Wawancara dengan Bapak Irsan Bangun Wakil Ketua DPRD Kab. Padang Lawas.

90 9. Sebelum pemekaran kecamatan daripada sibuhuan ini hanya 4 kecamatan dan setelah pemekaran kecamat menjadi 12, perkantoran sudah banyak terbangun yang dulunya berada di Tapsel kina masyarakat lebih mudah, jalan disibuhuan juga sudah dibangun, pelebaran jalan dan pembangunan jembatan-jembatan, sehingga memudahkan masyarakat Padang Lawas dalam menjalankan aktivitasnya. 10. yang mendominasi di kursi pemerintahan di Kabupaten Padang Lawas ini adalah suku batak mandailing asli masyarakat Padang Lawas dan beragama islam.

3. Wawancara dengan Bapak Irsan Bangun Wakil Ketua DPRD Kab. Padang Lawas.

1. sejarah pemekaran Kabupaten Padang Lawas berawal tahun 1992, tetapi pemekaran tersebut berIbukota di gunung tua. Pada tahun 2005 terjadi gejolak politik sesuai PP 129 Undang-Undang 32 terjadi lagi gejolak pemekaran di Tapsel. Pada waktu itu yang diparipurnakan oleh Tapsel adalah Angkola Sipirok yang di ajukan ke Provinsi dan lalu provinsi menyampaikan ke Pusat, kedepartemen dalam Negeri. Jadi setelah proses ini dipusat masyarakat Padang Lawas juga menginginkan Padang Lawas dimekarkan sendiri, padahal hasil paripurna adalah Angkola Sipirok, jadi setelah sekitar 11 bulan di jakarta keluarlah keinginan DPR-RI Tapanuli selatan dimekarkan menjadi Padang Lawas Utara dan Padang Lawas sedangkan Angkola Sipirok menjadi Kabupaten Induk. Jadi itulah hasil Universitas Sumatera Utara 91 rapat finalisasi sesuai inisiatif DPR-RI pada saat itu disetujui pada tanggal 16 juli. 2. Yang melatar belakangi Padang Lawas ingin mekar itu adalah luas wilayah antara Tapanuli Selatan dan Padang Lawas sangat luas, jadi untuk pembangunan sangat lambat dirasakan oleh masyarakat Padang Lawas. Karena hal tersebutlah masyarakat menginginakan Padang Lawas untuk di mekarkan agar lebih cepat proses pembangunan agar masyarakat dapat hidup sejahtera. 3. Isu pemekaran sebenarnya bermula dari elit politik lokal masyarakat Padang Lawas, akan tetapi disini seluruh masyarakat Padang Lawas mendukung penuh, sangat antusias dengan diadakannya pemekaran di Kabupaten Padang Lawas. Meskipun begitu pemekara Kabupaten Padang Lawas ini murni untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan elit politik tersebut. 4. Proses yang terjadi dalam pemekaran Kabupaten Padang Lawas ini terjadi sejak tanggal 21 Maret 1992 tentang persetujuan pemekaran wilayah Kabupaten Padang Lawas, kemudian gubernur Sumatera Utara mengundang masyarakat Padang Lawas untuk menghadiri musyawarah terkait dengan hal pemekaran wilayang Padang Lawas. Selanjutnya pada hari kedua idul fitri Desember 2000, Masrin Harahap mengundang H.Fahruddin DPRD Prov. Riau, Marahadi Hasibuan, H.Andolan Siregar dan H.Muslihuddin untuk hadir dirumahnya di Wek I Kelurahan Pasar Sibuhuan, mengajukan supaya dibentuk panitia Persiapan Kabupaten Universitas Sumatera Utara 92 Padang Lawas Ibukotanya Sibuhuan. Pada mulanya, hasil dari musyawarah tanggal 13 April 1992, telah memutuskan Kota Padang Sidimpuan ibu kotanya Padang Sidimpuan, Kab. Angkola Sipirok ibu kotanya Sipirok, Mandailing Natal ibu kotanya Panyambungan dan Padang Lawas ibu kotanya Sibuhuan. Selanjutnya, pada 22 Februari 2001 kepanitiaan terbentuk dengan penasehat 5 orang yakni KH.Muctar Muda Nasution, KH.M.Arjun Akbar Nasution, Tongku Fikir Lubis, H.Abdul Wahab Harahap dan Fahruddin S. Ketua panitia Marahadi Hasibuan dan wakilnya Syamsul Bahri Tanjung, sekertaris H.Andolan Siregar dan Wakilnya David Daulay, Bendahara H.Muslihuddin Nasution dan Wakilnya H.Amir Hamjah Harahap. Sedangkan seksi Keuangan sebanyak 10 orang yang dikoordinir Syahrun Harahap, seksi perlengkapan tujuh orang dikoordinir Afner Azis Siregar dan seksi humas sebanyak 10 orang yang dikoordinir H.Muktar Hasan Nasution. Pada tanggal 5 juli 2005, lanjut Bapak Marahadi, diadakan rapat di Lapangan Merdeka Sibuhuan yang berpidato saat itu H Fahruddin. Selanjutnya dibuat kesimpulan untuk menambah kekuatan panitia, maka dibentuklah tim kerja di Mess Pemda Sibuhuan. Perjuangan tokoh pemekaran di warga Padang Lawas tersebut berakhir pada 17 juli 2007 DPR-RI mengadakan sidang paripurna pengesahan rencana Undang-undang RUU menjadi Undang-undang pembentukan Kabupaten dan Kota, Kab.Padang Lawas salah satu diantaranya. Pada 10 Agustus 2007 ditetapkan Undang-undang Nomor 38 tahun 2007 tentang pembentukan Padang Lawas. Universitas Sumatera Utara 93 5. Kendala yang pertama dalam pemekaran Kab.palas ialah daerah-daerah lain banyak memandang secara apatis, semua mau ikut dimekarkan. Sumber Daya Manusia yang kurang juga menjadi kendala, adanya kelompok yang pesimis diadakannya pemekaran Kabupaten Padang Lawas. 6. Tujuan utama pemekaran ialah untuk mendekatakan pelayanan publik untuk masyarakat agar masyarakat tidak lagi jauh-jauh ke TAPSEL hanya untuk mengurus urusan pemerintahan, hal tersebut termasuk tujuan utama pemekaran Kabupaten Padang Lawas karena untuk mensejahterakaan masyarak. 7. Disini elit polit kan hanya sebagai perantara dalam proses pemekaran, dan sama-sama berjuang seluruh masyarakat Padang Lawas untuk memekarkan Padang lawas untuk satu tujuan yakni mensejahterakan seluruh masyarakat Padang Lawas tanpa terkecuali. 8. Kesejahteraan masyarakat sudah berkembang dengan baik, meskipun sedikit lambat tetapi tepat sasaran apa yang dibutuhkan oleh masyarakat pasti akan di penuhi oleh pemerintah agar masyarakat sejahtera. 9. Setelah mekar pembangunan sudah banyak yang kita hasilkan, yang pertama setelah mekar kita banyak menambah kecamatan itu sudah lengkap dengan kantor camatnya, puskesmasnya dan fasilitas umum lainnya. Kebutuhan dasar ekonomi masyarakat juga semakin membaik, pendidikan yang semakin di tingkatkan dengan banyaknya SMA Negeri Universitas Sumatera Utara 94 yang ada di Padang Lawas dan 1 Universitas Swasta, kesehatan dan pelayanan BPJS sudah lengkap bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. 10. kalau dikatakan siapa yang mendominasi boleh dikatakan masih fifti-fifti, belum semua masyarakat Padang Lawsa yang menduduki jabatan disini. Padang Lawas mendapat penyerahan pegawai dari Kabupaten induk yakni Kabupaten Tapsel.

4. Wawancara dengan Bapak H.Kanti Nasution Camat Hutaraja Tinggi Kabupaten Padang Lawas.