kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-
distribusi-konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
3. Agent of Service
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada msyarakat.
Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekpnomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,
penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2.1.8 Suku Bunga Kredit
Suku bunga kredit adalah bunga yang dibebankan kepada peminjam atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank.
Kasmir,2008:136. Pengertian suku bunga menurut Sunariyah 2004:80 adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per
unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur. Suku bunga memiliki
beberapa fungsi, yaitu : 1.
Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan.
2. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Misalnya, pemerintah mendukung pertumbuhan suatu sektor
Universitas Sumatera Utara
industri tertentu apabila perusahaan-perusahaan dari industri tersebut akan meminjam dana. Maka pemerintah memberi tingkat bunga yang lebih rendah
dibandingkan sektor lain. 3.
Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. Ini berarti, pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam suatu
perekonomian. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat suku bunga kredit
menurut Kurniawan 2004 adalah sebagai berikut: 1.
Tingkat suku bunga SIBOR Singapore Inter Bank Offered Rate Dalam jangka pendek, pengaruh variabel ini bersifat inelastis terhadap tingkat
bunga pinjaman. Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengendalikan tingkat suku bunga tergantung dengan keadaan dan kondisi perekonomian
dunia. Reaksi yang cepat terhadap perubahan kondisi tingkat suku bunga internasional SIBOR akan mengulangi pelarian modal dari dalam negeri
dalam jumlah yang besar. Ketika tingkat suku bunga pinjaman di luar negeri mengalami peningkatan maka para investor akan cenderung memanfaatkan
dana yang ada di dalam negeri. 2.
Jumlah Uang Beredar Dalam jangka panjang, pengaruh variabel ini bersifat inelastis. Keadaan ini
dapat dijelaskan dimana ketika terjadi krisis ekonomi yang melanda Indonesia yang diikuti dengan krisis perbankan telah menyebabkan penarikan
dana perbankan besar-besaran banks run karena kepercayaan masyarakat yang rendah terhadap perbankan. Masyarakat lebih senang untuk
Universitas Sumatera Utara
menggunakan uang untuk keperluan konsumsi. Keengganan masyarakat untuk menempatkan dananya dalam perbankan membuat jumlah uang beredar
di masyarakat menjadi semakin meningkat yang ditandai dengan jumlah uang beredar pada tahun 1998 sebesar 101,20 miliar rupiah atau meningkat 29,18
dari tahun sebelumnya. Untuk mengurangi jumlah uang beredar, maka otoritas moneter menetapkan kebijakan moneter uang ketat yang di tandai
dengan kenaikan suku bunga SBI. 3.
Inflasi Dalam jangka panjang, pengaruh variabel ini bersifat inelastis, artinya
semakin tinggi tingkat inflasi maka mengakibatkan suku bunga kredit akan naik.
4. Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia
Dalam jangka pendek, pengaruh variabel ini bersifat inelastis terhadap tingkat suku bunga kredit. Hal ini sesuai dengan teori bahwa kecenderungan
tingginya suku bunga SBI akan diikuti oleh naiknya tingkat suku bunga kredit. Tingkat bunga SBI merupakan referensi dari tingkat bunga deposito
bank-bank umum. 5.
Produk Domestik Bruto Dalam jangka panjang, pengaruh variabel ini bersifat elastis. Peningkatan
tingkat suku bunga kredit sebagai akibat peningkatan Produk Domestik Bruto karena adanya kenaikan permintaan terhadap kredit pada perbankan. Dalam
teori permintaan apabila jumlah permintaan meningkat terhadap suatu barang maka harga perolehan barang tersebut akan cenderung meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan menurut Miskhin 1995:132 terdapat beberapa faktor yang dapat meramalkan tingkat suku bunga pada lembaga keuangan, yaitu 1 sumber
dana pinjaman, 2 kekuatan ekonomi, 3 peluang investasi, 4 tingkat inflasi yang diharapkan, dan 5 pinjaman dan defisit pemerintah
2.2 Penelitian Terdahulu