Bantuan pendampingan dan pengawalan di lapangan

vi 49 48 Pertanian, TNI-AD Pangdam, Dandim, Kodim, Korem, Babinsa dan stake holders lainnya. Pendampingan dan pengawalan dilakukan oleh Petugas Dinas Provinsi dan KabupatenKota termasuk PenyuluhPPL, POPT, PBT, KCD, Mantri Tani atau petugas lain sesuai kebutuhan di masing-masing lokasi; dan Aparat TNI-AD beserta jajarannyaBABINSA, Camat dan Kades atau lainnya serta petugas Pusat. Pengawalan dan penerapan pengembangan teknologi tanam jajar legowo padi dilakukan pula oleh para Peneliti BPTP di masing-masing lokasi yang penugasannya melalui Surat Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. Selanjutnya Pokja UPSUS Padi, Jagung dan Kedelai, atau Posko lainnya yang mendukung pencapaian sasaran produksi padi, pada setiap tingkatan KabupatenKota dan Provinsi harus lebih diaktifkan guna melakukan koordinasi dan sinergi dengan berbagai pihak dan instansi terkait untuk turun bersama memantau kondisi di lapangan, menggerakkan percepatan tanampanen serentak, pemeliharaan tanaman dan mengetahui segala permasalahannya untuk selanjutnya diselesaikan agar tidak menjadi penghambat dalam merealisasikan kegiatan. vi 50 49 VI. PENGORGANISASIAN DAN OPERASIONALISASI

A. Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi. Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan sesuai prinsip pelaksanaan Pemerintah yang baik good governance dan pemerintah yang bersih clean goverment, maka pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi tanaman serealia Padi harus memenuhi prinsip-prinsip: a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan; b. Membebaskan diri dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme KKN; c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, transparansi dan demokratisasi; d. Memenuhi asas akuntabilitas. Tanggung jawab teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan produksi tanaman padi berada pada Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan KabupatenKota, sedangkan tanggung jawab koordinasi pembinaan program berada pada Dinas Pertanian yang membidangi tanaman pangan Provinsi atas nama Gubernur. Tanggung jawab atas program dan kegiatan berada pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan