Pengawalan dan Pendampingan oleh Penyuluh adalah Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan Benih Bina adalah benih dari varietas unggul yang telah

vi 21 20

B. Sasaran Produksi Padi Tahun 2016

Sasaran produksi padi tahun 2016 sejumlah 76,23juta ton GKG atau meningkat 3,79 dibanding sasaran produksi tahun sebelumnya sebesar 73,44 ton GKG. Sasaran sejumlah tersebut diperoleh dari sasaran luas tanam 15,02 juta ha, sasaran luas panen 14,27 juta hadan sasaran produktivitas 53,40 kuha. Apabila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2015 ARAM II, sasaran produksi tahun 2016 meningkat 1,65, sasaran luas panen meningkat 0,63, produktivitas meningkat 0,96 , seperti pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Persentase Kenaikan Angka Sasaran 2016 Terhadap ARAM II 2015 BPS Sasaran indikatif luas tanam, panen, produktivitas dan produksi padi tahun 2016 per Provinsi, disajikan pada Lampiran 1. KOMODITAS URAIAN ARAM II 2015 SASARAN 2016 Luas Tanam jt Ha 14,69 15,02 2,26 Luas Panen jt Ha 14,18 14,27 0,63 Produktivitas KuHa 52,89 53,40 0,96 Produksi jt ton GKG 74,99 76,23 1,65 PADI vi 22 21

C. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi

Kendala dalam peningkatan produksi tanaman pangan yang semakin kompleks karena berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan strategis di luar sektor pertanian berpengaruh dalam peningkatan produksi tanaman pangan. Tantangan utama yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan adalah : 1. Meningkatnya permintaan beras sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk, 2. Terbatasnya ketersediaan beras dunia, dan 3. Kecenderungan meningkatnya harga pangan. Disamping tantangan, upaya peningkatan produksi tanaman juga dihadapi oleh sejumlah permasalahan, yaitu antara lain : 1. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global, 2. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, 3. Belum optimalnya sistem perbenihan nasional, 4. Terbatasnya akses petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani, 5. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan petani dan penyuluh, 6. Meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian, serta 7. Kurang harmonisnya koordinasi kerja antar sektor terkait pembangunan pertanian. Disamping itu, pembangunan pertanian selama ini masih dilaksanakan tersekat-