16
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan pada pendahuluan di atas, penulis menemukan dua masalah yang akan di bahas dalam
penelitian ini. Masalah – masalah yang akan di bahas adalah sebagai berikut : 1.
Bagaimana bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC
FIB USU ? 2.
Faktor – faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan
oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan bentuk kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV
2. Mendeskripsikan faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan
penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester
PSSC FIB USU.
IV PSSC FIB USU.
17
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang dapat di ambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca khususnya mahasiswa PSSC FIB USU tentang penggunaan kata
bantu bilangan yang sesuai dengan tata bahasa. 1.4.2
Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta
dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mempersempit ruang lingkup penelitian dengan memfokuskan pada analisis kesalahan kata benda bantu bilangan dalam
bahasa Mandarin yang dilakukan oleh mahasiswa semester IV PSSC FIB USU. Penulis merasa mahasiswa semester IV PSSC FIB USU sangat tepat sebagai
objek dalam penelitian ini, karena mahasiswa semester IV PSSC FIB USU masih terdapat kesalahan dalam menggunakan kata benda bantu bilangan dalam bahasa
Mandarin.
18
Data yang diperoleh adalah data kuesioner yang berupa soal mengenai kata benda bantu bilangan yang dikembalikan oleh mahasiswa semester IV PSSC
FIB USU.
19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ,KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
Pada bab II berisi tentang tinjauan pustaka, konsep dan landasan teori.
Tinjauan pustaka terdiri dari hasil penelitian terdahulu yang berupa jurnal – jurnal, skripsi dan tesis mengenai penjelasan lebih dalam tentang kata benda kata bantu
bilangan. Konsep yang diajukan pada bab II berkenaan dengen pengertian analisis kesalahan, kata, kata bantu dan kata bantu bilangan. Teori yang digunakan pada
landasan teori dalam penelitian ini adalah sintaksis dan analisis kesalahan.
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic 2006 yang berjudul “Mingliàngcí De F
ēnlèi Yǔ Duìwài Hànyǔ Mingliàngcí Jiàoxué” yang di tulis oleh Wang Han Wei. Dalam jurnal ini, Wei memaparkan penggolongan kata
benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin. Penggolongan ini untuk mempermudah pelajar asing dalam mempelajari kata benda bantu bilangan. Wei
juga menjelaskan bahwa kata benda bantu bilangan dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu kata benda bantu bilangan khusus dan kata benda bantu bilangan
pinjaman. Pembahasan dalam jurnal ini sangat bermanfaat bagi penulis untuk dapat melihat penggolongan – penggolongan jenis kata benda bantu bilangan
dalam bahasa Mandarin.
20
Sementara itu, dalam Jurnal Electronic Chinese Academic 2007, Jing Jing dan Chang Liang menulis artikel yang berjudul “Hàn Y
īng Liàngcí Zhī ǐjiào”. Dalam jurnal ini Jing dan Chang membandingkan penggunaan kata benda bantu
bilangan bahasa Mandarin dengan bahsa Inggris. Jing dan Chang juga memaparkan tentang perbedaan jenis kata bantu bilangan dan ciri-ciri kata bantu
bilangan dalam bahasa Inggris dan bahasa Mandarin. Hasil yang di dapat bahwa dalam bahasa Mandarin jenis kata bantu bilangan satuan individual lebih banyak
dari satuan kolektif, sedangkan dalam bahasa Inggris di dapat bahwa jenis kata bantu bilangan satuan kolektif lebih banyak dari satuan individualnya.
Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena jurnal ini menerangkan lebih dalam mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan jenis
individual dan kolektif dalam bahasa Mandarin. Selanjutnya dalam skripsi Cherry Cerianti 2011 yang berjudul “Analisis
Kontrastif Kata Bantu Bilangan Dalam Bahasa Mandarin Dan Bahasa Indonesia”, Cherry memaparkan tentang perbedaan dan persamaan kata bantu
bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Skripsi ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran
dan penjelasan mengenai penggunaan kata bantu bilangan dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic 2005, yang berjudul “Liàngcí Shu
āng Hé Duì De Biànxī” Wang Suping memaparkan analisis pada kata benda bantu bilangan
shuāng 双 dan duì 对 baik dari segi makna dan penggunaannya. Pembahasan pada jurnal ini sangat mendukung penulis, karena
21
jurnal ini menerangkan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan shuāng
双 dan duì 对 dalam bahasa Mandarin. Dalam Jurnal Electronic Chinese Academic
2007 Wang Zhifang menulis artikel yang berjudul “Liàngcí Gè de Sh
ǐyòng Fàn Huà Guǎnjiàn ”. Fang memaparkan tentang makna dan penggunaan kata benda bantu bilangan 个 gè
dalam bahasa Mandarin modern. Hasil dari penelitian ini memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan 个 gè adalah kata benda bantu bilangan individual, namun
penggunaannya tidak dapat terikat oleh kata benda bantu bilangan lainnya. Dalam tesis yang berjudul “Duìwài Hàny
ǔ Jiàoxué Zhōng de Míng Liàngcí Pi
ān Wù Fēnxī Jí Jiàocái Yánjiū” 2009 di tulis oleh Zhang Jing,
memaparkan bahwa kata benda bantu bilangan dalam bahasa Mandarin adalah jenis kata yang sangat susah untuk di pelajari dan perlu adanya metode yang tepat
dalam pengajarannya. Jing juga menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan terhadap mahasiswa Amerika, Eropa, Jepang dan Korea. Hasil
yang di dapat pada penelitian ini menganjurkan kepada pendidik agar pelajar lebih sering diberikan hafalan dan contoh mengenai kata benda bantu bilangan. Tesis
ini sangat mendukung penulis pada bagian pembahasan, penulis dapat melihat penjabaran dan penjelasan mengenai penggunaan kata benda bantu bilangan
dalam bahasa Mandarin.
Pada jurnal dan skripsi yang ditulis oleh para peneliti Cina tersebut membahas mengenai kata benda bantu bilangan yang berkaitan dengan skripsi
22
penulis. Dalam skripsi ini, penulis melakukan penelitian yang berbeda yaitu menganalisis kesalahan penggunaan kata benda bantu bilangan dalam kalimat
bahasa Mandarin. Hal ini tentu sangat berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini akan difokuskan kepada mahasiswa semester IV PSSC FIB
USU.
2.2 Konsep