Definisi Epidemiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut ISPA

Universitas Sumatera Utara negara berkembang dan 0,05 episode per anaktahun di negara maju. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat 156 juta episode baru di dunia per tahun dimana 151 juta episode 96,7 terjadi di negara berkembang. Kasus terbanyak terjadi di India 43 juta, China 21 juta, Pakistan 10 juta, dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta episode Rudan et al Bulletin WHO, 2008. Di Indonesia, angka kejadian ISPA pada tahun 2013 sebesar 25,0 . Lima provinsi dengan prevalensi ISPA tertinggi yaitu Nusa Tenggara Timur 41,7, Papua 31,1, Aceh 30,0, Nusa Tenggara Barat 28,3, dan Jawa Timur 28,3. Gambar 2.1. Angka Kejadian ISPA berdasarkan provinsi di Indonesia tahun 2012 dan 2013 Sumber : Riskesdas, 2013 Karakteristik pasien yang mengalami ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun 25,8. Tidak ada perbedaan angka kejadian ISPA pada laki-laki maupun perempuan. Penyakit ini lebih banyak dialami pada kelompok penduduk dengan ekonomi terbawah dan menengah bawah Riskesdas, 2013. Universitas Sumatera Utara 2.1.3. Etiologi ISPA merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus Riskesdas, 2013. Etiologi ISPA meliputi lebih dari 300 jenis bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyebab ISPA yang paling sering adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Hemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan lain-lain Erlien, 2008; Nelson, 2003. Kebanyakan ISPA disebabkan oleh virus.

2.1.4. Klasifikasi

Berdasarkan lokasi anatomi terkena infeksi, ISPA dibagi menjadi : 1. ISPA bagian Atas Adapun yang termasuk dalam ISPA bagian atas adalah nasofaringitis atau common cold, faringitis akut, uvulitis akut, rhinitis, nasofaringitis kronis, dan sinusitis. 2. ISPA bagian Bawah Adapun yang termasuk dalamm ISPA bagian bawah adalah bronkitis akut, bronkitis kronis, bronkiolitis dan pneumonia. Nelson, 2003 Gambar 2.2. Klasifikasi ISPA berdasarkan lokasi anatomi terkena infeksi Sumber: repository.usu.ac.id Universitas Sumatera Utara Menurut Kemenkes RI 2012 dalam Pedoman Pengendalian ISPA, ISPA diklasifikasikan menjadi: 1. ISPA Pneumonia, merupakan ISPA yang sampai mengenai jaringan paru- paru alveoli. 2. ISPA bukan Pneumonia, merupakan penyakit yang dikenal masyarakat dengan istilah batuk dan pilek common cold. Berdasarkan kelompok umur, ISPA diklasifikasikan lagi menjadi : 1. Kelompok Umur 2 bulan – 5 tahun - Pneumonia berat, apabila terdapat gejala batuk danatau sukar bernapas disertai adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam chest indrawing. - Pneumonia, apabila terdapat gejala batuk danatau sukar bernapas disertai napas cepat sesuai golongan umur : 2 bulan – 1 tahun : 50 kali atau lebihmenit 1 – 5 tahun : 40 kali atau lebihmenit - Bukan pneumonia, apabila hanya terdapat gejala batuk danatau sukar bernapas. 2. Kelompok umur 2 bulan - Pneumonia berat, apabila terdapat gejala batuk danatau sukar bernapas disertai napas cepat 60 kali per menit atau tarikan kuat dinding dada bagian bawah ke dalam chest indrawing. - Bukan pneumonia, apabila hanya terdapat gejala batuk danatau sukar bernapas.

Dokumen yang terkait

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Analisa Kecenderungan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Bayi Dan Balita Tahun 2000-2004 Untuk Peramalan Pada Tahun 2005-2009 Di Kabupaten Simalungun

0 37 101

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Infeksi Saluran Napas Atas Sebagai Salah Satu Faktor Resiko Terjadinya Otitis Media Akut Puskesmas Padang Bulan

0 38 74

HUBUNGAN FREKUENSI PEMBERIAN ASI DENGAN PERCEPATAN PENYEMBUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KEDUNGKANDANG

0 11 29

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) ANTARA ANAK YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF Perbedaan Angka Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Antara Anak yang Diberi ASI Eksklusif dengan yang Diberi Pengganti ASI (PASI) pada Usia

0 3 17

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) ANTARA ANAK YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF Perbedaan Angka Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Antara Anak yang Diberi ASI Eksklusif dengan yang Diberi Pengganti ASI (PASI) pada Usia

0 4 14

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI DAN ANAK USIA 7 BULAN - 5 TAHUN.

0 0 5

Hubungan ASI Eksklusif terhadapKejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 0 20

Hubungan ASI Eksklusif terhadapKejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 1 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BAYI UMUR 7-12 BULAN DI PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA

0 0 5