Peremajaan Kota dan Lingkungan Perumahan Kumuh

relatif tingginya harga rumah dan perbandingan kebutuhan dengan rumah yang dapat dihasilkan oleh Perum Perumnas, program ini belum dapat membantu sebagian besar masyarakat berpenghasilan rendah. 34 Peremajaan lingkungan perumahan kumuh merupakan bagian dari progran peremajaan kota. Program ini dilaksanakan berdasarkan, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1990 tentang peremajaan Permukiman Kumuh di atas Tanah Negara. Sesuai dengan Instruksi Presiden tersebut, arahnya adalah sebagai berikut

2. Peremajaan Kota dan Lingkungan Perumahan Kumuh

35 a. Peremajaan Permukiman Kumuh adalah pembongkaran sebagian atau seluruh permukiman kumuh yang sebagian besar atau seluruhnya berada di atas tanah negara dan selanjutnya ditempat yang sama dibangun prasarana dan fasilitas lingkungan, rumah susun serta bangunan-bangunan lainnya sesuai dengan rencana tata ruang kota yang bersangkutan. : b. Peremajaan Permukiman Kumuh bertujuan untuk: • Meningkatkan mutu kehidupan, harkat, derajat, dan martabat masyarakat penghuni permukiman kumuh terutama golongan masyarakat berpeng- hasilan rendah, dengan memperoleh perumahan yang layak dalam lingkungan permukiman yang sehat dan teratur. • Mewujudkan kawasan kota yang ditata secara sesuai dengan fungsinya sebagai ditetapkan dalam rencana tata ruang kota yang bersangkutan. • Mendorong penggunaan lahan yang lebih efisien dengan pembangunan rumah susun, meningkatkan tertib bangunan, memudahkan penyediaan 34 Ibid, hal.178-179 35 Ibid, hal. 181-182 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang diperlukan serta mengurangi kesenjangan kesejahteraan penghuni dari berbagai kawasan daerah perkotaan. Prinsip pelaksanaan program tersebut adalah para penghuni wilayah yang diremajakan dan ditampung dalam rumah-rumah susun yang akan dibangun di wilayah-wilayah tersebut atau di lokasi lain yang dekat dengan lokasi peremajaan tersebut. Rumah-rumah tersebut dapat disewa maupun dimiliki dengan bantuan fasilitas kredit pemilikan rumah. Selama proses perombakan dan pembangunan kembali tersebut masyarakat yang terlibat akan ditampung di dalam perumahan sementara. Konsep pemikiran dari program ini, selain untuk meningkatkan kondisi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah, adalah untuk mendapatkan lahan di lokasi-lokasi yang strategis di dalam kota yang nilai lahannya cukup tinggi. Dengan demikian, sasaran utama dari program ini adalah untuk dapat menampung para penghuni di kawasan tersebut dalam rumah susun, sehingga terdapat kelebihan lahan yang cukup luas, untuk dapat dipergunakan pembangunan fasilitas-fasilitas kota yang secara komersial menguntungkan. Hal ini mengakibatkan pembangunan kembali perumahan masyarakat yang tadinya horisontal, untuk meningkatkan daya tampung lahan perlu dibangun secara vertikal dalam bentuk rumah susun sederhana. Dengan demikian, biaya konstruksi setiap unit rumah menjadi lebih tinggi bila dibandingkan, dengan pembangunan rumah murah biaya. Selain biaya pembangunan rumah susun, masih ada biaya-biaya lain yang perlu dikeluarkan dalam kegiatan ini, yaitu biaya pembongkaran rumah-rumah lama, pembangunan fasilitas penampungan sementara bagi para penghuni rumah dan pemasangan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA prasarana air, listrik, pembuangan limbah dan prasarana jalan lingkungan. Dengan demikian, program ini memerlukan biaya yang cukup besar. Mengingat kegiatan ini memerlukan perhitungan ekonomi yang teliti, perencanaan dan perancangan yang rinci, pengelolaan pembongkaran, penampungan serta pembangunan dalam jumlah yang relatif besar, pelaksanaannya harus dilaksanakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang profesional mempunyai tenaga ahli yang memadai dan mempunyai modal yang cukup besar. Menurut pengarahan Pemerintah organisasi yang memungkinkan kegiatan tersebut antara lain: a. Pemerintah Pusat, melalui Departemen pekerjaan Umum, dengan sumber dana dari APBN dan atau pinjaman atau bantuan luar negeri. b. Badan Usaha Milik Negara, seperti Perum Perumnas, dengan modal dari perusahaan itu sendiri maupun pinjaman dari pihak luar. c. Badan Usaha Milik Daerah, dengan modal dari perusahaan, bantuan dari pemerintah atau pinjaman luar negeri. d. Perusahaan pengembang swasta, dengan modal dari perusahaan maupun kerja sama dengan berbagai pihak dalam maupun luar negeri. e. Yayasan-yayasan semi pemerintah, seperti yayasan dana pension atau yayasan- yayasan lain yang mempunyai simpanan dana yang cukup besar, yang bekerja sama dengan pihak lain. Ditinjau dari kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah, sampai saat ini program ini belum berkembang dan belum menguntungkan masyarakat berpenghasilan rendah. Ditinjau dari kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah, sampai saat ini UNIVERSITAS SUMATERA UTARA program ini belum berkembang dan belum menguntungkan masyarakat berpenghasilan rendah.

3. Perbaikan Kampung

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS TENTANG RUMAH SUSUN DI INDONESIA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

0 25 13

Tinjauan Yuridis terhadap Iktikad Baik Pengembang Rumah Susun dalam Tindakan Hukum Pemesanan Rumah Susun Dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.

1 3 56

PEMBELIAN RUMAH SUSUN BERSUBSIDI OLEH MASYARAKAT YANG BERPENGHASILAN DI ATAS MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN.

0 0 1

Pengawasan Perumahan Bersubsidi Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman Oleh Pemerintah Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun Oleh Pemerintah Kota Surakarta Terhadap Program Pembangunan Rumah Susun yang Dikelola Pemerintah Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Kota Surakarta.

0 2 17

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN

0 0 82

Kedudukan Iklan Dalam Jual Beli Apartemen Ditinjau Dari Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun

0 1 11

BAB II DASAR HUKUM DAN TUJUAN RUMAH SUSUN, SERTA KONSEP, KLASIFIKASI PERUMAHAN PEMUKIMAN DAN PROGRAM-PROGRAM PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI A. Dasar Hukum Rumah Susun di Indonesia - Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20

0 0 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Atas Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun Dalam Penyediaan Perumahan Dan Permukiman Yang Layak Huni Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

0 0 13

TINJAUAN ATAS UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SUSUN DALAM PENYEDIAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG LAYAK HUNI BAGI MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SKRIPSI

0 0 8