64
C. Peran Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Pengawas Kegiatan Jasa
Keuangan di Sektor Pasar Modal
Keberadaan pasar modal dalam perekonomian modern sudah tidak dapat terelakkan lagi bagi seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali di Indonesia.
Tingginya permintaan akan barang dan jasa akibat dari semakin banyaknya umat manusia di dunia ini membuat perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa dan
perdagangan, harus mampu memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan masyarakat dunia secara global. Indonesia merupakan negara yang masuk dalam
kategori negara berkembang, kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan makin banyaknya perusahaan-perusahaan baru
yang bermunculan di Indonesia, baik domestik maupun asing, karena pangsa pasar yang potensial ada di Indonesia. Kewenangan yang dimiliki OJK ini
merupakan kewenangan yang diambil alih dari kewenangan yang sebelumnya dimiliki oleh Bapepam-LK. Pembaruan pengaturan dalam pengawasandan
pengaturan kegiatan jasa keuangan ini tidak hanya dimaksudkan untuk menggantikan kedudukan Bapepam-LK dalam melakukan pengawasan terhadap
kegiatan pasar modal, namun juga memberikan kewenangan terhadap OJK yang sifatnya lintas sektoral di sektor jasa keuangan.
56
Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi,
ekuiti saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar
56
Vicky Ho, Juajir Sumardi, Muhammad Ashri, Fungsi Otoritas Jasa Keuangan Dalam Penanganan Kejahatan Manipulasi Pasar Di Pasar Modal, Program Magister Ilmu Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. 2010.
Universitas Sumatera Utara
65
modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak
keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis
dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka
semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan
maupun organisasi perusahaan. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang jangka waktu lebih dari 1 tahun seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option,
futures, dan lain-lain. Struktur pasar modal di Indonesia tertinggi berada pada Menteri Keuangan
yang menunjuk Bapepam sebagai lembaga pemerintah yang melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan pasar modal. Sementara itu, bursa efek
bertindak sebagai pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak lain dengan
tujuan untuk memperdagangkan efek di antara mereka.
Universitas Sumatera Utara
66
Marak dan rumitnya kegiatan pasar modal, menuntut adanya perangkat hukum sehingga pasar lebih teratur, adil, dan sebagainya. Jadi hukum pasar modal
mengatur segala segi yang berkenaan dengan pasar modal. Di Indonesia, terdapat UU Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan
lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.
Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument.
57
Keberadaan pasar modal di Indonesia merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan perekonomian nasional, terbukti telah banyak industri dan
perusahaan yang menggunakan institusi ini sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat posisi keuangannya. Secara faktual pasar
modal telah menjadi pusat saraf finansial financial nerve centre pada dunia ekonomi modern dewasa ini, bahkan perekonomian modern tidak akan mungkin
57
https:datakata.wordpress.com20140401pasar-modal-2 diakses tgl 5 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
67
dapat eksis tanpa adanya pasar modal yang tangguh dan berdaya saing global serta terorganisir dengan baik. Selain itu, pasar modal juga dijadikan salah satu
indikator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara.
58
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan disingkat Bapepam- LK adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia
yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di
bidang lembaga keuangan. Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan.
59
Badan Pelaksana Pasar Modal, yaitu badan yang mengatur dan mengawasi jalannya pasar modal, termasuk mencoret emiten delisting dari lantai bursa dan
memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar peraturan pasar modal. Di Indonesia Badan Pelaksana Pasar Modal adalah BAPEPAM Badan Pengawas
dan Pelaksana Pasar Modal yang merupakan lembaga pemerintah di bawah Menteri Keuangan. BAPEPAM mempunyai tujuan antara lain :
60
1. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan yang akan go public
2. Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien
3. Mengikuti perkembangan emiten dan melindungi kepentingan pemodal
4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bursa efek dan lembaga
penunjang
58
Ishomuddin. 2010. Analisis Pengaruh variabel Makroekonomi Dalam dan Luar Negeri terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG di BEI periode 1999.1-2009.12 Analisis Seleksi
Model OLS-ARCHGARCH. Universitas Diponegoro. Semarang, hal.10
59
http:andhyzbaik.blogspot.com201201makalah-pasar-modal.html diakses tgl 5 Oktober 2014
60
https:riyanikusuma.wordpress.com20130207pasar-modal diakses tgl 5 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
68
5. Memberikan pendapat dan masukan kepada Menteri Keuangan tentang pasar
modal 6.
Menentukan prodsedur penjualan efek. Sebagaimana diketahui bahwa sebeum lahirnya UU Nomor 21 Tahun 2011
tentang OJK, model pengaturan dan pengawasan jasa keuangan terdapat diberbagai instansi seperti pengawasan perbankan dilaksanakan oleh Bank
Indonesia, sedangkan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK
Kementerian Keuangan. Otoritas Jasa Keuangan OJK juga mengawasi lembaga keuangan nonbank seperti asuransi, pasar modal, dan lembaga pembiayaan,
membuat regulasi dan menjatuhkan sanksi.OJK melakukan evaluasi atas penetapan tarif premi asuransi serta ketentuan biaya akuisisi pada lini
usahaasuransi kenderaan bermotor dan harta benda. OJK siap memberikan sanksi terhadap pelaku usaha yang tidak mematuhi aturan itu.
61
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan UUOJK, wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan di
pasar modal yang semula dimiliki oleh Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam sejak tanggal 31 Desember 2012 telah berpindah kepada OJK. Sebelum adanya
OJK, maka Bapepam dalam penegakan hukum hanya dalam urusan pemberian sanksi adminstrasi dan dalam lingkup hukum pidana bertugas melakukan
pemeriksaan dan penyidikan terhadap tindak pidana di bidang pasar modal untuk selanjutnya berkas pemeriksaan dan penyidikan oleh Bapepam tersebut diberikan
61
http:www.bppk.depkeu.go.idbdkmalangattachments356_KTI2020Lahirnya20 OJK.pdf diakses tgl 5 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
69
kepada kejaksaan untuk diperiksa kelengkapannya, apabila dianggap belum lengkap akan dikembalikan pada Bapepam untuk disempurnakan.
62
Dengan berlakunya UU OJK yang bertugas mengatur dan mengawasi lembaga keuangan termasuk pengawasan pasar modal, berdasarkan UUPM
merupakan kewenangan dari Bapepam. Sehingga dengan berlaku UU OJK tersebut kewenangan apa saja yang menjadi kewenangan Bapepam sesuai dengan
UUPM dan bagaimana kewenangan OJK dalam pasar modal. Apakah akan ada tumpang tindih kewenangan antara Bapepam dan OJK dalam pengawasan
transaksi dipasar modal, serta bagaimana harmonisasi peraturan perundang- undangan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang OJK.
63
OJK hanya mengawasi proses perdagangan atau transaksi di pasar modal Indonesia agar sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Sistem pengawasan terpadu ini dapat meminimalisasi kemungkinan
berbenturannya kordinasi antar lembaga. Jika ada berbagai lembaga pengawas dalam suatu sistem keuangan banyak tantangan yang harus dihadapi salah satunya
adalah memastikan kordinasi antar lembaga–lembaga agar terciptanya konsistensi dalam menentukan suatu kebijakan atau menentukan siapa yang bertanggung
jawab atas suatu kebijakan tersebut. Tetapi pada kenyataannya sering terjadainya kegagalan kordinasi dalam bentuk pengawasan yang dilakukan oleh lembaga
pengawasan terhadap dunia perbankan. Dalam proses pengawasan terpadu ini membutuhkan undang–undang baru, tetapi memungkinkan menjadi kesempatan
62
M. Irsan Nasarudin et. al. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Cetakan Ketujuh, Jakarta : Kencana Prenada Media, 2004, hal. 278.
63
https:ichwankurniablog.wordpress.com20140313independensi-otoritas-jasa- keuangan-dalam-pengawasan-pada-dunia-perbankan-ditinjau-berdasarkan-undang-undang-nomor-
21-tahun-2011-tentang-otoritas-jasa-keuangan diakses tgl 5 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
70
untuk kepentingan tertentu di sektor keuangan dalam membatasi proses efektifitas aturan dan pengawasan. Dengan adanya proses pengawasan terpadu akan
berbenturan dengan sistem pengawasan sektoral yang sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat menjadi kendala yang besar dalam proses pengawasan terpadu. Salah
satu cara dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan mencabut aturan pengawasan sektoral dan melakukan pembentukan pengawasan terpadu. Tetapi
yang perlu diperhatikan, dalam hal ini jangan sampai proses pembentukan aturan baru dapat di manfaatkan dan digunakan oleh kepentingan–kepentingan tertentu.
Dalam sistem pengawasan terpadu terdapat dua persoalan penting mengenai perubahan tata kelola yang akan dihadapi menuju sistem pengawasan
terpadu yang di inginkan. Kegagalan dalam mengatasi persoalan tersebut, secara efektif akan mengurangi kemampuan lembaga pengawasan yang baru dalam
kewenangannya melakukan pengawasan. Namun untuk pengawasan non bank di awasi oleh lembaga lain, seperti yang salah satunya pengawasan di dunia pasar
modal adalah Bapepam-LK. Fungsi pengawasan yang terpisah itu dapat terjadinya masalah-masalah terhadap kordinasi antara lembaga pengawas di lembaga sektor
keuangan.Untuk itulah Otoritas Jasa Keuangan hadir dan dapat membuat pembaharuan fungsi pengawasan di dunia bank dan non bank. Setelah Rancangan
Undang-Undang ini disahkan menjadi Undang-Undang, banyak tantangan yang akan dihadapi yaitu beberapa politisi menggunakan proses politik terbuka pada
perubahan struktur pengawasan untuk diadakannya suatu perundingan guna mendorong perwujudan suatu peangawasan terpadu dengan cepat tidak peduli
optimal atau tidak. Dalam sistem pengawasan terpadu terdapat dua persoalan
Universitas Sumatera Utara
71
penting, yaitu pertama, perubahan tata kelola yang akan dihadapi menuju system pengawasan terpadu yang di inginkan. Kedua, kegagalan dalam mengatasi
persoalan tersebut, secara efektif akan mengurangi kemampuan lembaga pengawasan yang baru dalam kewenangannya melakukan pengawasan.
64
Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan prinsip keterbukaan, yakni prinsip yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola atas prinsip keterbukaan di atas, Otoritas Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip “checks and
balances”. Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan. Fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa
Keuangan. Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan
perlindungan konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal.
65
64
http:www.jurnalhet.comdokumenringkasan-skripsi-harry-koot.pdf diakses tgl 5 Oktober 2014
65
Rioberto pranamulya sidauruk, pasar modal dalam otorisasi otoritas jasa keuangan Dari BAPEPAM Ke OJK, http:riosidauruk.blogspot.com201303dari-bapepam-ke-ojk.html
diakses tgl 5 Oktober 2014
Universitas Sumatera Utara
72
BAB IV INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM