spekulasi. Dari ketiga motif inilah maka terjadi permintaan akan uang, yang diberi nama liquidity preference. Menurut Keynes motif memegang uang tunai akan
menjamin likuid nya orang tersebut. Keinginan untuk tetap likuid inilah yang membuat orang bersedia membayar balas jasa dengan harga tertentu untuk
penggunaan uang. Pembayaran balas jasa akan penggunaan uang tersebut merupakan tingkat suku bunga.
Teori Keynes khususnya menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga uang tingkat suku bunga dengan unsur
permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi. Permintaan akan uang besar apabila apabila tingkat bunga rendah, dan permintaan akan uang akan relatif kecil apabila
tingkat suku bunga tinggi. Keynes berpendapat bahwa orang bisa berspekulasi mengenai perubahan tingkat suku bunga diwaktu mendatang perubahan harga pasar
obligasi di waktu mendatang dengan membeli obligasi atau menjual obligasi yang dimilikinya dengan harapan memperoleh keuntungan.
2.1.1.1 Fungsi Tingkat Suku Bunga
Suku bunga mempunyai fungsi yang penting dalam perekonomian, yaitu: 1.
Merupakan alat penting yang berpengaruh terhadap besarnya jumlah tabungan dan investasi masyarakat.
2. Membantu mengalirkan tabungan ke arah investasi untuk mendukung
pertumbuhan perekonomian.
Universitas Sumatera Utara
3. Merupakan alat yang dapat digunakan pemerintah dalam mengendalikan dan
menyeimbangkan jumlah uang beredar dari permintaan dan penawaran uang di perekonomian suatu negara.
2.1.1.2 Faktor-faktor Yang Menpengaruhi Tingkat Suku Bunga
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa untuk mengetahui seberapa besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh keduanya,
artinya baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman saling mempengaruhi satu sama lain, disamping faktor-faktor luar lainnya, seperti jangka waktu, jaminan, target
laba dan kebijakan pemerintah. Menurut Kasmir 2008: 131, faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar
kecilnya penetapan suku bunga adalah sebagai berikut: 1.
Kebutuhan dana Apabila bank mengalami kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan menaikkan suku bunga simpanan. Dengan naiknya suku bunga
simpanan maka akan menarik nasabah untuk menyimpan dana nya di bank dan kebutuhan dana dapat terpenuhi. Namun apabila dana simpanan banyak
sementara permohonan pinjaman sedikit maka bank akan menurunkan bungan simpanan sehingga mengurangi minat nasabah untuk menyimpan dana nya, atau
dengan cara menurunkan bunga kredit sehingga dapat meningkatkan permohonan kredit.
Universitas Sumatera Utara
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama bagi pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti
jika untuk bunga simpanan rata-rata 16 pertahun, maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan dinaikkan diatas bunga
pesaing, misalnya 16,5. Namun untuk bunga pinjaman harus berada dibawah bunga pesaing.
3. Kebijakan pemerintah
Dalam kondisi tertentu pemerintah dapat menentukan batas maksimal atau minimal suku bunga, baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Dengan
ketentuan batas minimal atau maksimal tidak boleh melebihi batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Target laba yang diinginkan
Target laba yang diinginkan merupakan besarnya keuntungan jumlah laba yang diinginkan oleh bank. Jika laba yang diinginkan besar, maka bunga pinjaman
ikut besar dan demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pihak bank harus hati- hati dalam menentukan persentase laba atau keuntungan yang diinginkan.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di masa mendatang dan
demikian pula sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
6. Hubungan baik
Pihak bank biasanya menggolongkan nasabahnya menjadi dua yaitu nasabah utama primer dan nasabah biasa sekunder. Penggolongan ini didasarkan pada
keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga
dalam penentuan suku bunganya pun berbeda dengan nasabah biasa.
2.1.2 Tingkat Inflasi