129
Posisi Tingkir lor sebagai sentra industri konveksi mengundang para pengepul untuk datang menawarkan barang. M eskipun pengepul
ini berada pada posisi pengepul I maupun pengepul II, tetap saja kedatangan mereka diterima oleh pengusaha IK konveksi. Pengusaha
membangun jaringan dengan pengepul-pengepul tersebut, yang meskipun tidak banyak bahan baku yang ditawarkan tetapi menjadi
alternatif bagi pengusaha jika bahan baku langka.
Jaringan ini memberlakukan sistem ambil dulu bayarnya kemudian yang sangat bermanfaat bagi pengusaha yang mengalami
kesulitan modal untuk tetap berproduksi. Dalam sistem ini, pengusaha bisa mengambil kain limbah secukupnya sekitar 10 kg dari masing-
masing pengepul, tanpa harus membayar lunas. M ereka bisa membayar 20 untuk uang muka pada masa krisis ini. Bahkan bila membeli di
tempat pak Abidin, pengusaha tidak harus membayar uang muka, tetapi nanti 2 minggu kemudian harus menyetor sedikit, dan
seterusnya hingga lunas kata pak Abidin.
2. M embayar tepat waktu untuk mempertahankan jaringan
dengan penyuplai Kewajiban melunasi bahan baku tepat pada waktunya menjadi
suatu keharusan bagi pengusaha konveksi, supaya jaringan suplai bahan baku dapat dipertahankan dan usaha mereka dapat
berkelanjutan. Dengan membayar tepat waktu ada kepercayaan dari pengepul terhadap pengusaha IK konveksi di Tingkir Lor, sehingga
mereka akan tetap menyuplai bahan baku dengan sistem ambil barang dulu, bayarnya kemudian.
Pengusaha IK konveksi seringkali mengalami kesulitan ketika waktu pembayaran tiba, karena uangnya habis terpakai untuk
kebutuhan keluarga dan biaya produksi sebelumnya. Ibu Imrori menceritakan beliau sangat gugup menghadapi hari pembayaran.
Apalagi jika uangnya belum cukup untuk membayar lanjut beliau. M eskipun tidak mencukupi mereka tetap membayar dulu seberapa
uang yang ada, sisanya akan dibayar kemudian. Pengepul biasanya memahami kondisi mereka di masa krisis ini.
130
3. Berprofesi ganda sebagai pengepul dan pengusaha
Kelangkaan bahan baku yang berakibat pada mahalnya harga bahan baku membuat beberapa pengusaha berprofesi ganda sebagai
pengusaha sekaligus pengepul, supaya berpeluang membeli bahan baku dengan harga murah dan memiliki ketersediaan stok bahan baku yang
memadai. Dalam peran sebagai pengepul mereka dapat membeli banyak bahan baku dengan harga murah sehingga dapat dijual kembali
kepada pengusaha lain. Selanjutnya melakoni peran sebagai pengusaha memungkinkan mereka dapat mengolah bahan baku dengan harga
murah sehingga produk yang dihasilkan dapat ditekan harganya lebih murah. Beberapa pengusaha seperti pak Abidin dan mbak Ul
berpeluang melakukan peran ganda.
Peluang untuk menyandang peran ganda diperoleh karena adanya kesempatan bertemu dengan pengepul I yang hadir dengan
harga yang tidak tinggi karena jaringan langsung pengepul I dengan industri tekstil Solo atau garmen Ungaran. Pak Abidin menceritakan
beliau didatangi oleh pengepul I dari garmen Ungaran dan menawarkan kain legin dalam jumlah banyak dan harga murah kepada
beliau. Pak Abidin tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, kemudian meresponsnya dengan membeli kain legin tersebut, padahal belum
pernah mengolah celana dari kain Legin. Selanjutnya M bak Ul juga ditawari pengepul I dari Solo kain rol yang masih utuh, Bs-an nya
hanya 10 , untuk dibuatkan seprei. Kesempatan itu pun tidak disia- siakan oleh mbak Ul.
Untuk bahan membuat seprei, pengusaha IK Konveksi di Tingkir Lor harus membeli kain rol dari solo sehingga terbentuk
struktur jaringan antara pengusaha IK dan pengepul asal Solo. Pengusaha yang membuat seprei antara lain mbak ul, pak abidin dan
masa Susilo. Ketiga pengusaha ini langsung mengambil bahan kain rol dari pengepul asal solo. Jika digambarkan maka struktur jaringan untuk
mendapatkan kain rol adalah demikian :
131
Supplier : indust ri
tekst il Solo Pengepul 1 :
M bak Ul Unit Indust ri
kecil konveksi Tingkir lor
Supplier : industri tekstil Solo
Pengepul 1 Pengepul 2 sekaligus
pengusaha konveksi : mbak Ul
Unit IK konveksi Tingkr lor
M bak Ul berperan menjadi pengepul 2 bagi pengusaha IK konveksi yang minim modal. Pengepul 1 biasanya lebih
memprioritaskan pengusaha yang memiliki modal besar. Sedangkan pengusaha yang memiliki modal kecil, dapat membeli bahan baku dari
mbak Ul. Bahkan mbak Ul menganut sistem bawa dulu, yang mana dengan uang muka 30 hingga 50 mereka diijinkan membawa
bahan baku dan akan dilunasi nanti kalo produknya sudah terjual. Jika digambarkan struktur jaringan bahan baku yang melibatkan mbak ul
dalam peran gandanya adalah sebagai berikut :
Untuk membeli kain Bs-an bahan baku celana, maka sejak tahun 2009 hingga sekarang pak Abidin menjalin relasi bisnis dengan
pengepul asal Ungaran. Pak Abidin punya peluang dan modal untuk membeli kain BS-an dalam jumlah banyak, sehingga beliau mengambil
posisi sebagai pengepul 2 yang menjual kain BS-an kepada pengusaha kecil konveksi di Tingkir lor. jika digambarkan struktur jaringan suplai
bahan baku untuk mendapatkan kain BS-an tidak berbeda secara fisik dengan jaringan mbak Ul tetapi secara substansi berbeda. Jaringan yang
terbentuk adalah:
132
4. M enurunkan kualitas bahan baku