5. Kaderisasi Bidang Kesejahteraan dan Keadilan: 1. Pengembangan Ekonomi Umat

2012 c. Rendahnya harga hasil pertanian. d. Belum adanya budaya packaging atas hasil pertanian. e. Sulitnya akses pasar terutama akses pasar besar, karena ada- nya maia pasar. f. Sulitnya akses bank dan pendanaan bagi warga, terutama warga jam’iyyah NU. g. Warga NU belum mampu mensertiikatkan produksinya agar mendapat label halal.

2. TUJUAN

a. Hasil pertanian meningkat segi produksi dan kualitas. b. Mampu mengelola hasil pertanian, utamanya pasca panen. c. Menjaga kualitas hasil pertanian secara terus menerus. d. Akses pasar hasil pertanian dan hasil kreasi warga tidak sulit. e. Akses bank dan pendanaan untuk usaha warga tidak suli. f. Memudahkan warga NU utk mendapatkan sertiikasi halal.

3. LOKASI

Dalam waktu 2,5 tahun ini akan dilaksanakan 20 Desa, 15 keca- matan 7 Kabupaten, 4 Propinsi.

4. TARGET GRUP

a. Para pengurus Harian PCNU terutama yang membidangi eko- nomi. b. Para pengurus Harian MWCNU terutama yang membidangi ekonomi. c. Para Pengurus Harian Ranting NU. d. Para petani NU. e. Para pengusaha menengah bawah NU. f. Warga NU yang mengalami kesulitan ekonomi. g. Dalam waktu 2,5 tahun ini akan menjangkau 2.000 peserta.

5. PROGRAM

a. Penguatan dan pengembangan ekonomi melalui lembaga keuangan mikro konvensionalsyari’ah b. Pengembangan sector pertanian dan sumber daya alam. c. Fasilitasasi sertiikat halal.

6. KEGIATAN

a. Pelatihan dan Penguatan Pengelolaan Keuangan Mikro Kon- vensional KJKS. b. PWNU dan PBNU mencari peluang pendanaan yang bisa diakses oleh Cabang, MWC, Ranting dan warga NU. c. Pelatihan Peningkatan SDM di bidang pertanian, peternakan dan perikanan di tingkat PCNU dan MWC NU. d. Pelatihan Packaging hasil pertanian dan kreasi warga NU. e. Pelatihan pemasaran di tingkat Ranting, MWC dan Cabang jika perlu. Untuk PWNU dan PBNU mencari peluang pasar yang diinformasikan ke Wilayah dan Cabang. f. PCNU melakukan kegiatan penyadaran Sumber Daya Alam yg tersedia di masing-masing daerah g. PCNU dan PWNU secara bersama-sama menginventarisasi masalah sosial warga NU. h. PBNU memfasilitasi terbentuknya Lembaga Sertiikasi Halal dan Jujur bagi Warga NU.

D. BIDANG KELEMBAGAAN PRIORITAS PROGRAM BIDANG KELEMBAGAAN

1. PENDAHULUAN

Nahdlatul Ulama sebagai organisasi social kemasyarakatan ter- besar di negeri ini telah diakui peran serta aktifnya dalam kancah ber- bangsa dan bernegara Republik Indonesia ini, bahkan sangat cukup dominann pada saat perjuangan membebaskan diri dari cengkraman penjajah, merumuskan bimngkai Negara Kesatuan Republik Indone- sia yang berbhineka tunggal ika, kemudian mengisinya dengan ker- ingat dan peluh dalam membangun masyarakat dan bangsa yang sudah merdeka menuju masyarakat yang berdaulat adil dan makmur. Pada sisi lain peran Nahdlatul Ulama itu akan dengan send- irinya tampak ada dan diakui keberadaannya manakala secara kelem- bagaan Nahdlatul Ulama itu tertata dengan rapih, tertib serta solid sistem keorganisasiannya, warganya mematuhi dan mentaati aturan- aturan organisasinya begitupun para pengurusnya melaksanakan amanah kepengurusan dengan baik dan menjadi contoh utama dan pertama sebagai nahdliyyin yang baik sekaligus sebagai warga Nega- ra yang baik. 2012 Peningkatan kualitas Jaringan kerja baik regional, nasional mau- pun internasional adalah menjadi sebuah kemestian yang menuntut keseriusan khidmad dari pengurus NU di semua lini untuk mewujud- kannya. Secara kelembagaan NU akan tetap eksis dan mantab bila didu- kung penegelolaan keuangan yang akuntable, Dana dengan sumber- sumbernya yang telah ditetapkan oleh organisasi harus menjadi per- hatian serius untuk mewujudkan kemandirian NU. Di era informatika yang sudah sedemikian maju ini warga Nahdliyyin tidak boleh keting- galan bahkan jika perlu harus berada di garda depan.

2. LATAR BELAKANG

Dalam usianya yang hamper mendekati satu abad Nahdlatul Ulama masih menghadapi persoalan kelembagaan yang tidak mudah penyelesaiannya. Tingkat pengurus Nahdlatul Ulama yang berada di ujung tombak, yakni Pengurus Anak Ranting masih banyak yang be- lum berfungsi sebagaimana mestinya, terlebih disebabkan oleh fak- tor koordinasi dan konsolidasi dari kepengurusan yang ada di tingkat atasnya yang tidak berjalan dengan baik. Bahkan jangankan anak ranting, tingkat ranting, MWC PC sampai ke PW masalah ini menjadi penyebabnya. Di beberapa wilayahDaerah utusan pengurus untuk kegia- tan kepengurusan tingkat atasnya yang berbeda-beda, yang hadir orangnya ya itu-itu saja, apalagi sampai ke tingkat yang paling ujung yakni pengurus anak ranting. Apabila mata rantai kepengurusan dari tingkat yang paling bawah hingga yang tertinggi ini bisa berfungsi dengan baik sebagaimana yang dicita-citakan maka alangkah dahsy- atnya NU ini. Persoalan sosialisasi program saja, bisa dihitung dengan jari yang melaksanakan sampai tingkat paling bawah, apalagi pelak- sanaan program itu sendiri. Atas dasar itu, maka penataan, penguatan kepengurusan dari tingkat anak ranting sampai tingkat Wilayah itu menjadi sangat ur- gen. 3. PRIORITAS PELAKSANAAN PROGRAM DASAR Dalam masa khidmat kepengurusan PBNU yang sekarang ini, sisa waktu yang ada harus dititik-beratkan pada penanganan serius tentang menggerakkan kembali, memompa motivasi perkhidmatan para pengurus dari tingkat anak ranting samapai dengan tingkat