untuk menghadapi tuntutan demi tuntutan akan kebutuhan setiap orang terutama tempat tinggal yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan
partisipasi masyarakat serta tanggung jawab dan kewajiban Negara dalam penyelenggaraan rumah susun. Untuk itu perlu diadakan penyempurnaan peraturan
perundang-undangan yang dapat mengcover semua permasalahan yang menyangkut rumah susun.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, maka diterbitkanlah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Lahirnya undang-undang tersebut juga
merupakan instruksi dari Pasal 46 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menetapkan bahwa ketentuan mengenai
rumah susun diatur sendiri dengan undang-undang. Terjadi perbedaan substansi antara Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985. Perbedaan substansi tersebut tentunya akan memberikan dampak bagi pembangunan rumah susun guna
tercapainya pasal 28 H ayat 1 setiap orang berhak hidup sejahtera yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Banyak hal yang tidak diatur
dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1985 kini disempurnakan dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2011.
Dengan demikian perlu ditilik Pelaksanaan Undang-Undang No.20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan dan Permukiman Layak
Huni.
B. Permasalahan
Berdasarkan pada pengamatan penulis yang bersumber dari beberapa literatur baik yang berbentuk peraturan perundang-undangan maupun yang menggambarkan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
kondisi sosial politik masyarakat Indonesia dewasa ini, maka untuk pahaman lebih lanjut, penulis mengemukakan beberapa permasalahan yang berkisar sebagai berikut:
1. Apa dasar hukum dan tujuan rumah susun, serta konsep dan klasifikasi
perumahan pemukiman dan program-program pemerintah dalam pelaksanaan perumahan dan permukiman yang layak huni
?
2. Apa Kriteria Dan Syarat Calon Penguhuni Rumah Susun, Implementasi Perumah
Dan Permukiman Yang Layak Huni Sertelah Lahirnya Dan Kaitannya Denga Jaminan Bank Setelah Lahirnya Undang-Undang No.20 Tahun 2011?
3. Bagaimana langkah-langkah pemerintah dalam penyelesaian hambatan
pembangunan rumah susun?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Untuk mengetahui dasar hukum dan tujuan rumah susun, serta konsep dan klasifikasi perumahan pemukiman dan program-program pemerintah dalam
pelaksanaan perumahan dan permukiman yang layak huni. b.
Untuk mengetahui kriteria Dan Syarat
Calon Penguhuni Rumah Susun, Implementasi Perumah Dan Permukiman Yang Layak Huni Sertelah
Lahirnya Dan Kaitannya Denga Jaminan Bank Setelah Lahirnya Undang- Undang No.20 Tahun 2011.
c.
Untuk mengetahui langkah-langkah pemerintah dalam penyelesaian hambatan pembangunan rumah susun.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Manfaat
Diharapkan penelitian yang dilakukan ini akan memberikan manfaat antara lain:
a. Secara teoritis
Skripsi ini diharapkan bermanfaat sebagai tambahan dokumentasi dalam segi hukum terhadap persoalan pembangunan bangunan rumah susun di Indonesia
serta dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan hukum Agraria dalam penyelenggaraan Negara dan Pemerintah.
b. Secara praktis
Secara praktis penulisan skripsi diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi siapapun yang memiliki ketertarikan pada bidang agraria,
khususnya mengenai pelaksanaan pembangunan rumah susun di Indonesia. D. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Sepanjang yang telah ditelusuri dari perpustakaan dan di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, serta sepengetahuan dari penulis, skripsi yang
berjudul “Tinjauan Atas Undang-Undang No.20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan dan Permukiman yang Layak Huni Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah ” belum pernah ditulis sebagai skripsi dan
skripsi ini asli serta bukan plagiat ataupun diambil dari skripsi orang lain. Semua ini merupakan implikasi etis dari sebuah proses penemuan kebenaran ilmiah. Sehingga
penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Apabila ada skripsi yang sama, maka akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya oleh penulis.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
E. Tinjauan Kepustakaan