Tabungan Minat Menabung Landasan Teori

yang lebih besar dari laju inflasi. Inflasi di satu pihak seakan-akan berfungsi sebagai pajak, dan dipihak lainnya inflasi berfungsi sebagai subsidi. 2. Efficiency effect Efficiency effect merupakan dampak inflasi yang mempengaruhi alokasi faktor produksi, dimana terjadi perubahan alokasi faktor produksi melalui kenaikan permintaan terhadap berbagai macam barang tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena permintaan akan barang tertentu mengalami kenaikan lebih besar daripada permintaan barang lain, yang akan mendorong peningkatan produksi terhadap barang tersebut. Peningkatan produksi ini pada akhirnya akan mengubah pola alokasi produksi menjadi lebih efisien.

2.1.3 Tabungan

Perilaku menabung masyarakat seringkali dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan, baik karena pemasaran, lingkungan, ataupun untuk keuntungan pribadi. Rangsangan tersebut kemudian diproses dan pada akhirnya diambil keputusan menabung. Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Tabungan merupakan indikator penting dalam mengukur pembangunan ekonomi karena tabungan merupakan elemen penting dalam membiayai investasi domestik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi Hafizah dan Hussin, 2010. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan perkembangan zaman, kegiatan menabung sudah beralih dari hanya menyimpan uang dirumah menjadi menyimpan uang di lembaga keuangan seperti bank. Bukan hanya sekedar menghindari resiko dari kehilangan atau kerusakan uang, menabung di bank juga akan menambahkan penghasilan dari perolehan bunga tabungan yang diberikan oleh pihak bank tersebut. Dengan demikian jumlah uang akan bertambah meskipun jumlah nya tidak pernah ditambah sekalipun. Menurut Sukirno dalam Pratiwi 2012 bahwa daya menabung masyarakat pada pokoknya menyangkut dua hal, yaitu: 1. Kesanggupan menabung ability to save, yaitu kemampuan suatu masyarakat untuk mengerahkan tabungan, yang ditentukan oleh pendapatan perkapita dan lain-lain. Kesanggupan menabung disebut juga dengan tingkat tabungan potensial. 2. Kemauan menabung willingness to save, adalah besarnya tabungan yang sebenarnya diciptakan oleh suatu masyarakat, dengan demikian kemauan menabung merupakan tingkat tabungan riil dari suatu masyarakat. Kemauan untuk menabung ditentukan oleh tingkat perkembangan lembaga keuangan yang ada atau tingkat bunga yang dibayar oleh lembaga keuangan atas tabungan yang dilakukan oleh masyarakat.

2.1.4 Minat Menabung

Masyarakat Minat merupakan suatu gejolak keinginan atau kemauan yang timbul dari seorang individu untuk terdorong melakukan sesuatu. Kemauan melakukan sesuatu hanya dimiliki oleh manusia, karena itu berhasil atau tidaknya suatu tujuan tertentu Universitas Sumatera Utara akan dapat tercapai tergantung pada kemauan seseorang Romlah, 2010 : 73. Sedangkan pengertian minat menurut Suryabrata dalam Annisa 2014 adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Kecederungan tersebut dapat timbul dari sesuatu yang dirasakan menguntungkan oleh individu tersebut. Minat juga merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa tertarik dan memiliki perhatian lebih terhadap sesuatu, yang disertai dengan perasaan senang dan diperoleh kepuasan. Secara mendasar, minat adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri Suharyat, 2009. Semakin kuat hubungan diantaranya, maka semakin besar minat. Minat lebih dikenal sebagai kecenderungan untuk mengambil suatu keputusan untuk memiliki atau membeli suatu produkjasa tertentu. Keputusan pemilikan merupakan suatu proses pengambilan keputusan untuk memiliki atau tidaknya sesuatu produkjasa tersebut yang dirasa bermanfaat bagi kebutuhan. Menurut Muhibbin Syah dalam Bariā€™ah 2009 minat adalah kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dari paparan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat menabung masyarakat adalah keinginan dari dalam diri masyarakat untuk membeli atau mengggunakan salah satu produkjasa dari bank, salah satunya yaitu tabungan. Minat menabung masyarakat juga dapat disimpulkan sebagai kegiatan yang akan dilakukan masyarakat atas penyimpanan sebagian dananya di bank dengan maksud dan tujuan tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat menabung masyarakat dapat Universitas Sumatera Utara dibagi kedalam dua kelompok, yang pertama yaitu faktor internal. Faktor internal biasanya ditimbulkan dari dalam diri sendiri, baik mulai dari pengenalan terhadap produk tabungan, penilaian terhadap berbagai produk tabungan, hingga sampai kepada keputusan pembelian atau penggunaan produk tabungan tersebut. Faktor yang kedua yaitu faktor eksternal yang meliputi berbagai pengaruh dari luar individu, misal seperti adanya pengaruh keluarga dan kerabat yang sudah turun-temurun sebagai pengguna produkjasa suatu tabungan pada bank tertentu, atau adanya pengaruh tempat bekerja yang mewajibkan penggunaan produkjasa tabungan tertentu, sehingga dapat menimbulkan minat terhadap individu atau masyarakat tersebut untuk menabung. Di dalam dunia perbankan yang dimaksud dengan masyarakat yang mengkonsumsi produk tabungan di suatu bank adalah nasabah. Nasabah dalam lembaga perbankan memiliki arti yang sangat penting. Nasabah merupakan susuatu yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan sebuah bank. Oleh karena itu sebuah bank harus dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya agar dana yang terkumpul dari nasabah tersebut dapat disalurkan oleh bank yang bersangkutan kepada hal-hal yang produktif atau kepada pihak-pihak yang membutuhkan bantuan bank. Di dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang perbankan dimuat tentang jenis dan pengertian nasabah. Dalam pasal 1 angka 17 disebutkan bahwa pengertian nasabah yaitu merupakan pihak yang menggunakan jasa bank. Nasabah yang menggunakan jasa bank tersebut terbagi atas dua jenis, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Nasabah Penyimpan, yaitu nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. 2. Nasabah Debitur, yaitu nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.

2.2 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model pemikiran tentang bagaimana teori hubungan dengan berbagai faktor yang lainnya yang telah dianggap sebagai hal penting. Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan antara masing-masing variabel maka dapat dilihat pada kerangka konseptual berikut ini: Tingkat Suku Bunga Minat Menabung Tingkat Inflasi Gambar 2.2 Skema Kerangka Konseptual Universitas Sumatera Utara