, produksi dan jenis sawah dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan tabel 4.9.
Tabel 4.8 Produksi Komoditi Pertanian Tanaman Pangan
di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010 No
Tahun Luas Sawah HA
Produksi Padi TON
Produktivitas TONHA
1 2006
7869 30120
3.83 2
2007 8559
34050.9 3.98
3 2008
9015 43401
4.81 4
2009 9165
48221 5.26
5 2010
9265 50614
5.46 Peningkatan
20.78 52.44
42.72 Sumber : Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Holtikultura, Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.9 Luas Sawah Berdasarkan Jenis Pengairan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2006 – 2010
Jenis Pengairan Luas Sawah Ha
Pertambahan 2006
2007 2008
2009 2010
Irigasi Teknis 3753
4247 5626
5776 5876
56.57 Irigasi 12 Teknis
610 814
814 814
814 33.44
Irigasi Sederhana 253
308 469
469 469
85.38 Irigasi DesaNon PU
485 542
1300 1300
1300 168.04
Tadah Hujan, Dll 2768
2648 806
806 806
-70.88 TOTAL Ha
7869 8559
9015 9165
9265 17.74
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura, Tahun 2010
Peningkatan produksi padi di Kabupaten Dharmasraya, baru pada tahun 2008 – 2010 Kabupaten Dharmasraya mencapai surplus padi. Untuk lebih jelasnya
hasil analisis surplus padi di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Surplus Padi di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2006 – 2010
Variabel Satuan
Indikator 2006
2007 2008
2009 2010
Jumlah penduduk Jiwa
170,440 175,573
180,915 186,354
187,752 Konsumsi beras
KgKapitaTahun 144
144 144
144 144
Produksi gabah Kg
30,120,000.00 34,050,900.00
43,401,000.00 48,221,000.00
50,614,000.00 Produksi beras
Rendemen Kg
63 18,975,600.00
21,452,067.00 27,342,630.00
30,379,230.00 31,886,820.00
Total konsumsi KgTahun
24,543,360.00 25,282,512.00
26,051,760.00 26,834,976.00
27,036,238.32
Surplus Kg
5,567,760.00 3,830,445.00
1,290,870.00 3,544,254.00
4,850,581.68
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Tahun 2010 dan Hasil Analisa
b. Tanaman Holtikultura
Tanaman hortikultura yang cukup dominan di Kabupaten Dharmasraya yaitu jagung, kedelai, dan buah-buahan seperti duku, durian, salak dan manggis.
Dilihat dari perkembangan selama tahun 2005 – 2009 produksi maupun luas dari komoditi hortikultura yang dominan di Kabupaten Dharmasraya mengalami
peningkatan. Selama tahun 2009 produksi buah-buahan yang cukup terkenal di
Kabupaten Dharmasraya yakni durian sebanyak 3.958 ton dan duku sebanyak
Universitas Sumatera Utara
51
6663 ton, 872,10 ton. Untuk lebih jelasnya produksi pertanian di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Produksi Tanaman Hortikultura di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009 NO
KOMODITI LUASPRODUKSI 2005
2009 Pertambahan
1 Jagung
Luas Ha 667
869 202
30 Produksi Ton
2514 4235
1721 68
2 Kedelei
Luas Ha 68
85 17
25 Produksi Ton
74 115
41 55
3 Duku
Luas Ha 625
643 18
2.88 Produksi Ton
5600 6663
1063 18.98
4 Durian
Luas Ha 210
290 80
38.10 Produksi Ton
2281 3958
1677 73.52
5 Jeruk
Luas Ha 775
855 80
10.32 Produksi Ton
3331 3755
424 12.73
6 Manggis
Luas Ha 102
143 41
40.20 Produksi Ton
151 501
350 231.79
7 Salak
Luas Ha 2
30 28 1400.00
Produksi Ton 2
113 111 5550.00
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikutura, Tahun 2010
Potensi Peternakan
Jenis peternakan yang banyak terdapat di Kabupaten Dharmasraya adalah ternak besar sapi dan kerbau, ternak kecil kambing, dan unggas ayam dan
itik. Diantara jenis ternak besar yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya tahun 2009, yang banyak populasinya adalah sapi potong yaitu 32.555 ekor, sedangkan
kerbau hanya 6.257 ekor. Populasi kambing tahun 2005 – 2009 mengalami peningkatan, begitu juga dengan unggas terutama ayam pedaging. Untuk lebih
jelasnya produksi ternak di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.12
Universitas Sumatera Utara
52
Tabel 4.12 Produksi Ternak Besar, Ternak Kecil dan Unggas
di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009
Potensi Perikanan
Perikanan yang banyak diusahakan masyarakat Kabupaten Dharmasraya adalah perikanan budidaya melalui budidaya kolam, budidaya sawah dan
budidaya keramba. Dilihat dari produksi, produksi ikan terbesar di Kabupaten Dharmasraya adalah ikan budidaya kolam. Dilihat dari produksi ikan budidaya
kolam dari tahun 2005 – 2009 mengalami peningkatan, begitu juga produksi ikan bididaya sawah dan budidaya kerambasungai. Saat ini telah ada beberapa
kelompok petani ikan di Kabupaten Dharmasraya. Tahun 2005 jumlah kelompok tani ikan sebanyak 36 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 687 orang,
sedangkan pada tahun 2009 meningkat menjadi 108 kelompok dengan jumlah anggota 1.205 orang. Untuk lebih jelasnya produksi ikan dan kelompok tani
nelayan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.13.
2005 2006
2007 2008
2009 1
Ternak Sapi Potong - Jumlah Populasi Ekor
25,792 26,577
27,646 27874
32555 - Jumlah Pemotongan Pertahun Ekor
937 1199
1438 604
1577 - Produksi Daging Pertahun Kg
195196 232326
287600 120800
315400 2
Ternak Kerbau - Jumlah Populasi Ekor
7874 8201
8449 8547
6257 - Jumlah Pemotongan Pertahun Ekor
581 645
352 283
28 - Produksi Daging Pertahun Kg
35774 64444
88000 69750
8400 3
Ternak Kambing - Jumlah Populasi Ekor
8,422 11,428
12,094 8730
11247 - Jumlah Pemotongan Pertahun Ekor
284 490
950 547
172 - Produksi Daging Pertahun Kg
4502 5592
9500 5470
1720 4
Unggas - Populasi Ayam Buras
195,441 147,294
119,567 93293
91719 - Populasi Ayam PedagingAyam Ras
156429 140,819
94,211 96200
309500 - Populasi Itik
10,429 10,485
12,818 13293
14093
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010
No Jenis Data
Tahun
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.13 Produksi Komoditi Perikanan
di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009
Potensi Perkebunan
Pada sektor perkebunan terdapat 3 komoditas utama yang menjadi unggulan di Kabupaten Dharmasraya, yaitu kelapa sawit, karet, dan kakao. Kelapa sawit
dikelola oleh perusahaan besar inti dan perkebunan rakyat pola PIR, serta swadaya murni masyarakat. Perkebunan karet dikelola oleh masyarakat yang
dibangun melalui P3RSB dan TCSDP, sedangkan kakao banyak diusahakan oleh masyarakat dengan pola pekarangan. Salah satu potensi yang belum tergali dari
sektor perkebunan adalah pembentukan pertanian multi-kultur yang dapat menopang ekonomi masyarakat apabila komoditi utamanya mengalami penurunan
harga. Pola pertanian multi-kultur yang dapat dikembangkan salah satunya adalah
2005 2006
2007 2008
2009 1
Budidaya 1. Kolam
- Luas Ha 193
194 218 233
375 - Jumlah Produksi Ton
786 788 765
786 1,142
- Produksi Benih Ekor 3,855,500
7,993,700 8,120,000 2,000,000
4,044,000 - Jumlah Petani
1,467 926 1,005
1,005 1,717
2. Sawah - Luas Ha
144.90 144.90 144.90 230,2
24.20 - Jumlah Produksi Ton
155 155 156
240.8 215
- Jumlah Petani 1,129
1,093 1,093 1,049
300 3. KerambaSungai
- Luas Ha 51.62
51.62 51.62
52 288
- Jumlah Produksi Ton 16.75
16.70 16.70 18,2
198 2
Perairan Umum 1. Sungai
- Luas Ha 126 126 126
126 126
- Jumlah Produksi Ton 499.15
500.13 485.30 522
645,12 2. Telaga
- Luas Ha 13 13 13
15 274
- Jumlah Produksi Ton 11.49
11.50 9.26 13,2
12,26 3. Lain-lain
- Luas Ha 105.06
105.06 105.06
110,10 1,296
- Jumlah Produksi Ton 7.04
7.04 0.60
1 11,74
3 Kelompok Tani - Nelayan
- Kelompok 36
33 62 108
108 - Anggota
687 500 709
1,205 1,205
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Dharmasraya Tahun 2010 No
Jenis Data Tahun
Universitas Sumatera Utara
54
intergrasi perkebunan dengan ternak besar sapi, kerbau, dan domba, dengan memanfaatkan pakan hijau di bawah tanaman perkebunan kelapa sawit dan
karet. Pola lainnya yang juga dapat dikembangkan adalah integrasi perkebunan dengan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi dan tahan naungan, yang telah
dikembangkan oleh masyarakat saat ini adalah nilam. Produksi komoditi perkebunan setiap tahunnya cenderung meningkat
terutama kelapa sawit, karet, coklat dan pinang. Keadaan ini didorong oleh investasi swasta dan semakin tingginya minat masyarakat terhadap pengembangan
komoditas ini. Untuk perkebunan sawit dan karet terdiri dari perkebunan swasta nasional dan perkebunan rakyat. Komoditi perkebunan umumnya merupakan
komoditi ekspor, sehingga peningkatan produksi mengakibatkan peningkatan ekspor. Dari 7 jenis tanaman perkebunan rakyat yang tercatat, komoditi
mengalami peningkatan produksi yang cukup tinggi kelapa sawit, dan karet. Untuk lebih jelasnya produksi komoditi perkebunan di Kabupaten Dharmasraya
dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.14 Potensi Komuditi Perkebunan di Kabupaten Dharmasraya
2005 2006
2007 2008
2009 1
PBSN a Kelapa Sawit
- Total Luas Ha -
- 35,100.00
35,100.00 39800.54
4,700.54 11.81
- Luas TM Ha -
- 35,100.00
351,000.00 38,800.54
3,700.54 9.54
- Produksi Ton -
- 763,654.00
733,485.00 799,450.13
35,796.13 4.48
- Produktivitas TonHa -
- 21.76
20.90 20.09
1.67 8.31
b Karet - Total Luas Ha
56,752.36 56,752.36
2,639.00 2,639.00
2729.58 54,022.78
1,979.16 - Luas TM Ha
- -
1,876.00 1,876.00
1,876.00 -
- - Luas TR Ha
- -
763.00 763.00
763 -
- - Produksi Ton
989,372.09 997,079.26
654.70 2,316.80
2,729.58 986,642.51
36,146.31 - Produktivitas TonHa
17.43 17.57
0.35 0.88
1.00 16.43
1,643.31 2
Perkebunan Rakyat 1. Kelapa Sawit
- Total Luas Ha 25,840.00
27,116.62 28,347.00 28,445.00
28,539.50 2,699.50
9.46 - Luas TBM Ha
3,178.00 3,591.00 3,839.00
3,437.00 3,430.50
252.50 7.36
- Luas TM Ha 22,622.62
23,525.62 24,508.00 25,008.00
25,109.00 2,486.38
9.90 - Produksi Ton
347,359.95 361,223.06 420,634.00
404,252.00 434,951.93
87,591.98 20.14
- Produktivitas TonHa 15.35
15.35 17.16 16.16 17.32
1.97 11.36
- Jumlah Petani KK 9,456.00
9,499.00 10,205.00 10,303.00
14,549.00 5,093.00
35.01 2. Karet
- Total Luas Ha 35,264.00
37,464.00 37,654
38079 38101.5
2,837.50 7.45
- Luas TBM Ha 9,016.00
8,633.00 7,986
7,411 7467.5
1,548.50 20.74
- Luas TM Ha 21,346.00
25,848.00 27,403
28,403 28453
7,107.00 24.98
- Luas TR Ha 4,902.00
2,983.00 2,265
2,265 2181
2,721.00 124.76
- Produksi Ton 29,372.25
28,170.07 29,383
30,530 33054.53
3,682.28 11.14
- Produktivitas TonHa 1.38
1.09 1.07
1.07 1.16
0.21 18.45
- Jumlah Petani KK 14,198.00
14,301.00 25,475
25,900 25860
11,662.00 45.10
3. Kelapa - Total Luas Ha
972 972
972 972
967 5.00
0.52 - Luas TBM Ha
140 145
95 95
91 49.00
53.85 - Luas TM Ha
788 790
840 840
844 56.00
6.64 - Luas TR Ha
44 37
37 37
32 12.00
37.50 - Produksi Ton
1289.08 1357.73
1110.71 963
814.91 474.17
58.19 - Produktivitas TonHa
1.64 1.72
1.32 1.15 0.97 0.67
69.43 - Jumlah Petani KK
5030 5030 5,030.00
5,030.00 4,980.00
50.00 1.00
4. Cengkeh - Total Luas Ha
27.00 27.00
27 27
22 5.00
22.73 - Luas TM Ha
10.00 10.00
10 10
7 3.00
42.86 - Luas TR Ha
17.00 17.00
17 17
13 4.00
30.77 - Produksi Ton
2.16 2.02 1.50
1.59 1646
1,643.84 99.87
- Produktivitas TonHa 0.22
0.20 0.15 0.16 235.14
234.93 99.91
- Jumlah Petani KK 97.00
97.00 99
99 83
14.00 16.87
5. Kopi - Total Luas Ha
456.50 467.00
467 467
467 10.50
2.25 - Luas TBM Ha
109.50 109.50
19.5 19.5
18.5 91.00
491.89 - Luas TM Ha
342.00 342.00
432 432
433 91.00
21.02 - Luas TR Ha
5.00 15.50
15.5 15.5
15.5 10.50
67.74 - Produksi Ton
260.60 272.99
235 301.7
469.89 209.29
44.54 - Produktivitas TonHa
0.76 0.80 0.54 0.70 1.09
0.32 29.78
- Jumlah Petani KK 826 826
826 826
826 -
- 6. Kakao
- Total Luas Ha 49.00
303.00 826.75
1202 1,395.35
1,346.35 96.49
- Luas TBM Ha 15.50
254.00 460.75
836 776.08
760.58 98.00
- Luas TM Ha 33.50 49.00
366 366
619.27 585.77
94.59 - Produksi Ton
38.19 42.72 277
329 2,122.14
2,083.95 98.20
- Produktivitas TonHa 1.14
0.87 0.76
0.90 3.43
2.29 66.73
- Jumlah Petani KK 116
1,212 3,115
3,865 4,995
4,879.00 97.68
7. Pinang - Total Luas Ha
30.50 30.50
33 33
37 6.50
17.57 - Luas TBM Ha
20.00 20.00
22.5 20
22.5 2.50
11.11 - Luas TM Ha
10.50 10.50 10.5
13 14.5
4.00 27.59
- Produksi Ton 7.02
7.05 7.51 -
9.16 2.14
23.36 - Produktivitas TonHa
0.67 0.67 0.72 -
0.63 0.04
5.83 - Jumlah Petani KK
51 51 61
61 69
18.00 26.09
Sumber : Dinas Perkebunan Kab. Dharmasraya Tahun 2010 Pertambahan
No Jenis Data
Tahun
Universitas Sumatera Utara
56
Potensi Kehutanan
Dari jumlah luas Dharmasraya, 40,32 adalah lahan hutan yang terdiri dari lahan hutan suaka alam wisata seluas 8,27 dari total luas lahan hutan di
KabupatenDharmasraya, hutan lindung seluas 6,08, hutan produksi terbatas seluas 37,92, hutan produksi tetap seluas 20,28, hutan produksi yang dapat
dikonversi seluas 10,81 dan areal hutan lainnya seluas 16,64. Dilihat berdasarkan data tahun 2005 – 2009 banyak terjadi perubahan guna lahan
hutanterutama hutan produksi tetap dan areal hutan lainnya. Melihat kondisi hutan di Kabupaten Dharmasraya hal ini perlu menjadi perhatian untuk
pengelolaannya terutama untuk mempertahankan keanekaragaman sumberdaya hayati dan kelestarian lingkungan. Untuk lebih jelasnya luas kawasan hutan di
Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15 Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2005 – 2009 No
Jenis Hutan 2005
2009 Perubahan
ha Perubahan
Ha Ha
1 Hutan Suaka
Alam Wisata HSAWTNKS
5.696 4,29
9.875 8,27
4.179 42,32
2 Hutan Lindung
6.923 5,22
7.256 6,08
333 4,59
3 Hutan Produksi
Terbatas 45.226
34,07 45.266
37,92 40
0,09 4
Hutan Produksi tetap
33.298 25,09
24.215 20,28
9.083 37,51
5 Hutan Produksi
yang dapat dikonversi
12.907 9,72
12.907 10,81
- -
6 Areal Hutan
Lainnya 28.686
21,61 19.867,90
16,64 8.818,10
44,38 Jumlah
132.836 100
119.386,90 100
13.349,10 11,18
Sumber : Kabupaten Dharmasraya Dalam Angka Tahun, 2005-2009
Universitas Sumatera Utara
57
Potensi Pariwisata
Informasi tentang objek wisata yang terdapat di Kabupaten Dharmasraya masih sangat trbatas. Berdasarkan sejarahnya, bahwa Kabupaten Dharmasraya
merupakan tempat peninggalan kerajaan melayu yang diprakasai oleh Adwayarman hingga diteruskan oleh Adytiawarman, sebagai salah penerus
pemerintahan Kerajaan Melayu. Di bawah kepemimpinan Adytiawarman, kerajaan melayu berganti nama menjadi Kerajaan Swarnabhumi.
Dari beberapa peninggalan yang ada sebagai salah satu bukti pemerintahannya pada masa itu sehingga membuat situs atau candi dimasa
perjalanannya. Saat ini situs atau candi tersebut masih ada di beberapa lokasi dan telah mengalami perbaikan dari Lembaga Cagar Budaya untuk dikembalikan ke
bentuk aslinya, sehingga dapat dijadikan moment penting dan menarik sebagai salah satu potensi pengembangan pariwisata sejarah. Selain objek wisata sejarah
di Kabupaten Dharmasraya juga terdapat objek wisata alam. Secara umum objek wisata yang ada di Kabupaten Dharmasraya masih
belum dikelola dengan baik. Saat ini terdapat 3 tiga objek wisata yang merupakan objek wisata unggulan di Kabupaten Dharmasraya yaitu Candi Pulau
sawah, Candi Padang Roco dan Bendungan Batu Bakawik. Sampai saat ini belum ada data tentang jumlah kunjungan ke objek-objek wisata yang ada Karen apada
umumnya objek wisata yang ada masih dikelola oleh masyarakat. Untuk lebih jelasnya penyebaran objek wisata dan rekreasi di Kabupaten Dharmasraya dapat
dilihat pada tabel 4.16.
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.16 Jenis Objek Wisata dan Rekreasi di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2010
No Kecamatan
Nama Objek Wisata Jenis Objek Wisata
Jarak dari Ibukota
Kabupaten Km
Keterangan
1 Sungai Rumbai Rumbai Plaza
Belanja dan Rekreasi
2 Koto Besar
Bendungan Batang Hari Wisata Alam
Rumah Kerajaan Koto Besar
Wisata Sejarah 45 Km
3 Koto Baru
Telaga Baranang Siang Wisata Alam
40 Km 4
Koto Salak Pulau Cinta
Wisata Alam 50 Km
5 Padang Laweh
Rumah Kerajaan Padang Laweh
Wisata Sejarah 6
Sitiung Bumi Perkemahan Siguntur
Wisata Alam Rumah Kerajaan Siguntur
Wisata Sejarah 14 Km
Candi Pulau Sawah Wisata Sejarah
12 Km Objek
Wisata Unggulan
Candi Padang Roco Wisata Sejarah
15 Km Objek
Wisata Unggulan
Candi Awang Maombiek Wisata Sejarah
Batik Tanah Liat Belanja dan
Rekreasi Salah Pondo
Belanja dan Rekreasi
Selaju Sampan di Pulai Wisata Bahari
7 Timpeh
Gua Timpeh Wisata Alam
8 Pulau Punjung
Timbulun Indah Wisata Alam
01 Km Bendungan Batang Mimpi
Wisata Alam 05 Km
Bendungan Batu Bakawik Wisata Alam
08 Km Objek
Wisata Unggulan
Air Panas Sungai Belit Wisata Alam
Gua Cigak Kampung Surau Wisata Alam
Rumah Kerajaan Sungai Dareh
Wisata Sejarah 03 Km
Candi Rambahan Wisata Sejarah
Prabu Plaza Belanja dan
Rekreasi Sumber : Dinas Persenibudpora, Tahun 2010
Potensi Industri
Industri kecil dan rumah tangga yang formal di Kabupaten Dharmasraya pada tahun 2005 berjumlah 73 unit, yang bergerak dalam usaha industri pertanian,
Universitas Sumatera Utara
59
industri logam, mesin dan kimia dan industri aneka. Investasi secara keseluruhan tahun 2008 mencapai Rp.1.502.000.000,-, sementara pada tahun 2005 hanya
sebesar Rp.789.307.000,-, sehingga terjadi peningkatan sebesar Rp.753.050.000,-. Penyerapan tenaga kerja di bidang ini lebih banyak pada anggota keluarga dan
masyarakat terdekatnya. Pembinaan industri kecil dan menengah serta peningkatan investasi terutama pada industri hasil pertanian dan kehutanan dan
industri logam, mesin dan kimia yang menyerap tenaga kerja lebih banyak perlu menjadi perhatian yang lebih serius.
Jenis usaha industri yang ada di Kabupaten Dharmasraya yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, dengan volume usaha dan asset yang
selalu meningkat tipa tahunnya. Sementara terdapat 5 lima industri rumah tangga yang sedang di kembangkan di Kabupaten Dharmasraya. Berikut ini dapart
dilihat jumlah usaha dan industri kecil yang sedang dikembangkan di Kabupaten Dharmasraya Tahun 2005 – 2009.
Tabel 4.17 Jumlah Usaha di Kabupaten Dharmasraya
Tahun 2007 – 2009
No Keterangan
2007 2008
2009 Peningkatan
1 USAHA MIKRO
249 261
285 14
2 USAHA KECIL
122 145
160 31
3 USAHA MENENGAH
430 453
481 12
4 JUMLAH KARYAWAN
916 930
945 3
5 VOLUME USAHA
142,569,435,000 153,300,468
161,168,914,000 13
6 VOLUME USAHA
10,242,131,000 11,675,928,000
16,237,819,000 59
7 ASSET
35,642,358,750 38,325,117,000
39,992,228,500 12
Sumber : Dinas KOPERINDAG, Tahun 2010
Universitas Sumatera Utara
60
4.3 Hasil Penelitian