Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 31 Maret 2017 tidak diaudit dan 31 Desember 2016 diaudit dan Periode Tiga Bulan yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2017 tidak diaudit dan 2016 tidak diaudit Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain PT TOBA BARA SEJAHTRA TBK AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS March 31, 2017 unaudited and December 31, 2016 audited And Three Months Period ended March 31, 2017 unaudited and 2016 unaudited Expressed in United States Dollar, unless otherwise stated 111 42. INFORMASI PENTING LAINNYA lanjutan 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION continued b. Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral dan Batubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri

b. Priority to Fulfill Domestic Requirement on Mineral and Coal

Dalam bulan Desember 2009, KESDM mengeluarkan Permen 34 2009 yang antara lain mewajibkan perusahaan pertambangan batubara “Badan usaha” untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada Pemakai batubara dalam negeri “Domestic Market Obligation” atau “DMO”. Badan usaha yang tidak dapat mematuhi ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa peringatan tertulis paling banyak 3 kali dan pemotongan produksi batubara paling banyak 50 dari produksi tahun berikutnya. In December 2009, the KESDM issued Permen 342009, which requires coal mining companies “Entities” to sell a portion of their productions to domestic coal users “Domestic Market Obligation” or “DMO”. Entites which do not fulfill such requirement will be given written notice maximum 3 times of and reduction of the production in the next year up to 50. Sesuai dengan ketentuan dalam Permen 342009 tersebut, badan usaha yang penjualan dalam negeri melebihi kewajiban DMO-nya dapat mengalihkan kelebihan penjualan DMO-nya kepada badan usaha yang tidak dapat memenuhi kewajiban DMO-nya. Under the provision of the Permen 342009, entities - that have domestic sales in excess of their DMO requirement, may transfer the excess to entities which cannot fulfill their DMO requirement. Kelebihan DMO yang dialihkan tersebut dianggap sebagai pemenuhan kewajiban DMO suatu badan usaha, dengan syarat pengalihan tersebut mendapat persetujuan dari Menteri. The transferring of excess DMO will be deemed as the fulfillment of an entity’s DMO, provided such transfer were approved by the Ministry. Sampai tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini, entitas anak tidak menerima surat dari Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara mengenai kewajiban entitas anak sehubungan dengan Permen 342009 ini. Until the completion date of these consolidated financial statements, the subsidiaries have not received any letter from Directorate General of Minerals and Coal pertaining the subsidiaries obligation under the Permen 342009. c. Pelaksanaan reklamasi dan pascatambang c. Mine reclamation and post-mining activities