Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian

55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Muda Patria Kalasan yang berlokasi di Jl. Solo km 6 Bogem, Kalasan, Yogyakarta dengan subyek siswa kelas X jurusan Elektronika Industri TA 20132014. Dalam penelitian ini dibahas tiga variabel yang terdiri dari 2 variabel bebas dan satu variabel terikat. Sebagai variabel bebas yaitu kecerdasan emosional X1, motivasi belajar X2. Dan sebagai variabel terikat yaitu prestasi belajar siswa Y.

2. Deskripsi Variabel Kecerdasan Emosional

Data variabel kecerdasan emosional ini diukur melalui angket dengan butir pernyataan. Berdasarkan data dari 44 responden yang diolah melalui program SPSS Statistic 16.0 for windos diperoleh nilai tertinggi 72 dan nilai terendah 36. Hasil dari analisis menunjukan nilai Mean M sebesar 49,28, Median Me sebesar 50,18, Mode Mo sebesar 36, dan Standar Deviasi SD sebesar 9,286. Untuk menyusun distribusi frekuensi kecerdasan emosional dilakukan langkah berikut ini : 56 a. Menghitung jumlah interval kelas K = 1+ 3,3 log n = 1+3,3 log 44 = 1+ 3,3 1,643 = 6,422 dibulatkan menjadi 7 b. Menghitung rentang data Rentang data = data tertinggi – data terendah = 72 – 36 = 36 c. Menghitung panjang kelas Panjang kelas = rentang datajumlah kelas interval = 367 = 5,142 dibulatkan menjadi 6 Agar lebih mudah dipahami maka peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi seperti berikut ini : Tabel 11. Distribusi Frekuensi Variabel Kecerdasan Emosional No Interval Frekuensi Absolut Relatif 1 36 – 41 12 27,27 2 42 – 47 9 20,45 3 48 – 53 6 13,64 4 54 – 59 11 25 5 60 – 65 5 11,37 6 66 – 71 7 72 - 77 1 2,27 Selanjutnya tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram berikut: 57 Gambar 11. Histogram Variabel Kecerdasan Emosional Data tersebut kemudian digolongkan kedalam kategori kecenderungan variabel kecerdasan emosional. Untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan sebagai skor ideal sebagai kriteria perbandingan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel seperti berikut: Tabel 12. Kategori Kecenderungan Variabel Kecerdasan Emosional No Interval Frekuensi Kategori Absolut Relative 1 57 – 76 12 27,27 Sangat Tinggi 2 47,5 – 56 11 25 Tinggi 3 38 – 47,4 18 40,91 Rendah 4 19 - 37 3 6,82 Sangat Rendah Total 44 100 Tabel diatas menunjukan bahwa terdapat siswa yang ada dalam kategori sangat rendah yaitu 3 siswa 6,82, 18 siswa 40,91 dalam kategori rendah, 11 siswa 25 dalam kategori tinggi dan 12 siswa 27,27 dalam kategori sangat tinggi. Tabel distribusi kecenderungan variabel 12 9 6 11 5 1 2 4 6 8 10 12 14 F R E KUE N S I INTERVAL 36-41 42-47 48-53 54-59 60-65 66-71 72-77 58 kecerdasan emosional dapat digambarkan dalam bentuk pie chart berikut: Gambar 12. Pie Chart Kategeori Kecenderungan Variabel Kecerdasan Emosional

3. Deskripsi Variabel Motivasi Belajar

Data variabel motivasi belajar ini diukur melalui angket dengan butir pernyataan. Berdasarkan data dari 44 responden yang diolah melalui program SPSS Statistic 16.0 for windows diperoleh nilai tertinggi 96 dan nilai terendah 54. Hasil dari analisis menunjukan nilai Mean M sebesar 68,40, Median Me sebesar 66,26, Mode Mo sebesar 54, dan Standar Deviasi SD sebesar 9,808. Untuk menyusun distribusi frekuensi motivasi belajar dilakukan langkah berikut ini: SANGAT TINGGI 29 TINGGI 26 RENDAH 43 SANGAT RENDAH 2 SANGAT TINGGI TINGGI RENDAH SANGAT RENDAH 59 a. Menghitung jumlah interval kelas K = 1+ 3,3 log n = 1+3,3 log 44 = 1+ 3,3 1,643 = 6,422 dibulatkan menjadi 7 b. Menghitung rentang data Rentang data = data tertinggi –data terendah = 96 – 54 = 42 c. Menghitung panjang kelas Panjang kelas = rentang datajumlah kelas interval = 427 = 5,857 dibulatkan menjadi 6 Tabel 13. Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar No Interval Frekuensi Absolut Relatif 1 54-59 7 15,91 2 60-65 13 29,55 3 66-71 7 15,91 4 72-77 11 25 5 78-83 3 6,81 6 84-89 1 2,27 7 90-96 2 4,55 60 Selanjutnya tabel di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram berikut: Gambar 13. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Data tersebut kemudian digolongkan kedalam kategori kecenderungan variabel motivasi belajar .untuk mengetahui kecenderungan masing- masing skor variabel digunakan sebagai skor ideal sebagai kriteria perbandingan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel seperti berikut: Tabel 14. Kategori Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar No Interval Frekuensi Kategori Absolut Relative 1 72 – 96 17 38,64 Sangat Tinggi 2 60 – 71 20 45,45 Tinggi 3 48 – 59 7 15,91 Rendah 4 24 - 47 Sangat Rendah Total 44 100 Tabel diatas menunjukan bahwa tidak terdapat siswa yang ada dalam kategori sangat rendah, 7 siswa 15,91 dalam kategori rendah, 20 2 4 6 8 10 12 14 FR E KU E N SI INTERVAL 54-59 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-96 61 siswa 45,45 dalam kategori tinggi dan 17 siswa 38,64 dalam kategori sangat tinggi. Tabel distribusi kecenderungan variabel motivasi belajar dapat digambarkan dalam bentuk pie chart berikut : Gambar 14. Pie Chart Kategori Kecenderungan Variabel Motivasi Belajar

4. Deskripsi Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika

Data variabel prestasi belajar mata diklat Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika didapat dari nilai rapor siswa jurusan Elektronika Industri SMK Muda Patria Kalasan semester gasal TA 20132014 mata pelajaran Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika. Berdasarkan data yang diolah melalui program SPSS Statistic 16.0 for Windows diperoleh nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 75. Hasil dari analisis menunjukan Mean M sebesar 79,73, Median Me sebesar 78,00, Mode Mo sebesar 77, dan Standar Deviasi SD sebesar 4,406. SANGAT TINGGI 40 TINGGI 48 RENDAH 12 SANGAT RENDAH SANGAT TINGGI TINGGI RENDAH SANGAT RENDAH 62 Untuk menyusun distribusi frekuensi Prestasi belajar dilakukan langkah berikut ini: a. Menghitung jumlah interval kelas K = 1+ 3,3 log n = 1+3,3 log 44 = 1+ 3,3 1,643 = 6,422 dibulatkan menjadi 7 b. Menghitung rentang data Rentang data = data tertinggi –data terendah = 90 – 75 = 15 c. Menghitung panjang kelas Panjang kelas = rentang datajumlah kelas interval = 157 = 2,143 dibulatkan menjadi 3 Tabel 15. Distribusi Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat DPBE No Interval Frekuensi Absolut Relatif 1 75-77 19 43,18 2 78-80 11 25 3 81-83 5 11,36 4 84-86 3 6,82 5 87-89 4 9,09 6 90-92 2 4,54 7 93-95 63 Gambar 15. Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat DPBE Data tersebut kemudian digolongkan kedalam kategori kecenderungan variabel prestasi belajar mata diklat Dasar Perbaikan Bengkel Elektronika .untuk mengetahui kecenderungan masing-masing skor variabel digunakan sebagai skor ideal sebagai kriteria perbandingan. Hasilnya dapat dilihat pada tabel seperti berikut: Tabel 16. Kategori Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat DPBE Tabel diatas menunjukan bahwa tidak terdapat siswa yang ada dalam kategori sangat rendah, 5 siswa 11,36 dalam kategori rendah, 22 siswa 50 dalam kategori tinggi dan 17 siswa 38,64 dalam kategori 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 F RE KU E N S I INTERVAL 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 93-95 No Interval Frekuensi Kategori Absolut Relative 1 66,67 – 100 44 100 Sangat Tinggi 2 50 – 66,66 Tinggi 3 33,33 – 49 Rendah 4 – 33,32 Sangat Rendah Total 44 100 64 sangat tinggi. Tabel distribusi kecenderungan variabel korelasi kecerdasan emosional terhadap motivasi belajar dapat digambarkan dalam bentuk pie chart berikut : Gambar 16. Pie Chart Kategori Kecenderungan Variabel Prestasi Belajar Mata Diklat DPBE

B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas