4. tumbuh cepat,
5. produksi biomassa tinggi, dan
6. tahan hama dan penyakit.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati tentu banyak memiliki tumbuhan yang sesuai dengan kriteria di atas. Namun untuk
menggali lebih mendalam potensi tersebut, dibutuhkan berbagai macam riset dari
disiplin ilmu yang berbeda-beda. 2.6. Pengaruh Penggunaan Air Tercemar Untuk Irigasi Pertanian
2.6.1. Bagi Kesehatan Manusia
Pengaruh penggunaan air tercemar untuk irigasi pertanian bila kita kaji sebenarnya dapat berdampak positif dan negatif terhadap manusia, namun dampak
positifnya hampir tidak ada satu pun kajian ilmiah yang mendukungnya. Sedangkan dampak negatif dari penggunaan air tercemar terkait dengan kesehatan manusia tidak
perlu disangsikan banyaknya Prayitno, 2008. Pengaruh negatif lain akibat penggunaan air tercemar dalam irigasi pertanian
adalah kandungan air tercemar yang biasanya mengandung bakteri-bakteri patoghen dan racun-racun kimia, terkait dengan hal ini ada empat kelompok orang yang sangat
berisiko tertular patoghen atau ‘teracuni’ zat kimia yaitu: 1 Petani dan keluarganya,
2 Buruh-buruh tani yang bekerja di lahan yang menggunakan air tercemar,
Universitas Sumatera Utara
3 Konsumen yang mengkonsumsi produk pertanian yang diolah dengan menggunakan air irigasi yang tercemar, dan
4 Semua orang yang berdekatan dengan area pertanian yang menggunakan air tercemar terutama yang paling beresiko adalah anak-anak dan orang tua
Prayitno, 2008. Timbal bersifat neurotoksin racun penyerang syaraf yang dapat
terakumulasi dan merusak pertumbuhan otak pada anak-anak. Efek akumulasi Pb dalam tubuh antara lain ditunjukkan oleh adanya gejala penurunan kemampuan dan
kelincahan. Selain itu, kecerdasan dan pertumbuhan pada anak-anak juga dapat terganggu dan dapat menghambat pertumbuhan otak, menurunkan kemampuan
belajar dan membaca, kurangnya pendengaran, gagap, dan kecenderungan menggunakan kekerasan Ghai et al., 2003; Lestari, 2005, Haro dan Pujadas dalam
Ebadi et al., 2005. Pada orang dewasa, Pb dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah,
serangan jantung dan kematian. Selain itu, fertilitas juga dapat terganggu. Menurut World Health Organization WHO tahun 1980 bahwa Pb dapat menyebabkan
terjadinya hipospermia, tetraspermia dan asterospermia pada pria, serta keguguran dan kematian janin pada wanita Nopvianti.2007.
2.6.2. Bagi Tanaman Pertanian
Akibat penggunaan air tercemar untuk irgasi pertanian bagi tanaman pertanian, paling tidak dapat diklasifikasikan menjadi dua akibat yaitu,
Universitas Sumatera Utara
1 akibat terhadap hasil produksi pertanian, 2 akibat terhadap mutu produksi pertanian, seperti kehadiran polutan dalam hasil
pertanian, perubahan rasa, dan lain-lain. Timbal merupakan kandungan yang tidak esensial bagi tanaman,
kandungannya berkisar antara 0,1-10 ppm Alloway, dalam Soepardi 1983 dan kandunga timbal dalam tanaman untuk berbagai jenis secara normal berkisar 0,5-3,0
ppm. Untuk tanaman tertentu tingkat keracunan terhadap timbal sangat tinggi. Hal ini dapat menimbulkan situasi yang sangat membahayakan, karena dalam tanaman
mungkin tidak menunjukkan gejala keracunan dan kelihatan sehat tetapi berbahaya jika dikonsumsi manusia. Padahal menurut Singh 2004, logam berat yang
terakumulasi dalam jaringan tanaman lebih berbahaya karena residunya tidak terlihat sebagaimana kotoran yang tampak pada permukaan sayuran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar timbal dalam tanaman yaitu jangka waktu kontak tanaman dengan timbal, kadar timbal dalam tanah, morfologi dan
fisiologi tanaman, umur tanaman dan factor yang mempengaruhi areal seperti banyaknya tanaman penutup serta jenis tanaman di sekeliling tanaman tersebut.
Dua jalan masuknya timbal ke dalam tanaman yaitu melalui akar dan daun. Timbal setelah masuk ke sistem tanaman akan diikat oleh membran-membran sel
mithokondria, dan kroloplas. Bahkan pencemaran dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisik. Kerusakan tersembunyi dapat berupa penurunan kemampuan
tanaman dalam menyerap air, pertumbuhan yang lambat atau pembukaan stomata
Universitas Sumatera Utara
yang tidak sempurna. Masuknya partikel timbal ke dalam jaringan daun bukan karena timbal diperlukan tanaman, tetapi hanya sebagai akibat ukuran stomata daun
yang cukup besar dan ukuran paerikel timbal yang relatif kecil dibanding ukuran stomata.
2.6.3. Bagi Tanah Pertanian