71
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Pembentukan daerah otonomi baru pada dasarnya dimaksudkan untuk
meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat
2. pembentukan daerah Padang Lawas telah mempertimbangkan berbagai
faktor seperti kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas wilayah, kependudukan, dan pertimbangan dari aspek sosial politik, sosial budaya
3. segenap penyelenggara dalam pemekaran daerah Kabupaten Padang
Lawas, yang secara sadar, bahwa pelayanan publik pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan pada waktu itu, tidak bisa maksimal, karena terlalu
luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan itu sendiri 4.
sekelompok elit politik yang memiliki tendensi politik yang melatarbelakangi munculnya ide dan gerakan pemekaran wilayah
Kabupaten Padang Lawas 5.
Setelah pemekaran ada pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Padang Lawas yaitu dari pertanian menjadi industri pengolahan, hal ini
dikarenakan potensi pertanian yang semakin berkembang setelah pemekaran.
6. Kesejahteraan masyarakat Padang Lawas mengalami peningkatan terlihat
dari meningkatnya jumlah Pendapatan Asli Daerah PAD,
Universitas Sumatera Utara
72
7. Angka kemiskinan di Kabupaten Padang Lawas setiap tahunnya
mengalami penurunan, hal ini dihasikan oleh penyerapan tenaga kerja oleh perusahaan pertambangan yg semakin berkembang pasca pemekaran.
8. Prioritas dari dampak pemekaran wilayah pakar mengharapkan
peningkatan kualitas aparatur lalu peningkatan kualitas infrastruktur.Sementara masyarakat merasakan setelah pemekaran ternyata
peningkatan kualitas infrastruktur lebih dominan daripada kesejahteraan ekonomi..
9. Pencapaian ini Dalam Pemekaran Kabupaten Padang Lawas diwujudkan
dengan beberapa perkembangan pembangunan di daerah setempat, seperti infrastruktur fasilitas publik seperti sarana ekonomi dan sarana fasilitas
kesehatan dan pendidikan. 10.
Peran Elit lokal baik Elit politik maupun non politik dalam memperjuangkan proses pemekaran wilayah di Kabupaten Padang Lawas
telah dilakukan dengan baik. 11.
Posisi daerah Padang Lawas secara umum lebih baik dari kondisi sebelum pemekaraan dalam beberapa aspek.
12. Saat awal pemekaran telah dilakukan beberapa pengalihan administratif
dari daerah induk dalam hal ini dari Tapanuli Selatan ke daerah Padang Lawas,
13. pembagian potensi ekonomi yang merata hingga daerah kabupaten Padang
Lawas telah sebanding dengan daerah induk.
Universitas Sumatera Utara
73
14. Pembagian wilayah adminstrasi yang berujung pada percepatan pelayanan
publik di Kabupaten Padang Lawas telah dilaksanakan dengan baik.. 15.
Temuan studi mengenai kondisi sosial ekonomi maupun secara politik menunjukkan pemekaran daerah yang berpengaruh positif pada
peningkatan kondisi sosial ekonomi masyarakat Padang Lawas. 16.
pendapatan asli daerah Kabupaten Padang Lawas langsung dikelola untuk membangun daerahnya sendiri sehingga lebih fokus dalam pembangunan
dan berkembang lebih cepat.
4.2 Saran