Negara-Negara Yang Telah Mengalami Perang Dalam Hukum Internasional

dengan melibatkan bagian-bagian lain dari penduduk atau masyarakat bersifat perang total. Perubahan-perubahan ini apabila ditinjau secara umum mengarah pada pergeseran bertambahnya lagi peserta-peserta dalam pertikaian bersenjata atau bertambahnya lagi golongan masyarakat yang dilibatkan dalam sengketa bersenjata dalam peperangan modern. Dengan demikian dalam peperangan modern perbedaan tradisional atas golongan kombatan dan non-kombatan sudah tidak sesuai lagi. 26

B. Negara-Negara Yang Telah Mengalami Perang Dalam Hukum Internasional

Di bawah ini akan diperlihatkan sebuah tabel negara-negara yang telah mengalami perang dalam Hukum Internasional. Negara-negara yang ada di dalam tabel ini juga merupakan negara-negara dengan Konflik Bersenjata dengan Korban lebih dari 1000 Sejak Konflik Berlangsung. Tabel I : Negara-negara dengan Konflik Bersenjata dengan Korban lebih dari 1000 Sejak Konflik Berlangsung. 27 Location Inception Principal Conflicants Details Afghanistan Albania Algeria 1978 1997 1992 Rabbani vs Hekmatyar Takeban vs DostunMasood Govt. of Albania vs rebels Govt. Algeria vs FIS, GIA, etc Islamic 1-2 Juta 1.500 60.000 26 Syahmin A K, Hukum Internasional Humaniter 1 Bagian Umum, Armico, Bandung, 1985, hal. 18-23. 27 Hugh Miall, Oliver Ramsbotham, Tom Woodhouse, Contemporary Conflict Resolution hlm. 25-26. Universitas Sumatera Utara Angola 19751992 Govt. of Angola vs UNITA 500.000 Azerbaijan Bangladesh Bosnia- Herzegovina 1988 1973 1992 Govt. of Azerbaijan vs Armenia Nogoro – Karabakh Govt. of Bangladesh vs Shanti Bahina Army of Peace Govt. of Bosnia-Herzegovina vs Croatia vs Serbia Federal Republic of Yugoslavia 50.000 3.000 100.000 Burundi Cambodia Chad Colombia 1993 1975 1966 1978 Govt. of Burundi vs Hut etc militia Govt. of Cambodia vs Party of Democratic Cambodia Khmer Rouge Govt. of Chad vs Committee of Nat. Revivl for Peace and Democratic CSNPD Govt. of Colombia vs Fuerzas Armados Revolucionarias ColombianasFARC, Ejericito de Liberacion NacionalELN, Ejercito Popular de LiberacionEPL Cocaine drug barons 2 juta 100.000 100.000 30.000 Croatia Cyprus Egypt 1991 1964 1992 Govt. of Croatia vs Croatian Serb Federal Republic of Yugoslavia Cyprus National Guard vs Turkish and Turkish Cypriot Forces Govt. of Egypt vs Gamaat Islamiya 10.000 5.000 1.000 Georgia Guatemala India 1991 1968 1979 1981 Govt. of Georgia vs Abhhazian rebels and South Ossetia rebels Govt. of Guatemala vs Unidad Revolucionaria Nacional Guatemalteca URNG Govt. of India vs United Liberation Force of Assam ULFA Khalistan Liberation Force KLFKhalistan Commando Force KCFSikh Jammu and Kashmir Liberation 17.000 45.000 5.000 20.000 Universitas Sumatera Utara Indonesia Iraq 1989 1992 1975 1984 1980 Force JKLF etc. Kashmir BdSF Bodo Govt. of Indonesia vs Fretelin East Timor Organisasi Papua Merdeka OPMIrian Jaya Govt. of Irq vs Kurdistan Democratic Party KDP, Patriotic Union of Kurdistan PUK Kurds, Shia, Supreme Assembly for the Islamic Revolution in Iraq SAIRI 15.000 1.000 100.000 10.000 500.000 Iran 1979 Govt.of Iran vs Mujahideen e- Khala, Kurdish Democtratic Party of Iran KDPIKurds 5.000 Israel Kenya Libanon Liberia Mexico Moldova Myanmar 1948 1992 1976 1989 1994 1992 1948 Government of Israel vs Palestine Liberation Organization PLO, Hamas, Hezbollah, Islamic Jihad, Popular Front for the Liberation of Palestine Govt. of Kenya vs Tribal Resistance Govt. of Lebanon vs Hezbollah, South Lebanon Army SLA Govt. of LiberiaEconomic Community of West African States ECOWAS vs National Patriotic Frot of Liberia NPFL, Krahn Faction, etc Govt. of Mexico vs Ejercito Zapatista de Liberacion National EZLN, Ejercito Popular Revolucionario EPR Govt. of Moldova vs Trans- Dniestr rebels Govt. of Myanmar vs Karen National Union KNU, etc 13.000 1.500 15.000 200.000 1.000 1.000 14.000 Pakistan Papua New Guinea 1986 1989 Govt. of Pakistan vs Mahajir National Movement MQM Govt. of Ppua New Guinea vs Bougainville Revolutionary Army BRA 1,500 15.000 Universitas Sumatera Utara Peru Philippines Rusia Rwanda Sierra Leone Somalia South Africa Sri Lanka Sudan Tajikistan Turkey Uganda United Kingdom Western Sahara Zaire 1980 1968 1991 1990 1989 1991 1996 1983 1983 1992 1983 1994 1969 1973 1993 Govt. of Peru vs Sendero Luminoso Movimento Revolucionario Govt. Of Philippines vs NOA, Moro National Liberation Frong MNLF, MILF Moro Islamic Liberation Front Govt. of Russia vs Chechen rebels Govt. of Rwanda vs Hutu death squad Govt. of Sierra Leone vs Executive Outcomes, Revolutionary United Front RUF United Somali Congress Mahdi vs United Somali Congress Aldid, etc African National Congress ANC vs Incatha Freedom Party IFP Govt. of Srilangka vs Liberation Tigers of Tamil Ealam LITE Govt. of Sudan vs Sudanesse People Liberation Army SPLA, National Democratic Alliance NDA Govt. of TajikistanCIS vs United Tajik Oppositon UTO Govt. of Turkey vs Kurdistan Worker Party PKKKurds Govt. of Uganda vs Lord’s Resistance Army LRA UK govt. vs Provisional IRA, etc Govt. of Morocco vs Popular Front for the Liberation of Saguia, el-Hambra and Rio de Oro POLISARIOWestern Sahara Govt. of Zaire vs Alliance of Democratic Forces for the Liberation of Congo-Zaire ADFLCZ, etc 28.000 30.000 20.000 800.000 20.000 400.000 15.000 35.000 1.5 juta 35.000 20.000 1.000 3.000 15.000 20.000 Universitas Sumatera Utara Dengan melihat data-data di atas, bisa diambil beberapa kesimpulan yaitu: pertama, konflik bersenjata yang memakan jumlah korban lebih dari 1000 orang hampir semuanya kecuali di UK dan Rusia terjadi di negara-negara berkembang atau negara baru merdeka. Kedua, sebagian data di atas menunjukkan konflik yang terjadi merupakan konflik internal bentuk intra-state war bukan inter-state war, yaitu persoalan-persoalan domestik yang berhubungan dengan terancamnya kedaulatan negara oleh kelompok-kelompok yang bertentangan. Kedua hal tersebut bisa dianggap sebagai kecenderungan tentang bentuk pertentangan antar kelompok manusia yang semakin berkembang setelah berakhirnya perang besar internasional, yaitu Perang Dunia II. Setelah Perang Dingin, bentuk konflik yang juga banyak membawa korban dan tidak bisa diabaikan begitu saja adalah terorisme. Jelas konflik ini sudah dikenal sejak zaman Romawi dan semakin meningkat jumlah peristiwa dan jumlah korban yang ditimbulkannya terutama setelah Perang Dunia II. Dengan semakin meningkatnya aktivitas terorisme, apa yang kita pikirkan tentang konsepsi perang sudah berubah bentuknya sehingga sulit untuk membedakan situaso perang dan damai. Setelah Perang Dingin usai, runtuhnya Uni Soviet mendorong perilaku aktor-aktor internasional negara dan non-negara saling berjuang untuk mencapai kepentingan masing-masing. Kemudahan bagi aktor- aktor nonstate untuk memperoleh akses ke segala jenis persenjataan, sebagaimana yang dilakukan oleh aktor negara semakin memperkuat asumsi Universitas Sumatera Utara bahwa setelah era Perang Dingin, muncul apa yang dikenal sebagai new style of warfare. 28

C. Peran Komite Palang Merah Internasional International Committee of