4.3.9 Pernyataan Informan Tentang strategi yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang ada
Tabel 4.16 Matriks Pernyataan Informan Tentang strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala-kendala yang ada
Informan Pernyataan
Informan 1 Mengumpulkan orang itu kan harus lihat waktu mereka juga.
Kadang-kadang kami sore pun bikin yang datang ya sesuai yang kita harapkan tergantung lokasinya la dek. Kalo di lokasi
yang nonpri ya akhirnya yang datang ya keplingnya, kadernya tokoh-tokohnya situ, kalau yang masyarakatnya agak susah
juga, sibuk kerja. Mereka sebetulnya mau, Cuma waktu cemanala orang kota. Kadang kami penyuluhan ke wirid, itu
kan orang sudah berkumpul. Kalo khusus datang, dia aja kerja dari pagi ampe sore, apalagi mau datang udah capek dia, mau
masak mau apalagi kan gitu. Jadi kita lebih suka di arisan, arisan kader, arisan pkk, sudah kelompok masyarakat yang
memang sudah berkumpul. Kalo khususaja kan taulah masyarakat pekerja menyisihkan waktunya repot. Pulangnya
pun malam mak-mak sekarang. Disuruh datang penyuluhan siang-siang ya belum tentu mau.
Kalau untuk masalah dana ya didulukan dulu sebelum dananya turun dek biar bisa jalan programnya.
Informan 2 Strateginya ya itulah yang kita buat tadi dari kemitraan
pemberdayaan advokasi. tapi kan ga semua. Contohnya yang kita jalankan itu udah kita laksanakan
Informan 4 Kadang diikutsertakan juga, seperti kalau dikelurahan gitu
kepling turun tangan juga, cuman masih juga sulit datangnya ke posyandu. Karena mereka udah mempunyai dokter-dokter
pribadi gitu.
Informan 7 Kalau obat disini kosong, kami arahkan ke puskesmas dan
klinik swasta yang lagi safari, kan ada 3 puskesmas yang safari bergantian.
Informan 8 Diadakan penyuluhan.
Informan 9 Ditelpon supaya datang, selain itu kan ada PMO nya yang bisa
kita hubungi. Informan 10
Pendekatan kepada kader, nanti kader yang menghubungi. Kemudian pendekatan pada orang kecamatan.
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa strategi-strategi yang biasa dilakukan tenaga Puskesmas dalam menghadapi kendala-kendala yang ditemui
dalam pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif antara lain dengan mendatangi kumpulan masyarakat seperti ketika arisan kader. Dengan demikian
tidak susah mengumpulkan masyarakat, karena masyarakat memang sudah
Universitas Sumatera Utara
terkumpul. Kemudian dengan menerapkan kemitraan, advokasi dan
pemberdayaan terhadap kader dan kepala lingkungan setempat agar masyarakat bisa diarahkan. Strategi untuk Pasien TB yang tidak tepat waktu biasanya dengan
menghubungi melalui telepon. Jika tidak bisa dihubungi, maka PMO nya yang dihubungi. Untuk pencairan dana BOK yang lama, Kepala Puskesmas mengambil
kebijakan untuk mendahulukan dengan dana pribadi agar program tetap berjalan. Untuk bidang KB jika stok obat sedang kosong, pasien diarahkan ke Puskesmas
atau klinik swasta yang sedang safari.
4.3.10 Pernyataan Informan Tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Promotif dan Preventif di Puskesmas
Tabel 4.17 Matriks Pernyataan Informan Tentang Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Promotif dan Preventif di Puskesmas
Informan Pernyataan
Informan 1 Kalo BOK ini kan ada laporannya ke dinas, laporan
bulanannya, laporan pelaksanaan kegiatannya itu ada. Evaluasinya kita lihat dari evaluasi output dan impact. Kalo
output ya tercapai semua kan, tapi kalo impact kita lihat pelan- pelanlah trendnya nanti. Evaluasi dalam minilok bulanan dan
triwulan serta laporan tahunan. Sekarang per tiga bulan persentasi di dinkes dek.
Informan 2 Adalah dievaluasi. Biasanya bisa selesai, bisa juga akhir
tahun.di minilok bisa juga. Informan 3
Selalu, adalah setiap akhir tahunitu kan dievaluasi, minilok bulanan ada, triwulan. Kalau ada yang ga tercapai dikasih
pengarahanlah bagaimana bulan berikutnya bisa tercapai gitu.
Informan 4 Minilok perbulan, kamis minggu ketiga.
Informan 5 Adalah, mesti persetujuan dari dialah dek.
Informan 6 Ada, kayak kemaren per triwulan, kalo perbulan juga ada dan
akhir tahun pasti ada. Informan 7
Ada, miniloklah sebulan sekali. Informan 8
Ada, pertriwulan. Informan 9
Evaluasi dari dinas sekali 3 bulan. Informan 10
Dibahas di minilok perbulan. Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan kegiatan
promotif preventif yang telah dilakukan dievaluasi oleh Kepala Puskesmas dalam minilok rutin bulanan Puskesmas. Evaluasi yang dilakukan melihat hasil
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan indikator output dan impact lintas program. Kemudian Evaluasi oleh Dinas Kesehatan dilakukan setiap 3 bulan sekali Triwulan. Evaluasi triwulan ini
dilaksanakan di kantor Kecamatan. Selain itu juga ada evaluasi tahunan. Berdasarkan hal ini fungsi pengawasan sudah berjalan cukup baik dari tingkat
kepala Puskesmas hingga Kepala Dinas Kesehatan Kota.
4.3.11 Pernyataan Informan Tentang Saran yang Diajukan untuk Peningkatan Pelayanan Promotif dan Preventif di Puskesmas
Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Informan Tentang Saran yang Diajukan untuk Peningkatan Pelayanan Promotif dan Preventif di
Puskesmas
Informan Pernyataan
Informan 1 Kami minta kalo ada kegiatan, pelatihan atau peningkatan
kapasitas petugas kami minta diikutkan, biar petugas semua lebih trampil memberikan promotif preventif
Kemudian penyediaan anggaran yang ini kan, sesuai kebutuhan.
Informan 2 Harusnya ada kebijakan dari lurah mengeluarkan bahwasanya
kalau ga dibawa ke puskesmas tidak bisa mengurus ini, itu yang belum ada. Kadang kita mengetuk bawa pun keplingnya
padahal sudah dibuat lo, kadernya dari orang cina, keplingnya juga orang cina tapi itu tetap aja kendala.
Advokasi dari stakeholderlah dek, misalnya kan “kalo lu ga bawa anak lu ke pos PIN ini nanti lu ga dikasih ini” itu yang
blum ada, rasa takutnya ga ada, karna ga da ancaman mungkin ya.
Informan 3 Maunya masyarakat lebih terbuka dan menerima, para
pengusaha juga, terbukalah menerima petugas kesling. Lebih welcomelah.
Informan 4 Kerjasama yang baiklah lintas sektoral, tapi di Medan Kota
udah baik-baiknya semua yang di kantor camat itu sama jajarannya kebawah kantor lurah sama kepling.
Informan 5 Diusahakan setiap ibu hamil mempunyai BPJS, karena itu
sangat penting. Kalau bisa dibuat senam hamil. Informan 6
Pemerintah harus tegas, dan masyarakat dan kader harus paham kerjanya apa, jangan seolah-olah petugas yang membutuhkan
posyandu, belum ada posisi kami ini hanyalah sebagai petugas.
Informan 7 Obatnya harus standbye dan alat-alatnya dilengkapi, karena
selama saya disini, baru kemaren itulah dikasih alat. Padahal alat-alat semua udah tua-tua.
Informan 8 Selalu kerjasama dinkes, PSN dan abatisasi diharapkan tetap
Universitas Sumatera Utara
berjalan. Informan 9
Pasien dipancing dengan memberikan susu atau lainnya agar mereka aktif datang ke puskesmas.
Informan 10 Kader lebih aktif mengajak masyarakat
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa saran-saran yang diberikan oleh informan kepada pemerintah diharapkan mengadakan pelatihan-pelatihan
untuk peningkatan kapasitas skill yang dimiliki petugas kesehatan di puskesmas agar memiliki keterampilan yang baik dalam memberikan promosi kesehatan
kepada masyarakat, melengkapi alat-alat kesehatan yang belum lengkap, penyediaan regensia lebih diperhatikan sehingga tidak ada istilah kehabisan stok,
selalu kerjasama dan abatisasi tetap berjalan serta penyediaan dana yang sesuai kebutuhan. Kader dan masyarakat diharapkan lebih aktif berpartisipasi dalam
kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas dan lebih terbuka menerima petugas yang datang saat melakukan pemeriksaan serta diharapkan semua ibu hamil terdaftar
sebagai peserta JKN agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Kepada kepala lingkungan atau lurah diharapkan membuat suatu kebijakan beserta
punishmenagar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan yang diadakan oleh Puskesmas.
4.3.12 Pernyataan Informan Mayarakat Kader MengenaiPengetahuan Tentang Pelayanan Promotif dan Preventif di Puskesmas
Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan Mayarakat Kader Mengenai Pengetahuan Tentang Pelayanan Promotif dan Preventif di
Puskesmas
Informan Pernyataan
Informan 11 Cek kehamilan, posyandu, di posyandu ada imunisasi anak,
balita, ada penyuluhan KB, penyuluhan PTM, penyuluhan ASI Eksklusif, penyuluhan Imunisasi. Pelaksanaannya jarang sih.
Posyandu diadakan sekali sebulan.
Informan 12 Imunisasi
Informan 13 Tidak tahu.
Universitas Sumatera Utara
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat masih sangat minim mengenai pelayanan promotif preventif, hanya salahsatu
informan yang jabatannya sebagai kader posyandu memiliki pengetahuan tentang pelayanan ini. Menurutnya pelayanan promotif preventif itu seperti cek
kehamilan, posyandu, imunisasi anak, balita, penyuluhan KB, penyuluhan PTM, penyuluhan ASI Eksklusif, dan penyuluhan Imunisasi. Sedangkan informan
lainnya mengetahui bahwa hanya imunisasi saja yang merupakan pelayanan promotif preventif oleh Puskesmas, bahkan salahsatu informan tidak tahu
samasekali.
4.3.13 Pernyataan Informan Mayarakat KaderTentang pentingnya penyuluhan kesehatan dan imunisasi promotif dan preventif
Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Pasien Tentang pentingnya penyuluhan kesehatan dan imunisasi promotif dan preventif
Informan Pernyataan
Informan 11 Penting, karena banyak masyarakat yang tidak tahu kesehatan,
apa yang mau diterapkan, tentang penyakit. Informan 13
Penting, kan tidak semua orang suka pergi ke puskesmas, orang sukanya didatangi. Misalnya penyuluhan mengenai DBD, jadi
orang pun jadi tahu tentang penyakitnya, cara mengatasinya. Kadang orang datang ke Puskesmas pun belum tentu membaca
poster-poster yang ada di puskesmas.
Dari pernyataan di atas di atas dapat diketahui bahwa bagi informan penyuluhan kesehatan dan imunisasi pelayanan promotif preventif ke
masyarakat itu penting, karena banyak masyarakat yang belum mengerti cara menjaga kesehatan serta cara-cara pencegahan penyakit. Selain itu juga bisa
menjangkau semua masyarakat, karena tidak semua masyarakat mau ke Puskesmas, bahkan ada yang ke Puskesmas juga belum tentu mau membaca
poster-poster kesehatan yang ditempelkan di dinding Puskesmas. Dengan
Universitas Sumatera Utara
mendatangi masyarakat langsung,mereka bisa memiliki pengetahuan tentang kesehatan.
4.3.14 Pernyataan