TUJUAN LOKASI PELAKSANAAN PROGRAM
2012
3 Jarak pemisah kode indeks tingkatan organisasi antara PC, MWC, dan PR ditandai dengan titik.
4 Nomor surat Syuriyah dan Tanidziyah tidak sendiri-sendiri. 5 Letak nomor surat rutin di bawah kepala surat sebelah kiri se-
dangkan letak nomor selain surat rutin berada di tengah di bawah judul surat.
6 Lampiran, diisi jika memang terdapat lampiran yang disertakan bersama surat tersebut sebagai tambahanpenjelasan yang
mempunyai kaitan langsung. 7 Jumlah lampiran ditulis dengan angka.
8 Perihal, ditulis isi atau pokok persoalan yang dimaksud. 9 Nomor, lampiran dan perihal tidak perlu dicetak permanen.
Pasal 5 Tanggal, Alamat dan Tujuan Surat
1 Surat menggunakan tanggal hijriyah sebelah atas dan miladiyah di bawahnya, tahun ditulis lengkap, terletak di sudut kanan atas
sejajar dengan nomor surat dan didahului dengan nama daerah dikeluarkannya surat.
2 Selain surat rutin penulisan tanggal berada di bawah penutup. 3 Alamat tujuan surat ditulis secara lengkap dan diletakan sebelah
kiri di bawah perihal. Pasal 6
Kalimat Pembuka Dan Penutup Surat 1 Setiap surat rutin dibuka dengan kalimat “Assalamu alaikum wr.
wb.” berada di bawah alamat tujuan surat, sejajar dengan perihal. 2 Setiap alinea rata kiri.
3 Setiap surat ditutup dengan “Wallahul muwaiq ila aqwamit tharieq,” dan untuk surat rutin ditambah “Wassalam wr. wb.”
yang berada di bawahnya. 4 Setiap surat harus menyebut dengan jelas pengirimnya orga-
nisasi yang mengirim. 5 Penulisan nama penandatangan dengan huruf besar semua tan-
pa tanda baca diberi garis bawah dan dibawahnya dicantumkan nomor induk anggota NIA.
6 Penulisan jabatan di atas nama penandatangan.
Pasal 7 Tembusan Surat
1 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Ranting harus memberikan tembusan kepada Pengurus Majlis Wakil Cabang
dan Pengurus Cabang. 2 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Majlis Wakil Ca-
bang harus memberikan tembusan kepada Pengurus Cabang. 3 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Cabang harus
memberikan tembusan kepada Pengurus Wilayah dan Pengurus Besar.
4 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Pengurus Wilayah harus memberikan tembusan kepada Pengurus Besar.
5 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Lajnah, Lembaga dan Badan Otonom harus memberikan tembusan kepada Pengurus Nah-
dlatul Ulama sesuai tingkatannya. 6 Setiap surat yang dikeluarkan oleh Kepanitiaan yang dibentuk
Nahdlatul Ulama dan perangkatnya di semua tingkatan, harus memberikan tembusan kepada pengurus yang membentuknya.
7 Setiap surat khusus yang ditandatangani selain Mandatori harus diberikan tembusan kepada Mandatori.
BAB IV PENYIMPANAN SURAT DAN LEMBAR DISPOSISI
Pasal 8 Penyimpanan Surat
1 Setiap surat keluar dan masuk setelah diagenda harus diarsip. 2 Surat keluar dibendel dalam satu ile.
3 Surat masuk dibendel sesuai dengan asal surat. 4 Surat Keputusan dibendel tersendiri.
Pasal 9 Lembar Disposisi
1 Setiap surat masuk sebelum diagenda, diberi lampiran lembar disposisi yang dibuat dengan ukuran kertas A5.