BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian secara umum, baik nasional maupun internasional sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup dan perkembangan industri dan
perusahaan di masa datang. Industri sepeda motor di Indonesia mengalami pertumbuhan diiringi tingginya permintaan akan sepeda motor dari masyarakat.
Tingginya permintaan disebabkan masyarakat pada zaman modern memiliki tingkat mobilitas yang tinggi agar dapat berpacu dengan waktu. Penggunaan
sepeda motor sangat diminati masyarakat dengan alasan lebih efisien dari segi biaya, waktu dan perawatan, dalam melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari
Industri sepeda motor di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang meningkat walaupun perekonomian Indonesia terpuruk. Pertumbuhan permintaan
disebabkan masyarakat lebih memilih untuk menggunakan sepeda motor daripada transportasi lain dengan alasan lebih ekonomis dan irit. Menurut Asosiasi Industri
Sepeda Motor Indonesia AISI, saat ini terdapat 77 perusahaan assembling, manufaktur dan importir sepeda motor di Indonesia yang tercatat di Departemen
Perindustrian dan Perdagangan Deperindag, dari jumlah tersebut 6 diantaranya anggota AISI yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Piaggio dan Kymco,
serta 71 perusahaan lainya di luar keanggotaan AISI. Masing-masing merek sepeda motor tersebut berlomba melakukan inovasi produk dengan tipe, model,
dan teknologinya masing-masing yang disesuaikan dengan kebutuhan, profesi,
Universitas Sumatera Utara
status, gaya hidup dan hobi penggunanya. Tingkat penjualan sepeda motor di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Sepeda Motor di Indonesia
Tahun Penjualan Unit
2009 5.851.962
2010 7.369.255
2011 8.043.535
2012 7.141.586
2013 7.745.122
Sumber : Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia 2013
Berdasarkan data tingkat penjualan sepeda motor tersebut, jika pada tahun 2009 penjualan masih mencapai 5,8 juta unit, lima tahun kemudian angkanya naik
menjadi 7,7 juta unit. Pada tahun 2012 terjadi penurunan penjualan hal ini disebabkan disebabkan kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan uang muka
kredit sepeda motor minimal 25. Setiap dealer memiliki strategi dan sistem pemasaran yang berbeda untuk
menarik perhatian konsumen yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Sistem pemasaran pada saat jumlah dealer sepeda motor belum sebanyak saat ini,
dealer sepeda motor masih memakai sistem menunggu konsumen dimana pada saat itu permintaan sepeda motor masih tinggi dan persaingan belum banyak,
tetapi pada saat ini sistem pemasaran tersebut sudah tidak berlaku lagi. Pada masa sekarang ini dealer umumnya menerapkan strategi dengan menggunakan banyak
salesman sebagai sales-force dealer yang dapat langung bertemu dengan konsumen dengan memberikan pelayanan dan penawaran yang menarik agar
melakukan pembelian.
Universitas Sumatera Utara
Sarana transportasi yang cepat, handal, irit dan efisien menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat untuk menunjang kegiatan produktif dalam kehidupan
sehari-hari hal inilah yang menjadikan sepeda motor sebagai solusi. Masyarakat Aceh Tenggara juga lebih memilih menggunakan sepeda motor daripada alat
transportasi lain untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Berdasarkan rekapitulasi penjualan sepeda motor Honda pada PT. Capella Dinamik Nusantara Kutacane
periode tahun 2011 – 2013 disajikan pada tabel 1.2 berikut ini :
Tabel 1.2 Penjualan Sepeda Motor Honda Pada PT. Capella Dinamik
Nusantara Cabang Kutacane Tahun
Tunai Kredit
Jumlah
2011 908
1.079 1.987
2012 1.119
604 1.723
2013 1.147
719 1.866
Sumber : PT. Capella Dinamik Nusantara Cabang Kutacane 2014
Salah satu tujuan perusahaan adalah memperoleh laba maksimum melalui penjualan produk barang atau jasa dan untuk keberlangungan operasional
perusahaan, oleh sebab itu perusahaan berusaha untuk meningkatkan penjualan baik tunai maupun kredit. Masyarakat pada umumnya lebih menyukai bila
perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit karena pembayarannya dapat diangsur.
Menurut Soemarso 2004 : 80, Penjualan kredit adalah penjualan barang atau jasa dengan memberikan kelonggaran waktu yang biasanya dengan
memperbolehkan pelanggan membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. PT. Capellla Dinamik Nusantara merupakan salah satu dealer
resmi sepeda motor Honda yang bergerak di bidang otomotif yang menyalurkan
Universitas Sumatera Utara
sepeda motor Honda khususnya di Kutacane. PT. Capella Dinamik Nusantara melakukan penjualan secara kredit dan tunai. Menurut Fess et al. 2008,
penjualan adalah jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk barang dagang yang dijual, baik tunai maupun kredit.
Pada saat ini kegiatan transaksi kredit sulit untuk dihindari oleh pihak dealer. Adapun pihak yang berkepentingan dalam transaksi kredit yaitu pemberi
kredit kreditur dan penerima kredit debitur. Pihak dealer memberikan kredit dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan dan mengimbangi pesaing. Alasan
utama perusahaan menjual secara kredit karena perusahaan dapat menjual lebih banyak ketimbang jika hanya menjual secara tunai saja, kedua kadang kala lebih
menyenangkan untuk menjual secara kredit ketimbang secara tunai, ketiga manajemen meyakini bahwa pemberian kredit akan mendorong pembeli untuk
membeli sebuah barang yang kemungkinan tidak akan dibelinya jika barang tadi dijual secara tunai.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penjualan Kredit Terhadap Penjualan Sepeda Motor Honda Pada PT. Capella Dinamik Nusantara
Kutacane”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah