BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Pengertian Bank
Bank diklasifikasikan menjadi bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Kasmir,2008
Bank syariah didefinisikan sebagai bank dengan pola bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam produk
pendanaan, pembiayaan, maupun dalam produk lainnya dimana produk-produk pendanaan dan pembiayaan pada bank syariah harus menghindari unsur riba,
gharar, dan maysir. Ascarya,2006:2 Pengertian bank juga dapat didefinisikan sebagai berikut. Sistem
perbankan konvensional yaitu sistem perbankan yang menggunakan sistem bunga interest sebagai balas jasa atas penyertaan modal baik simpanan maupun
pinjaman. Sedangkan sistem perbankan syariah yaitu sistem perbankan yang pelaksanaan operasinya berdasarkan syariat Islam dan dari segi balas jasa
dilakukan dengan sistem bagi hasil. Antonio,2001 Tujuan Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai- nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya
pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk
Universitas Sumatera Utara
menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang- barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun
ekspor. Yunus dan Aziz,2009 Fungsi pembiayaan bukan hanya untuk mencari keuntungan dan
meramaikan bisnis perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang aman, diantaranya:
a. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan
sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur. b.
Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank
konvensional. c.
Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang
dilakukan. Yunus dan Aziz,2009
2.1.2 Sejarah Perbankan di Indonesia