9
1. Rebekka Dosma Sinaga090200125, Sistem Koordinasi antara Bank Indonesia
dan Otoritas jasa keuangan dalam pengawasan bank setelah lahirnya Undang- undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas jasa keuangan.
2. Leo Chandra Jaya Bona Parti Tampubolon 107005050, Kewenangan Otoritas
Jasa Keuangan Dalam Mencegah Kejahatan Insider Trading di Pasar Modal. 3.
Ramsul Nababan 107005002, Analisis Terhadap Fungsi Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Sistem Perbankan.
Skripsi ini asli ditulis dan diproses melalui pemikiran penulis, referensi dari peraturan-peraturan, buku-buku, kamus hukum, internet, bantuan dari pihak-
pihak yang berkompeten dalam bidangnya yang berkaitan dengan skripsi ini. Dengan demikian keaslian skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawas jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana
pensiun dan asuransi. Keberadaan Otoritas Jasa Keuangan OJK ini sebagai suatu lembaga pengawas sektor keuangan di Indonesia perlu untuk diperhatikan, karena
harus dipersiapkan dengan baik segala hal untuk mendukung keberadaan OJK tersebut.
8
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menyebutkan: “Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat dengan OJK, adalah lembaga yang
8
Siti Sundari, Laporan Kompendium Hukum Bidang Perbankan, Jakarta : Kementrian Hukum dan HAM RI, 2011, hal. 44
Universitas Sumatera Utara
10
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. “ Pada dasarnya UU tentang OJK ini hanya mengatur mengenai
pengorganisasian dan tata pelaksanaan kegiatan keuangan dari lembaga yang memiliki kekuasaan didalam pengaturan dan pengawasan terhadap sektor jasa
keuangan. Oleh karena itu, dengan dibentuknya OJK diharapkan dapat mencapai mekanisme koordinasi yang lebih efektif didalam penanganan masalah-masalah
yang timbul didalam sistem keuangan. Dengan demikian dapat lebih menjamin tercapainya stabilitas sistem keuangan dan adanya pengaturan dan pengawasan
yang lebih terintegrasi.
2. Pengertian Pasar Modal
Pada dasarnya, pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik
dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen-instrumen keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi
konvertibel, dan berbagai produk turunan derivatif seperti opsi put atau call.
9
Di dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pengertian pasar modal dijelaskan dengan lebih spesifik sebagai kegiatan yang bersangkutan
dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
9
Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000, hal. 87.
Universitas Sumatera Utara
11
berkaitan dengan efek. Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah
bursa efek seperti yang dimaksud dalam Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat tentang Bursa. Menurut undang-
undang tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan efek adalah saham, obligasi serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.
Manfaat melakukan investasi di pasar modal dapat dipandang dari sisi pemodal yang membeli sekuritas dan dari sisi emiten yang menerbitkan
sekuritas. Dari sisi emiten, keberadaan pasar modal diperlukan sebagai suatu alternatif untuk menghimpun dan eksternal jangka panjang tanpa menggunakan
intermediasi keuangan. Di samping itu, pasar modal memungkinkan perusahaan menghimpun dana dalam bentuk equity.
10
Kebutuhan akan dana ini menjadi makin besar kalau kegiatan perusahaan- perusahaan mengalami peningkatan. Salah satu indikator peningkatan kegiatan
bisnis adalah jumlah kredit yang diberikan oleh bank-bank kepada perusahaan- perusahaan. Sayangnya sektor perbankan, hanya dapat memberikan dana dalam
bentuk kredit. Dalam teori keuangan dijelaskan bahwa penggunaan utang yang terlalu besar justru dapat meningkatkan biaya modal perusahaan. Dengan kata
lain, untuk menurunkan biaya modal, perusahaan mungkin suatu saat perlu menambah modal sendiri. Pasar modal memungkinkan perusahaan menghinpun
10
http:ekonomi.kabo.biz201106pengertian-pasar-modal.html diakses tgl 1 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
12
dana dalam bentuk modal sendiri.
11
Bagi pemilik dana pemodal, keberadaan pasar modal sangat diperlukan sebagai alternatif untuk melakukan investasi pada financial asset. Dengan
keberadaan pasar modal, tersedia berbagai finansial asset dengan risiko yang berbeda-beda. Pemodal dapat memilih finansial asset sesuai dengan preferensi
risikonya. Sejauh berlaku hubungan yang positif antara risiko dan tingkat keuntungan, pemodal bersedia memilih investasi yang lebih berisiko kalau mereka
dapat nengharapkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah:
a. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. b.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi
memberikan potensi keuntungan dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
c. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu
negara. d.
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah. e.
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesional.
12
11
Ibid., hal. 85.
12
Najib A. Gisymar, Insider Trading Dalam Transaksi Efek, Bandung : Penerbit Citra Aditya Bakti, 2002, hal. 66.
Universitas Sumatera Utara
13
3. Kegiatan Otoritas Jasa Keuangan OJK