Peranan Perbankan dalam Menyelesaikan Hambatan Pengadaan Rumah

dalam UU Rusun tersebut masih diperlukan bagaimana petunjuk pelaksana juklak dan petunjuk teknis juknis.

C. Peranan Perbankan dalam Menyelesaikan Hambatan Pengadaan Rumah

Susun Pasal 54 UU No.20 tahun 2011 menyatakan Sarusun umum yang memperoleh kemudahan dari pemerintah hanya dapat dimiliki atau disewa oleh MBR. Dari uraian pasal tersebut diatas kita tahu bahwa yang bisa menyewa atau membeli rumah susun ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah, dengan disubsidi oleh pemerintah pusat, provinsi dan kabupatenkota. Pasal 72 ayat 1 UU No.20 tahun 2011 Untuk mewujudkan penyediaan rumah susun yang layak dan terjangkau bagi MBR, Pemerintah menugasi atau membentuk badan pelaksana. Dalam hal ini badan pelaksana yaitu salah satu bank yang telah dipercaya pemerintah untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dengan cara kredit yang dapat dicicil selama lima belas tahun dengan tidak tingkat bunga yang rendah sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah yang telah diatur dalam mendukung program ini. Pasal 86 UU No. 20 tahun 2011 Pemerintah memberikan bantuan dan kemudahan dalam rangka pembangunan, penghunian, penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan rumah susun bagi MBR. Tindak lanjuta dari pasal tersebut diatas maka Menpera mengeluarkan Permenpera Nomor 7 dan 8 Tahun 2012 sebagai perubahan Permenpera Nomor 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA dan 4 Tahun 2012 tentang Pengadaan Perumahan melalui Kredit Pemilikan Rumah Sejahtera dengan Dukungan FLPP. Menpera Djan Faridz mengubah skema FLPP lewat Peraturan Menteri Perumahan Permenpera nomor 3 dan 4 tahun 2012, dengan kondisi tingkat suku bunga menjadi 7,25 persen dari sebelumnya 8,15 persen, harga rumah subsidi Rp 70 juta, jangka waktu pinjaman 15 tahun, bebas Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penghasilan PPh 1 persen, dan uang muka 10 persen dari harga rumah. Menurut ketentuan Permenpera ini, tercantum harga rumah Rp 70 juta untuk tipe minimal rumah 36 meter persegi. Pasal 53 Peraturan No.4 1988 mengatakan bahwa : 1. Kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang berkehendak untuk memiliki satuan rumah susun sederhana dapat diberikan kemudahan baik langsung maupun tidak langsung. 2. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut oleh Menteri yang bertanggung jawab di bidang pembangunan perumahan dan Menteri lain yang terkait serta Pemerintah Daerah yang bersangkutan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Menurut pengamatan penulis berdasarkan pengamatan penulis baik melalui tulisan, buku, koran atau internet peranan perbankan dalam menyukseskan masalah perumahan cukup signifikan karena pemilikan rumah dapat diajukan melalaui peminjaman di bank dengan cicilan per bulan selama 15 tahun dengan bunga yang sangat rendah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS TENTANG RUMAH SUSUN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

0 25 13

Tinjauan Yuridis terhadap Iktikad Baik Pengembang Rumah Susun dalam Tindakan Hukum Pemesanan Rumah Susun Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

1 3 56

PEMBELIAN RUMAH SUSUN BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN DI ATAS MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN.

0 0 1

Pengawasan Perumahan Bersubsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kota Surakarta Terhadap Program Pembangunan Rumah Susun yang Dikelola Pemerintah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Surakarta.

0 2 17

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

0 0 82

Kedudukan Iklan Dalam Jual Beli Apartemen Ditinjau Dari Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun

0 1 11

BAB II DASAR HUKUM DAN TUJUAN RUMAH SUSUN, SERTA KONSEP, KLASIFIKASI PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN PROGRAM-PROGRAM PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI A. Dasar Hukum Rumah Susun di Indonesia - Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

0 0 13

TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI

0 0 8