yang tidak sempurna. Masuknya partikel timbal ke dalam jaringan daun bukan karena timbal diperlukan tanaman, tetapi hanya sebagai akibat ukuran stomata daun
yang cukup besar dan ukuran paerikel timbal yang relatif kecil dibanding ukuran stomata.
2.6.3. Bagi Tanah Pertanian
Tanah merupakan bagian dari siklus logam berat. Pembuangan limbah ke tanah apabila melebihi kemampuan tanah dalam mencerna limbah akan
mengakibatkan pencemaran tanah. Jenis limbah yang berpotensi merusak lingkungan hidup adalah limbah yang termasuk dalam Bahan Beracun Berbahaya B3 yang di
dalamnya terdapat logam-logam berat. Subowo et al., 1999 menyatakan bahwa adanya logam berat dalam tanah pertanian dapat menurunkan produktivitas pertanian
dan kualitas hasil pertanian selain dapat membahayakan kesehatan manusia melalui konsumsi pangan yang dihasilkan dari tanah yang tercemar logam berat tersebut.
Kandungan logam berat di dalam tanah secara alamiah sangat rendah, kecuali tanah tersebut sudah tercemar. Kandungan logam berat dalam tanah sangat berpengaruh
terhadap kandungan logam pada tanaman yang tumbuh di atasnya, kecuali terjadi interaksi di antara logam itu sehingga terjadi hambatan penyerapan logam tersebut
oleh tanaman. Akumulasi logam dalam tanaman tidak hanya tergantung pada kandungan logam dalam tanah, tetapi juga tergantung pada unsur kimia tanah, jenis
logam, pH tanah dan spesies tanaman yang sensitif terhadap logam berat tertentu Darmono, 1995. Menurut Prayitno 2008 jika yang terbawa oleh air irigasi
Universitas Sumatera Utara
tercemar berupa logam, dalam jumlah yang normal logam ini tidak berdampak apapun bagi tanah namun dalam jumlah yang cukup besar dapat merusak struktur
tanah, misalkan dapat meningkatkan pH tanah menjadi lebih asam atau lebih basa. Air irigasi tercemar yang membawa zat pencemar berbetuk solid lama-lama
kelamaan akan mengumpul pada permukaan tanah dan menyebabkan tersumbatnya pori-pori tanah sehingga tanah menjadi tidak subur.
Dengan adanya logam berat dalam bentuk ion atau terlarut akan mudah terserap pada jaringan tanaman, dan bila tanaman yang mengikatnya adalah tanaman
pangan seperti padi maka pencemaran logam berat akan lebih berbahaya bagi kehidupan. Oleh sebab itu, upaya mengkelat logam berat dalam tanah perlu
dilakukan guna menghindari terserapnya logam berat dalam tanaman padi. Widiatma
2001
Pengambilan contoh tanah untuk analisis kandungan timbal sangat ditentukan oleh sumber pencemarannya. Pada lokasi pencemarannya berasal dari udara,
konsentrasi timbale pada permukaan tanah hingga kedalaman beberapa sentimeter terutama yang kaya akan bahan organic akan jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan tanah dari bagian yang lebih dalam Burau 1982. Ward et al 1975 menunjukan bahwa konsentrasi timbale pada kedalam tanah lebih dari 5 cm ternyata
konstan. Timbal dalam tanah dapat dibedakan antara timbale yang berasal dari pencemaran dan timbale yang terdapat secara alami jumlahnya berkisar 2-200 ppm
dengan kandungan rata-rata 16 ppm.
Universitas Sumatera Utara
Alloway 1995 mengemukakan bahwa partikel timbal sebagai salah satu logam berat berbahaya dalam tanah yang dapat berasal dari aktivitas penambangan,
pertanaian dan horticultural, limbah pupuk. Pada umumnya lapisan permukaan tanah mengandung timbale dalam jumlah yang lebih tinggi dibanding dengan lapisan yang
lebih dalam.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agutus 2011. Lokasi penelitian dilakukan di rumah kaca UPT Balai Benih Desa Sipaku, Kecamatan Air
Batu, Kabupaten Asahan. Analisa kimia kualitas air irigasi, tanah, dan tanaman eceng gondok, semanggi air serta azolla dilaksanakan di laboratorium Pusat
Penelitian Kelapa Sawit PPKS Medan.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian
3.2.1. Bahan
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : 1. Air irigasi dari Desa Suka Makmur, Kecamatan Pulau Bandring, Kabupaten
Asahan. 2. Tanaman air yaitu tanaman eceng gondok, tanaman semanggi air, dan
tanaman azolla. 3. Tanah sawah dari sawah Desa Suka Makmur, Kecamatan Pulau Bandring,
Kabupaten Asahan.
3.2.2. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Ember plastik volume 4 liter, untuk pembuatan kolam biofiltrasi
Universitas Sumatera Utara