13
Sementara itu pendapat Nugroho 2000 bahwa Desentralisasi harus memenuhi dua persyaratan utama yaitu: 1 Persyaratan yang bersifat politis,
dimana persyaratan ini menuntut tiga kondisi, yaitu political will dari Pemerintah, yang bentuknya bermula dari sebuah pengakuan akan perlunya otonomi daerah;
yang kemudian dibuktikan dengan adanya peraturan peraturan dasar dan peraturan pelaksana dan pada akhirnya dukungan dari Pemerintah Pusat; adanya kekuatan
otonomi daerah, dimana dalam hal ini yang akan dipermasalahkan adalah sejauh mana daerah memberi sumbangan yang memadai bagi anggaran pendapatan dan
belanja; penataan organisasi birokrasi dan sumber daya manusia. 2 persyaratan yang bersifat tantangan manajemen, dimana persyaratan ini menuntut tiga
langkah, yaitu; Reorientasi Paradigma Pemerintah, Restrukturisasi, Pemerintah dan Aliansi dengan organisasi-organisasi yang ada di dalam Masyarakat. Dari
pendapat terlihat bahwa otonomi daerah sangat baik untuk diterapkan, karena otonomi daerah dapat mempercepat proses pembangunan, proses pelayanan
kepada masyarakat serta mempercepat tujuan bernegara yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2.2.1 Kinerja Ekonomi Daerah
Kinerja ekonomi daerah sebuah keadaan dimana kondisi perekonomian yang dibangun oleh sebuah pemerintahan dapat ditunjukkan. Melalui kinerja
ekonomi ini, daerah dapat menunjukkan sejauh apa mereka melakukan pembangunan ekonomi. Kinerja ekonomi daerah dapat digunakan apakah sebuah
daerah mampu melakukan tujuan awal diberlakukannya otonomi daerah. Kinerja ekonomi daerah dapat diukur dengan beberapa variabel yang menggambarkan
Universitas Sumatera Utara
14
pembangunan daerah. Keberhasilan Otonomi daerah dapat dilihat dengan kinerja ekonomi yang menggambarkan pembangunan daerah, dimana ada delapanbelas
indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui keberhasilan pembangunan daerah. Delapanbelas indikator menurut Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional BAPPENAS tahun 2012 : 1.
Persentase Kabupaten kota yang Memiliki Pelaporan Wajar Tanpa Pengecualian
2. Rata-rata Lama Sekolah
3. Angka Melek Huruf 15 Tahun ke Atas
4. Laju Pertumbuhan Penduduk
5. Angka Harapan Hidup
6. Angka Kematian Bayi
7. Angka Kematian Ibu
8. Persentasi Jumlah Penduduk Miskin
9. Indeks Gini
10. Nilai Tukar Petani
11. Nilai Tukar Nelayan
12. . Persentase Jalan Nasional dalam Kondisi Baik
13. Persentasi Rumah Tangga Dengan Sumber Air Minum Yang Layak
14. Rasio Elektrifikasi
15. Indeks Pembangunan Manusia
16. Tingkat Pengangguran Terbuka
17. Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi
Universitas Sumatera Utara
15
18. Pertumbuhan Ekonomi
Pembangunan Daerah erat kaitannya dengan Kinerja Daerah. Ada 3 tiga Indikator kinerja daerah meliputi 3 tiga aspek kinerja yaitu: aspek kesejahteraan
masyarakat; aspek pelayanan umum; serta aspek daya saing daerah. 1.
Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan
indikator komposit dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti:Laju Pertumbuhan Penduduk LPP, Laju
Pertumbuhan Ekonomi LPE, Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka TPT, Angka Partisipasi Angkatan Kerja, Indeks Gini, Persentase
Penduduk Miskin terhadap Total Penduduk, Indek Pembangunan Manusia IPM dan lain-lain.
2. Aspek pelayanan umum
Merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, kesehatan,
pekerjaan umum, perumahan, perhubungan dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi.
3. Aspek daya saing daerah
merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain: laju pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
16
investasi, pendapatan per kapita, laju pertumbuhan ekspor, laju pertumbuhan PMA, dan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
Kinerja Ekonomi Daerah dapat tercapai dengan adanya program Pembangunan Daerah terutama pembangunan pada daerah baru seperti daerah
pemekaran, dengan kepastian bahwa daerah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama pada segi ekonomi melalui Pembangunan Daerah.
Keberhasilan Pembangunan Daerah merupakan ukuran dari keberhasilan Kinerja Ekonomi Daerah itu sendiri.
Dimana hal inilah yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel lainnya seperti
Kemiskinan, Angka Melek Huruf AMH, Produk Domestik Regional Bruto PDRB perkapita menurut harga konstan, Pertumbuhan Ekonomi PE, dan
Indeks Pembangunan Manusia IPM dapat mempengaruhi pembangunan daerah demi keberhasilan kinerja ekonomi daerah.
Dimana target indikator kinerja disusun setelah indikator kinerja ditetapkan. Target indikator kinerja menunjukkan sasaran kinerja spesifik yang
akan dicapai oleh Kementerian Lembaga, Program, dan kegiatan dalam periode waktu yang telah ditetapkan. Dalam menetapkan target indikator kinerja perlu
diperhatikan standar kinerja yang dapat diterima. Salah satu cara menentukan standar kinerja adalah dengan mengacu kepada tingkat kinerja InstitusiNegara
lain yang sejenis sebagai perwujudan best practices. Standar kinerja dan target indikator kinerja dinyatakan dengan jelas pada awal siklus perencanaan dapat
dilakukan pada tahap perencanaan strategis atau awal tahun anggaran. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
17
untuk menjamin aspek akuntabilitas pencapaian kinerja. Kriteria dalam menentukan target indikator kinerja adalah dengan menggunakan pendekatan
“SMART” yaitu : 1. Specific
: sifat dan tingkat kinerja dapat di identifikasi dengan jelas 2. Measurable : target kinerja dinyatakan dengan jelas dan terukur baik bagi
indikator yang dinyatakan dalam bentuk kuantitas, kualitas, dan biaya 3. Achievable : target kinerja dapat dicapai terkait dengan kapasitas dan sumber
daya yang ada 4. Relevant
: mencerminkan keterkaitan relevansi antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan, serta antara target outcome
dalam rangka mencapai target impact yang ditetapkan 5. Time Bond : waktu atau periode kinerja dapat ditetapkan.
2.3 Kemiskinan